Sinyal Tanduk Kerbau
Eko Budi Wibowo 17 Juli 2011Sms dan telepon merupakan kegiatan sehari-hari yang sudah menjadi kesatuan dalam rutinitas kita, bahkan sampai kita tidak terpikirkan lagi bahwa sms dan telepon dibalik itu dihantarkan melalui rambatan sinyal-sinyal yang tidak terlihat. Pernah ketika ketika saya berada di Pulau Miangas, disana sinyal telepon hanya berada diujung dermaga dan hanya berjarak beberapa meter darisana, penggunaaanya pun dibatasi menjadi tujuh pengguna, artinya dalam waktu bersamaan hanya ada tujuh HP yang bisa melakukan telepon atau mengirim sms secara bersamaan. Lain halnya ketika saya berada di Ujung Merauke, sinyal hidup hanya ketika listrik dinyalakan yaitu selepas magrib dan jangkauan sinyalnya itu cuma ada disekitar kantor camat jadi harus mendatangi kantor kecamatan pada malam hari hanya untuk menelepon Atau sms bahkan untuk mengdapatkan sinyal yang baik kadang kita harus menaiki tower tersebut. Yang lebih kreatif prajurit TNI disana membuat tiang seperti tempat kadang burung, HP kemudian diletakan kedalam wadah kemudian dikerek menuju ujung tiang dengan tali percis seperti menaikan bendera keatas. Hal itu dilakukan supaya mendapat sinyal yang kuat. Didaerah kampung Sota di Merauke bahkan untuk mendapatkan sinyal biasanya kita harus menitipkan HP kepada pengendara mobil yang bolak balik untuk mengangkut air dari kampung menuju kota, kita titipkan dengan maksud supaya HP itu dibawa pergi kekota maka semua sms akan masuk, biasanya setelah kita titipkan pagi hari, sore hari kita baru bisa mendapatkan HP kita kembali.
Di Lebak sendiri jauh lebih baik, sinyal dapat dijangkau di beberapa titik. Ada beberapa titik yang tidak tercover oleh sinyal sama sekali, titik itu seperti dirumah tempat saya menginap dan beberapa kawasan perumahan penduduk di Sitoko. Belum ketika angin kencang, sinyalpun terasa seperti terbang mengikuti angin itu berhembus. Orientasi tempat dimana sinyal kuat berada itu sangat penting, pertama ketika kita dalam kondisi darurat otomatis kita bisa tahu dimana kita bisa pergi untuk mencari bantuan. Yang kedua, orientasi sinyal ini diperlukan untuk menunjang komunikasi dan tugas kita sehari-hari.
Sinyal paling kuat adalah di sawah dibawah sekolah, disinilah sinyal paling kuat yang saya temukan. Kadang kalau mau sms atau bertelepon saya harus menuruni sekolah. Dengar kabar kalau sebenernya wajan bisa menguatkan sinyal, oleh karena itu saya biasa meletakan HP disana supaya sinyal lebih kuat, sekedar sugesti atau memang ini ilmiah, saya tidak tahu. Sinyal ditempat saya ternyata tidak bisa untuk mengakses internet melalui PC dan modem, saya mencoba beberapa kali dan akhirnya saya menyimpulkan bahwa koneksi internet dengan PC tidak bisa sama sekali dilakukan disini. Untuk itulah penunjang sosial network yang baik adalah dengan menggunakan Blackbery, bukan iklan tetapi ketika menggunakan ini paling tidak kebutuhan akses internet akan semakin mudah walaupun tidak sama sekali lancar seperti kita berada di Kota.
Di tempat sinyal paling kuat yaitu dibawah sekolah yang menghadap ke hamparan sawah, disini pemandangannya sangat indah sehingga tidak rugi ketika saya harus menuruni dan bertelpon ria dari tempat ini. Cuma kadang-kadang yang membahayakan adalah ketika malam hari, kondisi kampung yang gelap dan tak berlistrik ini memang akan sangat indah ketika malam pemandangannya tetapi hati-hati bahaya ular disekeliling anda. Saya pernah ketika menelepon tiba-tiba lewat dikaki saya uler belang hitam dan kuning yang berjalan dengan santainya disekitar kaki saya. Untung saya sudah dianggap sebagai penduduk aseli kampung ini oleh si ular.
Saya jadi berfikir sebenarnya darimana datangnya sinyal-sinyal ini? Letak kampung Sitoko yang terletak paling atas dan puncak paling tinggi ini seharusnya menurut saya tidak memungkinkan terjangkau sinyal, adapun saya melihat dari kejauhan disini ada sebuah tower yang berdiri, itupun terlihat sangat jauh darisini, apakah tower itu bisa menjangkau sinyal sampai ketempat ini? Sedang asyiknya mengobrol dengan pacar saya melalui telepon dipematang sawah selalu ada kawanan kerbau yang merumput disekitar saya, ketika kerbau itu menjauh sinyalpun kadang menjadi meredup, saya jadi berfikir apakah sinyal itu datang dari tanduk-tanduk kerbau itu yang memantulkan sinyal dengan kuat. Sedang berfikir seperti itu tiba-tiba kawanan kerbau mendatangi saya seakan mau menyeruduk saya. Sayapun kemudian berlari menjauh.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda