info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Rambutan di Balik Tas Sekolah Andik

Ferry Fadli 23 Maret 2014

Tas sekolah biasanya digunakan menyimpan alat-alat tulis pada umumnya seperti buku tulis, buku pelajaran, pensil & pulpen, penghapus, dan terkadang mainan yang lagi digemari pada saat itu ikut meramaikan tas yang dibawa murid-muridku ke sekolah, di SDN 4 Indraloka 2. Ya...layaknya anak sekolah pada umumnya.

Hari sabtu, aku berangkat sekolah untuk kembali bertemu dengan anak-anak yang hebat nan penuh semangat (hebat disini kuartikan sendiri karena mereka selalu berjalan kaki bersama dengan kompak, walaupun beberapa anak harus menempuh sekolah dengan cukup lama berjalan kaki).

Tiba di sekolah, kulihat muridku bernama Andik membawa tas yang begitu penuh sesak. Sedikit penasaran apa yang ada dibalik tas sekolah Andik. Dia berkata ‘ pak mau rambutan?. Lalu kujawab sambil tersenyum, boleh ndik, itu rambutan semua yang menggembung di dalam tasmu?. Ia menjawab lagi, ia pak!

Pelajaran kumulai hingga aku masuk mengajar “Seni Budaya Keterampilan di kelas 5, dan Andik salah satu siswa kelas 5 dari 13 siswa. Mendekati akhir pelajaran, seperti biasa aku memberikan mereka kuis-kuis menarik yang disisipkan sedikit pesan moral, karena itu yang kurasa perlu sisipkan. Andik lalu berkata, pak! Boleh aku bagikan ke teman-teman rambutan satu-satu? Nanti buat bapak banyak (kata Andik sambil tersenyum). Dalam hati, ada lagi pelajaran yang saya dapat dari muridku, ya, ketulusan berbagi. Kujawab, boleh nak!, tapi setelah kita berdoa ya. Ia pak, kata Andik.

Setelah selesai berdoa, Andik membagikan rambutannya ke teman-teman dengan cara estafet dari teman yang duduk dekat dengannya. Ku melihat gambaran peristiwa menajubkan, yang bagiku ini bagus untuk terus didorong, “kedermawanan”.

Terakhir dia berkata, pak ini rambutannya buat bapak, sambil membuka tasnya lagi yang berisi alat sekolah tapi dominan isi rambutannya. Makasih nak, dari mana nak rambutannya?. Ini dari pohon rambutan depan rumahku pak, udah berbuah. Kuucapkan terima kasih lagi, dia jawab lagi iya pak, ayahku bilang silahkan pak kalau mau rambutan lagi. Ada hal penting yang kudapat dari muridku ini, ketulusan berbagi. Maret, Tulang Bawang Barat 2014.


Cerita Lainnya

Lihat Semua