Meredefinisikan tentang Pengajar Muda

EkoAndik Saputro 22 April 2015

Apa yang kalian pikirkan tentang Pengajar Muda?

Saat lulus kuliah hingga diberangkatkan ke penempatan, definisi Pengajar Muda versi saya adalah kumpulan pemuda Indonesia yang mau dikirim ke daerah terpencil selama satu tahun untuk mengajar dan melakukan perubahan ke arah positif.

Jadi, Pengajar Muda itu,

  1. Akan ditempatkan di desa terpencil (kondisi geografis yang menantang, listrik dan sinyal tak ada).
  2. Akan mengajar di SD, dimana saat berangkat ke sekolah akan menghadapi tantangan dari segi geografis.
  3. Akan meninggalkan keluarga, teman dan orang terdekat lainnya selama satu tahun.
  4. Akan tinggal bersama masyarakat yang dari segi suku, budaya, bahkan agama berbeda.

 

Keempat hal yang saya sebutkan ini bisa dikatakan sebagai ekspektasi saya sebagai seorang Pengajar Muda. Ekspektasi yang mengharuskan saya untuk meredefinisikan kata Pengajar Muda, sebutan yang melekat pada saya sekarang.

*----*

21 April 2015. Tepat empat bulan yang lalu saya datang ke Kabupaten Banggai dan kemudian tinggal di Desa Sinorang.

Sinorang merupakan desa tertua dan terbesar di Kecamatan Batui Selatan. Jarak tempuh dari kabupaten menuju Sinorang membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 jam. Hampir semua jalanan beraspal dengan kondisi bagus. Percaya apa tidak, Bojonegoro, kota saya berasal kalah jauh dibandingkan jalanan disini. Kalaupun ada yang berlubang, masih bisa dimaklumi. Bisa dikatakan, akses menuju ke sini terbilang mudah, tanpa hambatan.

Soal listrik, Sinorang terbilang desa yang cukup dialiri listrik. Listrik baru saja masuk desa sekitar 3 tahun yang lalu. Konon kabarnya, PM pertama, PM V, merasakan masa transisi dari tak berlistrik menjadi berlistrik.

Sama halnya dengan listrik, Sinorang juga tak pernah kekurangan sinyal. Terbilang melimpah ruah. Lebih dulu ada sinyal daripada listrik. Kata guru di sini, sinyal lancar sejak awal tahun 2010, saat hadirnya perusahaan gas ternama. Tak percaya? Buktinya, saya masih bisa update media sosial dan memposting tulisan ini, apalagi hanya sekedar sms/telfon.

Akses ke sekolah bagaimana? Meminjam lirik lagu dangdut, 'Pacarku Lima Langkah' dengan sedikit gubahan, 'Sekolahku memang dekat, lima langkah dari rumah. Tak perlu naik motor, jalan kaki pun sangat mudah'. Tempat tinggal saya dengan sekolah hanya dipisahkan oleh 3 rumah. Dekat kan? Buang jauh-jauh bayangan ketika berangkat ke sekolah harus jalan 6 km atau harus melewati jembatan kayu yang berlubang.

Lantas muncul pertanyaan yang kurang lebih seperti ini, untuk apa mengirimkan Pengajar Muda ke Desa Sinorang? Saya tak akan membahasnya. Ibarat film, saya tak ingin membocorkan cerita sepenuhnya ke penonton. Saya hanya memberikan trailer dari semua alasan tersebut. Singkatnya, ada beberapa Mitra Langsung, -sebutan sasaran Indonesia Mengajar- yang masih kurang bagus perilakunya dalam mendukung majunya pendidikan di desa ini. Ingin tahu cerita lengkapnya? Jadilah Pengajar Muda dan berdoalah ditempatkan di Sinorang.

*----*

Bagi kalian yang berniat untuk bergabung menjadi Pengajar Muda, saya harap tulisan ini bisa membantu untuk sedikit meredefinisikan tentang Pengajar Muda. Setidaknya, kalian sudah siap mental bahwa daerah penempatan Pengajar Muda tidak semuanya terpencil. Sehingga di awal bulan sudah tidak berusaha mengendalikan ekspektasi, seperti saya.

Mungkin yang saat ini sedang membuat essay sebagai syarat pendaftaran atau mempersiapkan direct assessment, semoga bisa membantu keyakinan kalian untuk menjadi Pengajar Muda.

Bagi teman yang lain -pembaca pada umumnya- semoga tulisan ini bisa membuka wacana kita semua bahwa Indonesia Mengajar bukanlah hanya bertujuan mengirim Pengajar Muda ke daerah terpencil guna mengisi kekosongan guru, tetapi mempunyai tujuan yang lebih luas dampaknya, yakni perubahan perilaku masyarakat dalam mendukung majunya pendidikan di suatu daerah.

*----*

Selamat empat bulan untuk Pengajar Muda IX di seluruh penjuru negeri. Salam dari bumi Maleo.

 

Sinorang, 22 April 2015


Cerita Lainnya

Lihat Semua