info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Yang Muda Yang Berkarya

Fajrie Nuary 8 April 2014

Pernyataan “late is better than never” memang selalu benar. Hal ini kubuktikan ketika baru setelah 8 bulan penempatan aku menyentuh forum pemuda di kampungku. Tepat pada bulan ke-8 penempatanku tindakan provokatifku kepada pemuda membuahkan hasil. Tindakan provokatif di sini bukan dalam hal yang buruk, aku hanya memanas2i pemuda, membuat mereka gelisah karena tidak pernah mengadakan kegiatan kepemudaan di kampung setelah hampir satu tahun penuh. Puncak kegelisahan mereka kemudian melahirkan suatu pertemuan yang berikutnya membentuk struktur pengurus baru forum pemuda kampung. Ternyata hasil pemilihan ketua pemuda pada malam hari itu sangat tepat. Ketua pemuda ini membuatku yakin bahwa ia akan menjadi another local champion di kampungku.

 Biasa kupanggil Om Husen, beliau termasuk orang pertama yang kukenal ketika ku pertama kali menginjakkan kaki di penempatan. Dalam kepengurusan forum pemuda sebelumnya beliau adalah wakil ketua, dalam kepengurusan baru ini beliau menjadi ketua forum pemuda. Ada momen dimana aku begitu terharu, yaitu ketika ia cerita kepadaku bahwa pikirannya akhir2 ini sedang kacau. Awalnya kukira ia sedang ada masalah keluarga atau apa, tapi ternyata pikirannya kacau karena memikirkan kira2 apa yang harus dilakukan agar para pemuda di kampung tidak menganggur dan bisa produktif. Ketika pemuda lain tidak memikirkan nasibnya sendiri, Om Husen malah mencari2 cara untuk memperbaiki nasib orang2 disekitarnya.

Setelah berbincang dengan kepala kampung dan rapat dengan para pemuda, akhirnya disepakati beberapa program. Pertama, akan digalakan kembali Jumat Bersih. Pada hari Jumat nantinya seluruh pemuda dan pemudi akan kerja bakti membersihkan lingkungan kampung. Kedua, akan ada program untuk pemuda dan pemudi yang bisa menambah uang kas pemuda dan “uang saku” untuk para pemuda. Bagi pemudi caranya adalah dengan menjual kue dan berkebun, karena itu Om Husen ke kepala kampung untuk mengusahakan lahan yang diperuntukkan bagi para pemuda. Adapun para pemuda dapat tugas membawa ikan-ikan dari bagan untuk dijual ke kota secara bergiliran. Diharapkan dari kegiatan ini para pemuda bisa lebih produktif.

Melihat Om Husen yang sampai pusing kepala memikirkan nasib orang sekitarnya membuatku termenung. Seandainya semua pemimpin seperti beliau, memikirkan orang2 yang dipimpinnya dan membuat sesuatu yang konkrit untuk perbaikan nasib orang-orang yang dipimpinnya, pasti negara ini akan menjadi lebih baik. Sekali lagi Tuhan mengajarkanku bahwa hidup itu tentang memberi, kali ini Tuhan mengajarikan melalui Om Husen, si ketua forum pemuda yang baru.

Pemimpin sejatinya adalah pelayan rakyat. Bertepatan dengan momen pemilihan para pemimpin di negeri ini esok hari, semoga para pemimpin yang terpilih nantinya adalah para pemimpin yang melayani. Para pemimpin yang mau menghabiskan malam-malamnya untuk memikirkan bagaimana caranya agar rakyatnya bisa lebih sejahtera lagi, amin.


Cerita Lainnya

Lihat Semua