Mengapa Harus jadi Pengajar Muda?

Francisca Andana Okasanawati 11 Mei 2012

"Pemberani itu ketika kamu berani meninggalkan kemewahanmu, hidup sederhana berdampingan dengan masyarakat bawah. Pemimpi itu ketika kamu rela menunda mimpimu dan mengumpulkan impian anak – anak bangsa dan menjadikannya fondasi agar mereka tau arti mimpi itu. Pemimpin itu ketika kamu berani memimpin dirimu untuk turun tangan mengambil bagian dalam menyesaikan segelintir masalah Bangsa" 

Bukankah kamu cukup menjadi seorang pemberani? Kenapa tidak? Berani berteriak – teriak di depan gedung DPR, berani mencerca kebijakan pemerintah, dan berani berorasi di ranah publik, sudah cukup bukan kamu disebut sebagai seorang pemberani? Jika aku diijinkan menjawab, aku akan katakan dengan tegas “KAMU BUKAN PEMBERANI!”.

Aku akan menganggap kamu seorang  Pemberani jika kamu berani meninggalkan kehidupan mewah, hidup dalam sebuah keterbatasan dan berani turun tangan menggandeng generasi muda untuk terjun di tengah masyarakat. Berani mengajarkan sebuah arti cita – cita untuk generasi penerus kita, berani memberi motivasi pada masyarakat untuk ikut ambil bagian membangun generasi negeri ini.

Bagiku tak cukup kamu dikatakan berani, jika hanya menjadi pengkritik pemerintah hai anak muda! jadilah generasi muda yang berani peduli pada masa depan bangsanya. Sebentar lagi bukan kamu yang akan membawa bangsa ini kearah mana tapi mereka anak – anak negeri yang jauh dari pikiranmu, jika kamu tak berani menjadi pemberani untuk terlibat mengarahkan Bangsamu maka aku akan bilang kamu seorang “PENAKUT”.

Bermimpi dan bercita – cita itu adalah kebebasan individu, namun apakah kamu disebut sebagai pemimpi ketika hanya bermimpi untuk dirimu sendiri? Keberanian untuk bermimpi memang itu urusanmu, namun apakah kamu berani menunda mimpimu untuk membagikan sederet mimpi dan cita – citamu bagi generasi penerus di negeri ini? Kita kadang terjebak pada semua impian kita, terjebak pada mimpi – mimpi indah dan cita – cita setinggi langit, bisakah kita sedikit membuka mata, merasakan dengan hati bahkan meraba dan menggandeng generasi bangsa ini untuk berani bermimpi dan memiliki mimpi?

Tahukah kamu, kadang mereka generasi bangsa ini kata cita – cita pun tak tau apa artinya itu? Kadang mereka bertanya bolehkah saya bermimpi? Terkadang mereka takut untuk bermimpi dan bercita – cita setinggi langit karena takut tak bisa menggapainya. Pekakah kamu? Mereka yang akan menjadi penerus kita, arti mimpi dan cita – cita tak tahu? Apa yang bisa diharap dari sebuah kata yang membuatku meneteskan air mata ketika mereka generasi kita menanyakannya padaku"cita-cita itu apa bu?". Bisakah kita tinggal diam dan terus membiarkan mereka, generasi dibawah kita tak bisa bermimpi, tak mengenal cita – cita mereka? Mau dibawa kemana bangsa ini?

10 tahun ke depan bangsa ini ada pada generasi kita, namun 20 – 30 tahun mendatang, bangsa ini akan ada ditangan mereka! Ajarkan mereka untuk BERANI BERMIMPI KAWAN! Berani dan mengejar Impian mereka. Dan tak usah kau takut akan mimpimu karena kamu pasti akan terima melebihi apa yang kamu impikan kelak. Ketika kamu berani menunda mimpimu dan merangkai sederet mimpi anak – anak generasi di negeri ini hingga mereka berani menggapainya maka aku akan menyebutmu seorang “PEMIMPI SUKSES” .

Sudahkah kamu disebut sebagai seorang PEMIMPIN? Ketika kamu hanya berani memimpin orasi ataupun menjadi pemimpin dalam organisasi, pemimpin dalam sebuah demo, pemimpin dalam sebuah diskusi kelompok di kampus atau forum apapun itu. Bagi saya, kamu bukan sebuah pemimpin, kamu belum berani memimpin dirimu sendiri untuk terjun mengabdi pada bangsamu, memimpin dirimu untuk peduli pada masyarakat terpinggirkan yang jauh dari pandanganmu. Haruskah yang disebut pemimpin itu seorang Presiden atau Direktur, bahkan Manager atau Pejabat?

Bagiku tak sesempit itu makna sebuah pemimpin, bagiku dapat dikatakan pemimpin ketika kamu berani memimpin dirimu, ikut menjadi bagian dari Indonesia Mengajar dan menjadi seorang Pengajar Muda. Kenapa? Seorang Pengajar Muda tak hanya seorang guru SD, arti Pengajar Muda lebih luas pemaknaannya. Ketika kamu berani menjadi seorang Pengajar Muda berarti kamu mampu memimpin dirimu untuk berani meninggalkan kemewahan, berani untuk hidup susah tanpa memikir fasilitas yang layak kamu dapatkan, berani memimpin dirimu hidup bersama masyarakat terpinggirkan dalam keterbatasan dan membawa keterbatasan itu menjadi sebuah keistimewaan agar mereka dipandang sebagai masyarakat yang luar biasa. Ya itu seorang pemimpin sejati menurutku! PEMIMPIN SEJATI tidak akan takut memimpin dirinya untuk meninggalkan kehidupannya selama 1 tahun.

Jika kamu terus hidup enak, hidup mewah dengan berbagai fasilitas, hidup nyaman, maka kamu tidak akan pernah belajar. Jika kamu tidak mau membagikan kemewahanmu pada orang lain, tidak berani membagikan mimpimu, kamu tak tahu apa arti sebuah mimpi yang begitu dalam. Seorang Pengajar Muda terus dituntut dalam kepekaan, ketulusan dan ketegaran. Bagaimana dia bisa terus berdiri kokoh pada prinisp dan komitmen diantara segelintir pemikiran – pemikiran yang mampu merobohkan niat awal. Seorang Pengajar Muda juga harus tetap berdiri pada prinsip dan komitmen dari arti ketulusan untuk membagikan ilmu bagi generasi muda ini meski badai terus menerpa dalam jalannya.

Jangan kau takut anak muda tentang hidupmu nanti, percayalah ketika kamu membagikan sebagian hidupmu selama 1tahun itu yang bagiku tidak ada artinya dari 23tahun umurku, kamu akan mendapatkan segudang pengalaman yang tidak akan didapat jika kamu terus berada di zona nyaman. Jangan takut akan masa depanmu dan cita – citamu, justru kamu akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Kamupun akan menjadi kaya akan kebijaksanaan menjalani hidup, kaya akan pengetahuan tentang arti hidup, arti berbagi, arti sebuah ketulusan, arti sebuah kesedrhanaan, arti sebuah komitmen dan arti nasionalisme terhadap Bangsamu. Hai anak muda, mari bersama membangun bangsa! Jangan hanya mengeluh, berdemo, lakukan apa yang bisa kamu lakukan, mau jadi Pengajar Muda atau tidak tapi  menjadi seorang Pengajar Muda adalah salah satu jalan untuk semua itu.

Aku dulu menantang hidupku “beranikah aku meninggalkankenyamanan  hidupku 1tahun? Hidup dalam segala keterbatasan, dan menunda semua mimpiku?” itulah awal aku mengikuti pergerakan ini, aku hanya yakin akan apa yang ada dalam hatiku, aku mau berbagi bersama mereka, aku ingin melihat mereka bisa sepertiku menikmati pendidikan hingga jenjang S1 di sebuah kampus ternama di negeri ini. Aku tak punya banyak uang untuk kubagikan bagimereka, aku hanya memiliki banyak mimpi, ilmu dan segudang kemauan agar aku dapat berbagi.  Bagiku kesuksesan itu tak harus diukur dari tingginya jabatan dan kamu bekerja dimana, kesuksesan adalah ketika kamu sukses untuk berbagi dan berguna bagi orang lain. Bagiku aku ingin dikatakan kaya bukan diukur dari materi, mobil atau motor yang aku pakai, ataupun berapa banyak uangku di tabungan, atau seberapa bagus rumahku! Aku mau dikatakan kaya karena sebuah pengalaman, pengetahuan, dan kaya akan mimpi yang telah kubagikan pada generasi negeri ini. Kenapa kita harus takut? Ketika apa yang kita kerjakan adalah sebuah kebaikan bagi sesama.

Singsingkan lengan bajumu, berkeringatlah agar keringatmu terlihat dan berguna bagi bangsa ini hai anak muda. Luruskan niatmu dan jangan mengharap apapun kecuali sebuah senyum kegembiraan dari generasi negeri ini, kesuksesan yang diraih generasi negeri ini dan rentetan mimpi yang mereka miliki.  Bagilah segenggam mimpimu untuk generasi mendatang, jangan hanya kamu genggam mimpimu sendiri karena tak akan berarti dan lama – lama akan hancur impianmu itu. Jangan takut untuk hidup susah, karena di sini kamu akan tahu arti  kenyaman yang sederhana kawan karena itulah sebuah ketulusan dalam pengabdian. Selamat  mengabdi untuk Negri, semoga semakin menguatkan anda untuk mendaftar menjadi seorang Pengajar Muda.

Oka  ;)


Cerita Lainnya

Lihat Semua