DREAM JOB

Fauzan Tegar 28 Juni 2011
Top 5 lagu yang jika diputar lagi 5-10 tahun ke depan akan mengingatkan saya pada masa penempatan saya di Majene :
  1. OST Gie
  2. Adhitya Sofyan – Adelaide Sky
  3. Avenged Sevenfold – Seize The Day
  4. Eminem – Not Afraid
  5. David Cook – Lights On
Ya, memang selera lagu saya sangat terbatas, tapi 5 lagu inilah yang kira-kira akan selalu mengingatkan saya pada masa pengajaran saya di Majene ini. Lagu ini menyingkirkan lagu-lagu lain seperti pagiku-cerahku-matahari-bersinar-yang-judulnya-sering-dikasih-tau-teman2-dan-saya-terus2an-lupa, desember nya efek rumah kaca, sama fix you nya Coldplay. Saya juga sudah memanfaatkan gantungan buku untuk merapikan semua buku bacaan yang saya punya di rumah untuk anak-anak. Kami menamakannya “Reading Corner”. Ternyata pengaturan ini selain mempermudah proses merapikan kamar, juga membuat anak-anak lebih tertarik untuk membaca buku. Tampilan yang lebih menarik, keterlibatan dari awal pemasangan, membuat keterikatan mereka dengan reading corner ini menjadi lebih tinggi. 3 claps!!! Cerita selanjutnya mengenai cita-cita. Cita-cita saya adalah menjadi orang yang paling bertanggung jawab telah membawa PERSIB juara liga Indonesia, bisa jadi manager nya, pelatihnya, walikota nya, apa aja lah, pokoknya saya ingin meninggal dalam kenangan membawa PERSIB juara. Lebih bagus kalau saya bisa menjadi pengacara dalam keberjalanannya. Berikut adalah Top 5 dream job buat murid-murid di tempat saya mengajar :
  1. Guru
  2. Bidan
  3. Artis
  4. Kepala Desa
  5. Polisi (hutan)
Saya bukannya mengatakan bahwa ini bukan pekerjaan yang layak, bahkan fakta bahwa pekerjaan ini yang dijadikan cita-cita anak-anak menunjukkan bahwa pekerjaan inilah tulang punggung pembangunan sebuah desa (Really?), saya bahkan secara sadar menjalani salah satunya (Really?????????). Masalahnya adalah, ini bukan TOP 5, cause there’s no number 6 or 7 in it. Lebih cocok disebut sebagai THE ONLY 5 available job. Buat orang disini that is how as well as life could be. “pelajaran” mengenai cita-cita ini berulang kali saya coba sampaikan. Tapi karena mereka memang tidak pernah melihat atau mendengar atau merasakan fungsi dari pekerjaan lain (kasian deh, pekerjaan kalian ga ditau anak-anak disini), maka inilah harapan hidup terbaik bagi mereka. sekolah sampai selesai kuliah, dan berharap jaringan yang kuat dengan pemerintahan, dan menunggu sampai pengangkatan berikutnya. Saya sudah berbusa-busa menerangkan tentang pekerjaan lain, tapi karena memang tidak ada yang bisa dilihat langsung, konsep cita-cita ini menjadi absurd. Bahkan mereka lebih bisa memahami “Indonesia Mengajar” sebagai pekerjaan ketimbang astronot atau insinyur. Cerita di balik “Indonesia Mengajar” sebagai pekerjaan : Saya sempat ditanya apa yang membuat saya mengikuti program ini. Saya selalu menjawabnya dengan beragam variasi jawaban tergantung siapa penanyanya. Mungkin tidak banyak yang percaya kalau dibalik sikap sinis dan menyebalkan ini saya merupakan jenis makhluk yang sangat cinta negara. Akhirnya ketika untuk ke sekian kalinya ada anak yang bertanya kenapa saya mengikuti gerakan ini saya coba menjawab karena saya cinta negara ini dan hal-hal patriotis, inspiratif nan membanggakan serta mengharu birukan nusantara. Di luar dugaan justru jawaban semacam inilah yang membuat makin banyak bermunculan murid yang berani menentang arus dengan memiliki cita-cita sebagai “Indonesia Mengajar” hahahaha….. Yup, for the country we both love so much kids. For the country we both love so much……

Cerita Lainnya

Lihat Semua