info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Sedang apakah pemuda Indonesia saat ini?

Gloria Maria Foster Pingak 27 November 2014

Sedang apakah kalian saat ini?

Semoga sedang membuat sebuah rencana yang mulia untuk bangsa ini.

Sekutip kata-kata dari surat Mira Lesmana salah satu pekerja bidang seni tersohor di negeri ini.

Suratnya yang ditulis dalam buku “Surat dari dan untuk Pemimpin” mengingatkanku pada sosok Darius Lamerburu.

 

Hari itu aku lihat anak-anak pulang sekolah dengan riang, tidak seperti biasanya.

               “Ibu-ibu nanti katong pramuka toh?”

              “Katong pramuka jam berapa ibu?”

Aku pun bingung dan mulai memutar ingatan. Kapan aku janjikan pada anak-anak ini tentang kegiatan pramuka? Seingatku tak pernah kujanjikan hal ini.

“Ha?! Sapa bilang?”, Sahutku kaget.

Bapa Lamer ibu”, jawab anak-anak dengan semangat.

               “Ow..bapa Lamer? Ya berarti tanya bapa lamer toh?”, jelasku.

                “Iya ibu bapa lamer bilang katong latihan pramuka jam 4 sore ibu”

 

Bapa Darius Lamerburu adalah seorang guru muda beliau merupakan guru olahraga sekaligus guru kelas IV di SD Kristen Werain. Bila ditanya siapakah orang pertama yang datang ke sekolah maka jawabannya adalah Bapa Lamer. Tak hanya tepat waktu, beliau juga merupakan guru yang memiliki semangat belajar yang tinggi.

Sejak awal kedatanganku di desa aku telah mendorong Bapa Lamer untuk mengaktifkan kembali kegiatan pramuka di SD Kristen Werain. Bapa Lamer sempat ragu, karena meski memiliki kemampuan tentang kepramukaan beliau belum memiliki baju pramuka. Bapa Lamer kurang percaya diri karena belum punya seragam pramuka. Keadaan ini membuat beliau merasa belum layak untuk menjadi seorang pembina. Meski demikian ku lihat ada kerinduan dalam hatinya untuk dapat melatih pramuka.

Jumat siang itu aku mendengar kabar yang mengembirakan dari anak-anak, ya! Bapa Lamer akan melatih mereka pramuka sore nanti. Aku pun menanti sore hari dengan tidak sabar. Pukul 16.00 kulihat Bapa Lamer telah datang di sekolah dengan mengenakan pakaian olah raga. Sungguh aku tak dapat berkata apa-apa. Aku tahu dalam dirinya ada pertengkaran keras antara nilai-nilai pramuka (tentang seragam)atau kerinduan untuk melatih anak-anak. Hari ini aku lihat keduanya sama-sama menang meski tampaknya nilai pramuka dikesampingkan barang sejenak.

              “Seluruhnya SIAAAAAP GERAAAAAK!”, seru Bapa Lamer dengan tegas.

Ku lihat anak-anak menjalankan setiap perintah dengan sungguh-sungguh. Mereka berdiri kaku dan fokus mendengar perintah lanjutan. Latihan berjalan dengan menyenangkan. Anak-anak belajar tentang simbol-simbol dalam pramuka, tentang baris-berbaris dan belajar mengenai kedisiplinan.

Sore ini anak-anak di ujung perbatasan negeri ku lihat sedang berlatih pramuka. Sore ini salah seorang pemuda tidak hanya merencanakan sesuatu yang mulia bagi bangsa ini tapi sedang melaksanakannya.

Sore ini ingin ku balas surat mbak Mira Lesmana

“Dear Mira Lesmana,

Sore ini pukul 16.00 WIT Seorang pemuda bangsa ini sedang mengajarkan anak-anak di desanya untuk bersikap disiplin dan untuk mencintai negeri ini melalui latihan pramuka. Pemuda ini sedang melatih calon-calon pemimpin bangsa ini. Pemuda ini tidak menyerah dengan keterbatasan yang dimilikinya. Sore ini di pelosok negeri masih ada pemuda yang sedang melakukan sesuatu untuk bangsa ini.

Sama seperti mbak Mira yang percaya bahwa masih banyak pemuda-pemudi yang berpikir merencanakan sesuatu yang mulia untuk bangsa ini. Saya pun semakin percaya banyak anak-anak muda yang tidak hanya merencanakan namun juga bergerak melakukan sesuatu untuk kemajuan negeri kita tercinta Indonesia”

Salam hangat

Gloria


Cerita Lainnya

Lihat Semua