Nggeok Kecil Punya Cita Tinggi

Fransiska Tika Oktahirawati 16 Maret 2014

Hai, perkenalkan namaku Arjuna Lusi. Pasti kalian bingung membaca judul di atas, ada kata asing yang mungkin belum pernah kalian dengar. Nggeok adalah bahasa daerah Rote, artinya hitam. Jika ada anak kecil yang terlalu hitam, maka tidak jarang disebut nggeok. Ah, tak apalah karena aku memang suka bermain, apalagi berenang di pantai. Kebetulan memang rumahku dekat dengan pantai, jadi menyenangkan sekali jika bisa mandi di pantai sambil bermain bersama teman-teman. Segaaarrrrrr!!!

Oya, aku juga tidak perlu berjalan jauh jika pergi ke sekolah. Asal tahu saja, rumahku berada di samping sekolah, agak ke belakang sebenarnya. Jadi, saya tidak pernah terlambat datang sekolah. Kakakku juga demikian, bersekolah di SD yang sama, hanya saja aku masih duduk di kelas 3 SD. Tahun ini aku merasa senang karena wali kelasku datang dari Jawa. Kata Bapak Ibu Guru yang lain, beliau adalah Pengajar Muda. Ahaa..tahun lalu wali kelas kakak yang Pengajar Muda, tetapi sekarang giliranku.

Wali kelasku ini aneh, ada-ada saja caranya mengajar. Pernah suatu ketika mendatangkan Pak Guru baru, orangnya tinggi dan berkaca mata. Kami tidak mengenalnya, tapi Ibu Guru berpesan kalau kami ribut di kelas maka akan disuntik oleh Pak Guru. Auwiii....tentu saja aku tidak mau menjadi korban suntikan Pak Guru. Oke, kalau begitu aku tidak akan ribut.

Teman-teman tahu tidak, Pak Guru ini ternyata adalah seorang dokter. Namanya dokter Donal Lois. Dokter ini bekerja di puskesmas kecamatan kami, kecamatan Pantai Baru. Yang aku tahu, dokter itu kerjanya mengobati pasien. Kalau ada pasien yang sakit juga bisa disuntik, jussss...mantap! Dokter juga memperlihatkan kepada kami alat yang biasa dibawa untuk memeriksa pasien. Nama alatnya stetoskop. Saat itu, dokter menawarkan kepada kami siapa yang berani mencoba menggunakan stetoskop. Langsung saja, aku angkat tangan karena ingin mencoba. Alatnya gagah benar alias bagus! Terlebih dahulu, dokter bertanya apa fungsi alat ini. Wah, untung saja aku bisa menjawabnya. Stetoskop adalah alat untuk memeriksa detak jantung pasien. Aku penasaran bagaimana cara menggunakan stetoskop. Dokter mengajariku dan aku merasa senang sekali. Aku merasa menjadi seorang dokter sungguhan ketika diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan alat ini. Terima kasih banyak ya, Dok.

Sejak saat itulah, tekadku sudah bulat! Setiap ditanya, “Apa cita-citamu, Juna?” Maka dengan mantap aku menjawab, “Dokter.” Aku ingin menyembuhkan orang yang sakit. Kata dokter, jika nanti ingin menjadi dokter maka harus naik kelas terus. Jadi, aku akan belajar dengan rajin supaya selalu naik kelas. Aku ingin bisa menjadi dokter. Semoga Tuhan memberkati cita-citaku. Amin.


Cerita Lainnya

Lihat Semua