Audiensi dengan Bupati Lebak

Eko Budi Wibowo 1 Juli 2011

Pagi itu dikabarkan akan adanya peresmian program penanaman singkong dikecamatan Sajira, kecamatan sajira sendiri merukapan salah satu tempat pengajar muda Kabupaten Lebak berada, untuk itulah kemudian kami berinisiatif untuk datang dan menyaksikan program tersebut. Seremonial itu dihadiri oleh pejabat-pejabat tinggi Lebak termasuk Bupati Lebak dan  pejabat lokal setempat seperti camat dan instasi lainnya. Ketika itu kami pengajar muda mengenalkan diri didepan bapak Menteri dan kemudian menyambut kami dengan baik. Acara peresmian itupun berjalan dengan cepat, Pak Menteri pun pamit dan kembali ke Jakarta.

Waktu yang singkat dan jadwal Pak Bupati yang padat hari ini membuat Pak Bupati Lebak kemudian mengundang kami untuk hadir dikantornya beberapa hari kemudian untuk mendengarkan agenda kegiatan kami selama setahun di Lebak. Sebenarnya Pak Bupati Lebak pada saat pelepasan Kami oleh Wapres RI beliau tidak sempat menjumpai kami disana karena kesibukan beliau. Mungkin butuh waktu yang khusus untuk bertemu kita, oleh karena itu diagendakan kemudian bertemu secara khusus ke kantor beliau.

Kami pun kemudian berenam mendatangi kantor Dinas Bupati Lebak, kami disambut dengan ramah kemudian dipersilakan masuk keruangan Bupati. Disana pak Bupati didampingi oleh Pak Wakil Bupati serta kepala Dinas Pendidikan serta beberapa staf nya yang tidak kami kenal. Kami disambut di meja bundar, seperti tempat rapat dan kemudian kami berdiskusi dengan santai dengan pejabat tertinggi di Lebak ini.

Obrolan kami seputar siapa kami, kenapa akhirnya kami memutuskan untuk bergabung di Indonesia Mengajar. Salah satu bercandaan kami adalah “kami tidak mau menjadi PNS” jawaban itulah kemudian yang membuat Bupati tertawa dengan keras. Bupati Lebak mempunyai latar belakang seorang pebisnis dan bukan dari latar belakang pegawai negeri, mungkin itulah yang membuat Pak Bupati tergelitik dan tertawa puas.

Selanjutnya kami memperkenalkan latar belakang kami masing-masing dari Universitas Negeri yang berbeda-beda. Rupanya niat dan tekad kami untuk bergabung di Indonesia Mengajar serta akhirnya ditempatkan di Kabupaten Lebak membuat Pak Bupati bangga dengan kami. Beliau mengatakan ingin Lebak suatu saat dikenal sebagai kota pendidikan, sebuah cita-cita yang luar biasa menurut kami. Oleh karena itu kehadiran kami mungkin akan membawa sedikit pencerahan untuk Lebak menuju kota pendidikan tersebut, walapun sampai sekarang Pak Bupati mengatakan bahwa dirinya merupakan ketua Askati yaitu perkumpulan kabupaten tertinggal di Indonesia yang menandakan sebenarnya Lebak masih dalam keadaan yang tertinggal dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang ada disekitarnya bahkan di Indonesia. Butuh proses untuk menjadikan Lebak bisa menjadi kabupaten yang dapat bersaing dengan kabupaten yang lain. Mungkin bisa dimulai dengan pendidikan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memikirkan pendidikan.

Kemudian kami berdiskusi mengenai daerah penempatan yang masing-masing kami tempati di Lebak. Pak Bupati kaget ketika ternyata kami ditempatkan seorang diri disetiap kecamatan, daerah penempatan kamipun diketahui oleh Pak Bupati merupakan daerah yang aksesnya masih terbatas dan masyarakatnya masih harus dibantu, diharapkan dengan datangnya kami membawa perubahan walaupun sedikit ditengah masayrakat sana, begitu harapan Bupati kepada kami. Pak Bupati pun berjanji akan membantu kehadiran kami dan akan menunjang kegiatan kami selama setahun kami akan ditempatkan disini. Perbincangan santai dan mengesankan itu akhirnya disudahi karena kepadatan jadwal Bupati, perbincangan kami akhirnya ditutup dengan foto bersama dengan jajaran Pak Bupati.


Cerita Lainnya

Lihat Semua