TULISAN : Indonesia Terbit dari Timur

Febri Yudha Utama 27 Agustus 2014

Matahari terbit menyingsing tidak akan pernah salah disisi mana dia akan muncul. Sisi timur selalu dan akan pasti menjadi sisi terbaik untuk bumi mulai melihat matahari dipagi hari. Tidak ada kemungkinan lain bagi matahari untuk terbit dari sisi utara, selatan, bahkan barat sekalipun. kecuali salah satu tanda kiamat dalam Islam menyampaikan bahwa benar matahari bisa terbit dari barat dengan makna bahwa itu adalah tanda-tanda akhir zaman. Tapi tentang bumi khatulistiwa semua itu serba dimungkinkan. Negara yang memiliki semua bagian dari sisi mata angin ini, mulai dari paling barat dengan Sabangnya, Utara dengan Miangasnya, Selatan dengan Pulau Rotenya dan Timur dengan Meraukenya sekali lagi serba dimungkinkan. Pertanyaannya sederhana, dimanakah Indonesia akan terbit?

Isu tentang centralisasi pembangunan dan ketertinggalan bagian pelosok perbatasan yang marak di gaungkan ternyata tidak membuat kami yang berada di timur dengan segala akses yang tidak mudah menjadi redup atas semangat ini. Keadaan apapun ini namanya justru menjadi spirit tersendiri untuk bangkit dan tegap berdiri diatas kaki sendiri atas nama Indonesia atas nama ibu pertiwi.

Bagi saya kesempatan untuk ikut bergerak bersama dalam Gerakan Indonesia Mengajar membuat saya bisa merasakan kehidupan dan persis menjadi bagian keluarga besar salah satu kabupaten penempatan tertimur untuk gerakan ini. Ya, Maluku Tenggara Barat Kepulauan Tanimbar, tepatnya di desa Lamdesar Barat. Dalam gerakan ini mengajar adalah benar salah satu kegiatan yang menjadi bidang tugas kita sebagai Pengajar Muda, Meskipun namanya mengajar namun saya yakin bahwa yang ada sebenarnya bukan hal mengajar ini yang menjadi titik berat melainkan kesempatan belajar bagi sayapribadi yang lebih besar dari sekedar tugas itu tadi. Dan satu tahun kedepan, kehormatan untuk ikut bergerak ini akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya disetiap detiknya bagi kita untuk mengambilnya atau membiarkannya, untuk mempelajari atau melewatkannya, dan untuk benar menjadi tumbuh atau sekedar menjadi terbuang. Sekali lagi Itu pilihan.

Sebagai sebuah gerakan yang berusaha untuk mengajak semua pihak untuk turun tangan menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia, tentu Indonesia Mengajar melalui para Pengajar Mudanya tidak bisa sendiri bergerak. Tidak terlalu melihat bahwa ini adalah upaya untuk menyelesaikan setiap masalah, sama sekali tidak. Justru upaya inilah yang digerakkan atas dasar kepedulian untuk semakin mendorong sebanyak mungkin orang, instansi, atau pihak manapaun untuk ikut melunasi janji kemerdekaan.

Semangat bergerak bersama untuk melunasi janji kemerdekaan itu saya saksikan sendiri perubahannya dikabupaten ini. Terlihat upaya-upaya itu mulai dibicarakan sebagai sebuah inisiasi untuk kemudian dijadikan sebuah gerakan bersama oleh, untuk dan dari masyarakat Maluku Tenggara Barat itu sendiri.

Salah satunya adalah Bapak Musmulyadi Komandan Distrik Militer 1507/Saumlaki dan bapak Medi Haryo Wibowo Kepala Staff Distrik Militer 1507/Saumlaki, dua orang abdi negara yang sudah puluhan tahun mengabdikan dirinya di ujung-ujung terdepan Indonesia. Meskipun secara langsung pendidikan memang bukan merupakan bidang tugas yang menjadi prioritas inti dalam pekerjaannya, namun semangat untuk pendidikan berusaha ia tularkan kepada para teman, keluarga, anggota, bahkan masyarakat sekelilingnya. Mereka memiliki semangat yang tinggi terhadap pendidikan, bagi merekan mendidik itu bukan hanya urusan guru tapi mendidik itu adalah urusan kita bersama urusan kita semua apapun perannya dalam masyarakat.

Menjadi pelopor untuk pengembangan bidang ketahanan pangan dan pertanian, secara pribadi pak Mus bersama istri sangat giat memberdayakan dan mendorong masyarakat untuk bergerak bersama. Mulai dari mengajarkan cara bertani yang baik, mengelola hasil pertanian yang baik, hingga melatih dan menggerakkan ibu-ibu sekitar dalam membuat olahan makanan juga untuk memiliki kemampuan yang sama dalam mengolah hasil bumi asli dari tanah Duan Loat ini. Tidak hanya itu, inisiasinya dalam memberikan inspirasi juga akan terus ia tularkan kepada sebanyak mungkin orang untuk ikut terlibat dalam bentuk MTB mengajar sebuah gerakan yang lebih kita kenal dengan istilah kelas inspirasi dengan menggabungkan pemahaman Wawasan Kebangsaan kepada anak-anak sekolah. Meskipun masih dalam bentuk rencana tapi saya yakin betul bahwa upayanya sejauh ini yang dimulai dengan pelibatan anggota-anggota TNI AD di desa-desa sampai jajaran pemerintahan lain sudah menjadi hembusan angin segar bahwa inspirasi dari para tentara pembela tanah air kepada anak-anak sekolah akan berdampak besar bagi Maluku Tenggara Barat.

Kurang lebih dua bulan sudah saya bersama 6 orang lain Pengajar Muda berada di Kabupaten kepulaun ini. Gegap semangat bergerak bersama dari seluruh masyarakat sudah mulai terlihat, kepedulian terhadap pendidikan dan anak juga semakin terlihat. Ini membuat saya semakin yakin bahwa Indonesia juga akan terbit dari Timur, dari tanah kepulauan Tanimbar.

 

Photo: Marlinda dalam upacara bendera  pertamanya - siswi kelas VI SD Kristen Lamdesar Barat


Cerita Lainnya

Lihat Semua