Malaikat di Hutan Karet

Ferry Fadli 12 April 2014

24 Januari 2014, kami ada agenda ke SD Mercubuana di daerah dekat dengan kantor kecamatan Way Kenanga. Tempat tersebut cukup jauh dari desa tempat kami mengajar yaitu desa Indraloka. Berangkat ke Mercubuana melalui pepohonankaretan yang pada waktu itu terbilang baru dan cukup menegangkan  bagi kami. Ya, saat itu kami baru 1 bulan berada di desa Indraloka.   

 

Satu pengalaman yang sangat berkesan  di hati, pada saat melewati pepohonan karet, waktu itu kami belum paham sekali dan banyak pilihan jalan yang bisa kita pilih. Akhirnya saya memilih salah satu jalan. Alhasil, kami saya dan 1 teman yang saya bonceng masuk ke dalam hutan karet sampai tersesat. Perasaan tegang karena hanya kami berdua di dalam hutan karet tersebut dan di dalam hutan banyak lagi pilihan-pilihan jalan. Semakin bingung. Akhirnya kami memutuskan kembali kearah sebaliknya, tiba-tiba kami melihat seorang laki-laki tua sedang menyadap karet ( mengambil getah karet dari pohonnya). Saya berkata “ pak kami mau balik ke desa Indraloka, arahnya kemana ya pak?. Tiba-tiba bapak tua itu menghentikan pekerjaannya dan mulai mendekat sambil berkata “ kalau balik arah cukup jauh ke Indraloka, kalau terus lewat hutan ini, meski berkelok-kelok tapi lebih cepat sampainya”. Tiba tiba dia berkata lagi” sini saya antar’. Kami sangat senang.   

 

kami melanjutkan perjalanan sampai tiba di mulut jalan besar keluar dari hutan karet. “Terima Kasih pak, nama Bapak siapa?. Bapak itu menjawab “ saya Pak Jono, kalau kamu tersesat lagi di sekitar sini boleh panggil bapak lagi”. “Makasih pak, kami menjawab”. Pak Jono bertanya “kalian siapa?”. “ kami guru SD pak mengajar di desa Indraloka. Kemudian pak Jono berkata lagi “ hubungi bapak nak, bisa, kalau ada apa-apa, kalian sudah membantu mendidik di daerah ini”. Mendengar itu saya sangat terharu, makasih pak Jono, atas bantuannya dan keramahanmu.


Cerita Lainnya

Lihat Semua