Tumbuk ,Tumbuk, Makan Buah Ketapang
Emy Aditya Pramita Sari 26 Oktober 2016Siang itu udara di desa penempatanku panas sekali. Terik matahari siang itu sangat menyengat namun angin di pinggir pantai masih bisa membuatku untuk tertawa dan bermain riang bersama dengan anak didikku. Ada Anton, Vareldi, Nata, Jusel, Naomi yang menemaniku dan di hari itulah pertama kalinya aku memakan buah ketapang yang ditumbuk oleh mereka.
“Ibu guru bisa makan ketapang kah seng ?” tanya salah satu dari mereka
“Buah ketapang bisa dimakan ?” tanyaku pada mereka
“Bisa ibu guru” jawab mereka
Sedikit bingung menjawabnya, karena selama ini dalam pikiranku ketapang adalah pohon yang liar dan tak pernah terpikir kalau buahnya bisa dimakan. Demi membuat mereka senang aku pun mengangguk sambil berkata “ baiklah ibu guru akan coba”
“Ayo katong pi ambil buah ketapang di belakang sekolah” sahut mereka dengan semangat
Kemudian mereka pun langsung berlari menuju belakang sekolah dan aku menunggunya di pinggir pantai yang tak jauh dari sekolah.
Kurang lebih 30 menit mereka berlari menuju kearahku sambil membawa buah ketapang hasil usaha kerasnya memanjat pohon ketapang. Mereka membawa buah ketapang yang diletakkan di kaos mereka.
“Beta pikir ibu guru su pi barang katong lama” celetuk Anton
“Bagaimana cara makan buah ini ?” tanyaku pada mereka
“Mudah ibu guru, tumbuk sa dengan batu sampai isinya keluar “ jawab Jusel
Mereka langsung menunjukkan keahliannya menumbuk buah ketapang dengan batu pantai hingga bagian tengahnya terlihat dan bagian itulah yang mereka makan. Hasil tumbukan buah ketapang mereka berikan kepadaku.
“Coba ini ibu guru” pinta mereka
Aku pun mengambil buah ketapang dan langsung memakannya. Rasanya seperti makan kacang mentah namun tetap nikmat karena aku makan bersama mereka. Aku merasa bahagia karena melihat mereka menumbuk dan memakan buah ketapang dengan wajah yang penuh semangat dan riang. Dalam kondisi yang terbatas, mereka mengajariku untuk terus bahagia dan menikmati apa pun yang ada.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda