info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

“Buk, uroe nyoe na latihan upacara?”

Elvira Rosanty 8 September 2013

Upacara bendera. Sudah hampir 3 tahun tidak pernah lagi dilaksanakan di SD 2 Langkahan. Ketika sekitar tahun 2010, lapangan upacara yang ada di tengah sekolah telah diubah menjadi taman dan sebagian lahannya dibangun lokal untuk kelas 6. Sejak saat itu, setiap hari senin tidak ada lagi upacara bendera, yang ada hanyalah apel pagi yang dilaksanakan di lapangan belakang sekolah. Apel pagi dilaksanakan sebelum masuk kelas dengan mengumpulkan anak-anak, lalu mendengarkan amanat dari salah seorang guru.

Sekarang, taman yang dibangun di tengah sekolah sudah berbunga dan pohon-pohon hias pun sudah tumbuh besar. Walaupun tiang bendera merah putih masih berdiri di sana, tapi tak ada lagi prosesi pengibaran dan penghormatan kepadanya. Sebenarnya, bisa saja jika tetap ingin melaksanakan upacara bendera di sana dengan memanfaatkan sela-sela lahan yang tersisa untuk berdiri. Namun, atas alasan keindahan, upacara bendera tak lagi dilaksanakan.

Pak Mar dan Pak Azhari, dua orang guru di sekolah kami yang sangat peduli, sudah sangat rindu dengan hadirnya kegiatan upacara bendera di sekolah, yang menurut mereka akan membantu menumbuhkan semangat nasionalisme dan kedisiplinan anak-anak dan juga para guru. Ditambah lagi, dengan apel pagi setiap hari senin, hanya mereka berdualah yang rela memberikan amanat kepada murid-murid, di saat guru-guru lain belum datang ataupun hanya duduk-duduk di ruang guru. Pak Mar menyarankan untuk memindahkan tiang bendera ke lapangan belakang sekolah. Lapangannya cukup luas untuk menampung seluruh murid saat upacara. Ketika hal ini saya sampaikan kepada yang berkepentingan di sekolah, lagi-lagi alasan keindahan yang menghalangi. Pak Mar tidak putus asa, alasan bahwa jika upacara bendera tidak elok dilihat jika dilaksanakan di belakang sekolah (bukan di tempat yang bisa dilihat orang banyak)  tidak menghalanginya. Akhirnya, dengan bantuan Pak Rasyid, dibuatlah sebuah tiang bendera baru yang dipasang di lapangan belakang.

Anak-anak pun antusias melihat bahwa mereka akan mengikuti upacara bendera lagi. Bahkan, mereka berebut untuk menjadi petugas upacara. Setiap hari bertanya kepada saya, “Buk, uroe nyoe na latihan upacara?” (Bu, hari ini ada latihan upacara?). Yah, begitulah... semangat mereka, kebanggaan bagi saya. Kehadiran Pak Mar sangat membantu terlaksananya upacara bendera di sekolah kami. Beliau senantiasa mengajarkan baris berbaris dan berlatih upacara saat jam pelajaran olah raga.

Hasilnya, adalah sebuah tanggal. Tanggal yang akan selalu saya dan anak-anak ini ingat. 26 Agustus 2013. Tanggal dimana setelah sekian tahun, upacara bendera hari senin pertama kali dilaksanakan lagi di SD 2 Langkahan. Maka sekarang, jika  mereka bertanya “Buk, uroe nyoe na latihan upacara?”, akan saya jawab, “Jeut, uroe nyoe na latihan upacara, Neuk!” (Iya, hari ini ada latihan upacara, Nak!).


Cerita Lainnya

Lihat Semua