info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

hari yang berwarna

Granasti Aprilia 17 Mei 2011
bumi berputar dengan cepat sampai - sampai kita tidak bisa merasakanya.. kadang hal yang baik terjadi tapi kadangpula hal yang tidak kita sukai bisa datang tiba - tiba seperti hari yang kulalui suatu senin di bulan Maret.. senin ini adalah senin yang berwarna... senin yang di pagi hari membuat aku sedih senin yang siang hari membuat aku pengen menangis karena aku sangat senang... pagi ini aku dibuat sedih..karena DPR kami hilang, pohon beringin kami ditebang,,,pagi - pagi aku disambut oleh anak - anak" ibu kembalikan ohon beringin kami...kita mau naik bu" sedih...entah mengapa aku langsung benar - benar sedih, sepertinya 4 bulan bersama pohon itu telah membuat aku dan anak - anak merasa kehilangan.. sedih karena kami tidak bisa melakukan aktivitas sore hari kami di DPR kami... DPR (dibawah Pohon Rindang).... selama empat bulan ini kami selalu melakukan les dibawah pohonya yang rindang..kadangkala ada anak yang mengerjakan diatas, berayun - ayun di dahannya, serta membuat "sarang" diatas..sementara kami yang dibawahnya berteduh dibawah daunya yang rindang sambil merasakan angin sore yang menyejukan, walau kadangkala angin itu menerbangkan buku kami.. jujur aku sangat menikmati saat aku dan anak - anak berada di DPR kami...tapi mau gimana lagi....sekarang aku dan anak - anak sangat merasa kehilangan pohon itu..dan kami pasti akan merindukan beringin itu.... senin siang aku mengajar di kelas 6 bidang studi IPA... hari Ini aku mengajarkan tentang gerhana bulan..setelah menjelaskan tentang proses terjadinya gerhana bulan dan mereka berpraktek, ada yang menjadi matahari, bumi, dan bulan.. mereka menyukainya..setelah itu kami mulai menggambar tentang gerhana bulan... aku mulai mengajarinya dari susunan matahari, bumi, dan bulan..setelah itu mulai dengan bagian umbra, penumbra serta perpanjangan umbra. Ada beberapa yang bisa ada beberapa yang masih bingung... Setelah beberapa kali latihan, aku memberi mereka tugas membuat gambar Siang ini mungkin senin siang yang tidak akan aku lupakan..hari ini..aku bisa mendekati imam anak kelas 6 yang seringkali membantah dan memalak teman – teman serta adik kelasnya. Imam yang membuat guru – guru sudah angkat tangan akan kenakalan serta kemampuan yang menurut guru – guru sudah tidak bisa ditangani. Tapi aku yakin imam pasti mampu. Hari ini, siang ini aku bener – bener bisa berbicara dengan imam, hanya berdua. Setelah dia berulang kali melakukan kekeliruan ketika menggambar gerhana bulan, aku berusaha pelan – pelan mengajarinya, dan memang untuk imam aku berusaha agar dia mau menyelesaikan tugasnya dengan benar, karena aku yakin, dia pasti bisa, dan ternyata dia bisa membuat gambarnya dengan benar. Ketika aku menggambar aku mengamati kukunya yang panjang, kebetulan gunting kuku tidak pernah ketinggalan dari kantong tas sekolahku, aku selalu beusaha membawa benda kecil ini. Aku meminta dia untuk menggunting kukunya yang hitam dan panjang, kulihat beberapa luka goresan terlihat di tangannya. Seperti biasa dia selalu mengelak ketika aku memintanya melakukan sesuatu, tapi entah mengapa hari ini dengan sekali bujukan saja, dia mau memotong kukunya. Hari ini aku melihat imam bukan sebagai anak yang menawari aku merokok, hari ini aku seperti bertemu dan berbicara dengan imam yang lugu, imam yang menceritakan segala sesuatu dengan lugas tanpa malu. Waktu itu aku ingin seharian bersama imam, mendengarkan keluh kesahnya serta cerita - ceritanya mengenai hobi bermotornya. Tapi entah mengapa saat itu waktu berjalan dengan cepat,,aku tak ingin waktu itu berjalan. Siang itu kami seperti dua orang teman yang sudah lama tidak bertemu..hari ini imam bercerita tentang asal – mula ia merokok, tentang aktivitasnya menyadap karet serta penghasilan yang ia terima. Imam seorang pekerja cilik, setiap pagi ia pergi ke kebun karet untuk menyadap karet, lalu sepulang sekolah ia kembali ke ladang untuk meneruskan pekerjaan pagi harinya yang belum kelar. Imam seorang anak yang hidup untuk dirinya sendiri.. ia bercerita kepadaku setiap dia memulung karet dia bisa mendapat uang 50 ribu rupiah setiap 2 hari sekali. Dia merasa mampu menghidupi dirinya sendiri. Kadangkala ia seringkali tidak masuk kelas karena ia memulung karet, awalnya dia selalu cuek ketika tidak masuk untuk memulung, tapi sejak hari itu dia selalu meminta ijin padaku terlebih dahulu untuk memulung karet. Imam adalah anak yang misterius...ketika bersama teman – teman dia adalah bos yang harus mendapat apa yang ia mau, tapi kadangkala aku masih melihatnya sendiri. Imam adalah anak yang di dalam tasnya hanya ada 1 buku tulis untuk semua mata pelajaran... Imama adalah anak yang tidak pernah menulis, tapi dia selalu menggambar..dia menggambar tentang punk, serta motor kesukaanya. Tapi lebih dari diatas, bagi aku imam adalah anak yang menyenangkan... Imam adalah teman yang baik..walau kadang perasaan sebal datang ketika dia marah dan usil dengan temanya Imam..imam.. Aku masih pengin mengobrol panjang lagi denganmu.....

Cerita Lainnya

Lihat Semua