GARA-GARA GUNDUL-GUNDUL PACUL

Ester Dwi Wulan Nugraheni 13 November 2011

Malam penyambutan saya sebagai Pengajar Muda di desa Pelita dirayakan dengan sangat meriah. Hal ini sungguh jauh dari bayangan. Malam penyambutan yang juga perpisahan dengan Pengajar Muda Angkatan 1 benar-benar dipersiapkan oleh warga desa Pelita. Berbagai pertunjukkan pun ditampilkan, dari puisi hingga menyanyi. Menuju akhir acara ini, tiba-tiba MC meminta saya untuk bernyanyi di atas panggung. Entah ide dari mana itu, tapi yang jelas sebagai Pengajar Muda yang juga menjadi model untuk masyarakat saya harus menyanyi terlepas dari mau atau tidak mau. Saya pun menyanyikan sebuah lagu dengan iringan gitar dari teman Pengajar Muda I.

Usai menyanyikan lagu tersebut, warga meminta saya untuk menyanyi satu lagu lagi. Saya pun agak bingung mau menyanyi lagu apa. Di daerah Halmahera Selatan, orang-orang kebanyakan menyanyikan lagu-lagu yang berirama musik Melayu sedangkan saya tidak bisa menyanyi lagu dengan irama Melayu. Saya pun memutuskan untuk menyanyikan lagu daerah asal saya, yaitu Jawa Tengah. Lagu yang saya nyanyikan ialah "Gundul-gundul Pacul". Saya menyanyikannya sambil menari ala gerakan tarian Jawa. Seluruh masyarakat heboh. Dengan penuh rasa percaya diri, saya beranikan diri untuk mengajak semua orang yang ada di situ menari. Namun, karena mereka tidak terbiasa dengan gerakan tarian Jawa, hal ini menjadi sulit dilakukan. Gerakan tangan mereka terlihat kaku.

Bagi masyarakat Pelita, saat itu adalah kali pertama mereka mendengarkan lagu ini. Lagu dengan bahasa yang asing, yaitu bahasa Jawa. Melalui lagu inilah mereka mengenal saya. Semenjak hari itu, banyak anak-anak yang mendendangkan lagu Gundul-gundul Pacul meski dengan syair yang salah-salah hanya karena ingin menirukan lagu yang saya nyanyikan. Banyak anak yang meminta saya untuk mengajarkannya, tak hanya lagu, tapi juga tarian Jawa. Ketika menemukan buku lagu daerah di perpusatakaan, mereka juga menyanyikan lagu itu yang kebetulan tertulis di buku tersebut. Bahkan, ketika kami naik ketinting, beberapa anak menyanyikannya sambil menari dan meminta saya memberi contoh gerakan yang benar. Saya tak pernah menyangka jika lagu Gundul-gundul Pacul yang saya nyanyikan akan membuat banyak orang penasaran. Melalui lagu itu, pikiran mereka menjadi terbuka untuk mengetahui hal baru dan membuka wawasan.  


Cerita Lainnya

Lihat Semua