I MADE MY OWN MOOD

Fauzan Tegar 1 November 2010
Waaaww, tanpa terasa 6 minggu sudah terlewati di training camp ini. Mengalami perkembangan? Ya, mengalami perubahan? Ntah lah, perubahan yang dihasilkan tentu terasa sangat tidak natural. Berbagai tingkah laku para pengajar muda seolah berada dalam sebuah skenario besar yang diusung. Apakah ini perubahan? Pertanyaan berikutnya, apa yang sudah kita dapatkan? Kenangan? Ya, semua orang punya kenangan indah yang membuat mereka merasa layak untuk hidup. Begitu pula di tempat ini, banyak kenangan yang saya dapatkan. The only problem is, memory past. Oke, cukup untuk sebuah pembukaan. Considering this journal as a task, maka saya akan melakukannya sesuai dengan petunjuk yang diberikan, bahwa jurnal harus berisikan review kegiatan, bla bla bla. Menulis adalah seni? Well, ini adalah tugas. Jadi tidak memerlukan sense of art. Saya tidak sedang menulis, tapi saya mengerjakan tugas menulis. What have we done this week? Hmm, secara agenda kegiatan tidak banyak yang kita kerjakan minggu ini. “hanya” melakukan praktek mengajar di sekolah-sekolah sekitar lokasi camp. Ya, kita rupanya memiliki kesepahaman yang sama bahwa praktek mengajar tidak layak untuk dikategorikan sebagai “hanya”. Proses pembelajaran yang berlangsung bukanlah bagaimana kita mempraktekkan ilmu-ilmu kependidikan yang sudah dipelajari selama di camp ini. Pembelajaran yang saya terima justru menyangkut aspek-aspek non-teknis sebagai guru. Mengajar ternyata membutuhkan kemampuan lebih dari sekedar menyampaikan pelajaran. Pengajar juga mesti mampu berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya. Salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan adalah mengajar dalam kondisi kejiwaan yang buruk akan menghasilkan gaya mengajar yang buruk sebaik apa pun RPP yang sudah dirancang. Analoginya adalah, ketika anda mengalami kesulitan buang air besar, maka akan muncul pengaruh terhadap perut anda yang bisa mengganggu aktivitas anda selama sehari penuh. Oke, mungkin analoginya kurang tepat, but I know you got my point, right? Saya merupakan orang yang mudah terganggu harinya karena hal-hal kecil, seperti cara saya bangun, kopi yang saya minum, atau hasil pertandingan sepakbola. Percayalah, jika kopi pagi yang saya minum terasa seperti air kencing kuda, maka mood saya akan benar-benar rusak sehari penuh sampai saya bisa menemukan kopi yang saya anggap layak. Ya, memang mood saya juga bisa terganggu jika ada tingkah-tingkah menyebalkan dari orang di sekeliling saya atau jika Sri Mulyani diangkat kembali menjadi menteri keuangan, tapi kondisi-kondisi ini ternyata tidak terlalu sering terjadi. Tapi point utamanya adalah banyak hal yang bisa mengganggu mood saya, dan jika ini terjadi percayalah anda tidak ingin berada dalam radius 20 meter dari saya dan melewati beberapa perimeter yang dibangun dengan tanda *vip access only* Anyway, dengan segala kerumitan masalah yang saya alami yang bahkan membuat keputusan Bush untuk menyerang Irak terasa sangat mudah diambil ketimbang masalah saya ini, somehow I found the way to figure it out. Jika tokoh two face memiliki 2 mata koin yang sama dengan quote yang terkenal “I made my own luck” kenapa tidak saya melakukannya juga dengan mood? Let’s made our own mood. Jika mood saya bisa rusak karena kopi yang buruk, maka bawalah kopi yang memenuhi standar (terimakasih atas kiriman kopinya). Jika cara bangun tidur yang bermasalah, maka bangunlah lebih pagi sehingga kita bisa mengatur kembali kepala kita ke tempat yang benar. Jika Sri Mulyani diangkat kembali menjadi Menteri Keuangan, maka….. hmmm, baiklah masalah ini sulit untuk dipecahkan, tapi mungkin dengan sedikit pencerahan maka solusinya bisa ditemukan juga. Enough with this, saya sudah mengerjakan tugas menulis saya, maaf jika selama ini saya belum sempat menulis, karena saya disibukkan dengan tugas menulis ini. Tolonglah, biarkan kami menulis apa yang kami mau, dengan kuantitas kata yang kami mau, dan dengan jenis bahasa yang kami mau. Highlight of the week :
  1. I made my own mood
  2. I’m NOT doing noble things, I do it for myself, and God please let me do things right at least for this year
  3. Sampai dengan point kedua di atas, kata yang saya tuliskan sudah 584 kata, jadi sudah cukup layak untuk dikumpulkan
Special thanks for Two-Face for giving me such an inspiration. Oke, Fauzan Tegar Andika bubble out, catch you later

Cerita Lainnya

Lihat Semua