Maaf...
Granasti Aprilia 17 Mei 2011
Maaf
Maaf jika saya tidak bisa membantu
Maaf jika saya tidak bisa melakukan apa yang dimiinta..
Maaf jika saya hanya bisa melakukan apa yang saya bisa
Maaf jika saya memang takut untuk melakukanya..
Maaf dan maaf hanya bisa saya ucapkan
Maaf juga untuk anak – anakku
Maafkanlah gurumu ini..
Maafkanlah gurumu yang berusaha mengajarimu
Mengajarimu untuk menerima kenyataan
Mengajarimu untuk selalu berusaha dan berusaha
Mengajarimu untuk tidak selalu puas diri
Maafkan aku ya nak..
Yang tidak bisa membuatmu mendapatkan nilai yang lebih
Yang tidak bisa melihatmu berhasil bukan dengan sayapmu
Tapi dengan sayap buatan dari kami
Bukan dengan sayap asli yang kau rajut dari usahamu yang keras
Maafkan ibu
Ibu hanya ingin kau tau...
Kalau kau bisa lebih dari yang kau bayangkan
Kau bisa kalau kau mau bermimpi
Kau bisa kalau kau merasa yakin kau bisa
Dan ibu yakin itu
Kau pasti bisa...
Sekali lagi maaf
Ibu harus membiarkanmu tahu...
Kalau sayapmu belum siap untuk terbang..
Sayapmu masih terlalu rapu untuk mengarungi langit yang lebih tinggi
Bersabarlah sedikit ya nak
Ibu tak ingin kau kesusahan dan jatuh disana..di langit yang lebih tinggi angin yang bertiup lebih kencang
Ibu tak mau kau terjatuh karena kau belum kuat...
Mari ikut ibu..kita belajar membuat sayap yang lebih kuat lagi..
Mari kita buat sayap yang lebih kuat lagi..sayap hasil buatanmu sendiri..
Bukan sayap buatan kami...
Ibu yakin pasti bisa...
Karena setiap dari kalian memiliki kekuatan luar biasa....
Maaf sekali lagi nak...
Ibu melakukan ini bukan karena aku tak ingin melihat kalian cepat terbang..bukan
Ibu melakukan ini karena ibu sayang kalian..
Ibu ingin kalian memiliki sayap yang kokoh dan kuat..
Supaya kalian lebih kuat menghadapi terpaan angin yang kencang di langit
Sekali lagi maaf
Ibu sayang kalian..
note:
catatan ini dibuat karena saya diminta guru untuk mengkatrol nilai..tapi saya dengan halus menolaknya
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda