TULISAN : Olilit Tetap dan Terus Cerah

Febri Yudha Utama 30 Juni 2014

Tidak begitu ingat kapan kedatangan dan kini perpisahan sudah dimata, guliran jam pasir dimeja kamar mulai membicarakan ketidakmampuannya untuk berkompromi. Tentang kebersamaan, tentang semangat, tentang berbagi.

Olilit cerah dua puluh delapan juni pukul 11.12. Kami lepaskan sajak bersama tetesan haru perjuangan itu. Setahun sudah, saatnya kembali. Setahun lagi, saatnya mengabdi

Rasanya kini 7 pasang kaki memang harus berdiri sendiri, Ya ini harus dan sangat, berdiri diatas kaki sendiri. Berlari bersama puluhan ribu senyum di ujung pulau, ditengah hutan dan di pesisir pantai. Untuk alasan sederhana, Mencintai Indonesia dengan keras kepala.

Sesekali mungkin pasangan ini akan berhenti, untuk sekedar menyandarkan bahu, membelai pilu di kesendirian dalam kebersamaan. Lalu bangkit dalam langkah tegap, meletakan kehormatan ini sedepa lebih tinggi dari sebelumnya.

Bukan perkara gunung bahkan puluhan jam untuk lautan yang akan ditaklukkan, tapi karena tanah air yang memanja dan memberikan CINTA. Perjuangan terus dilanjutkan.


Cerita Lainnya

Lihat Semua