“Saat Api menjadi Sahabat Mereka”
Doni Purnawi Hardiyanto 20 Januari 2015Awal desember banyak hal yang tentunya menjadi persiapan orang-orang untuk menghadapi detik demi detik pergantian tahun. Jika diingat pasti dari kita pernah merasakan saat malam pergantian tahun atau kegiatan kebersamaan ditemani api ungun yang akhirnya arangnya digunakan untuk membakar jagung dan daging yang sudah disiapkan untuk santapan malam tahun baru.
Memasak terkadang bisa menjadi hal sulit atau mudah bagi beberapa orang. Tergantung apakah itu sering dilakukan atau tidak.Mungkin hal yang paling sederhana bagi kita adalah memasak air. Sama halnya yang aku lihat beberapa bulan lalu saat mengakhiri ujian di akhir semester. Kali ini giliran mereka yang akan belajar mempraktekan pelajaran yang sudah diberikan dalam hal memasak. Semua itu adalah siswaku yang harus ikut berpartisipasi dalam menyajikan makanan untuk mereka sendiri dan guru-guru mereka.
Dalam kegiatan memasak ini, setiap kelas diberikan wilayah untuk dijadikan dapur mereka dan tempat mereka memulai ekperimen gila. Ada yang menyembelih ayam, memilih bagian muda dari sayur dan memasak nasi. Mungjin jika mereka adalah anak-anak SMA ini menjadi hal biasa, namun ini dilakukan mereka yang masih duduk di kelas 1 sampai 6 bahkan ada dari mereka yang membaca saja belum bisa namun saat menghidupkan api dengan kayu bisa mereka lakukan dengan baik dan tidak terlihat ekpresi wajah yang menunjukan kalau mereka bete saat meniup api agar tetap hidup.
Disini mereka tidak sekedar belajar untuk memasak, namun lebih dari itu mereka belajar bagaimana bisa mengontrol diri agar bisa menunggu dengan sabar untuk memakan saat masakan mereka sudah selesai sedangkan teman yang lainnya masih dalam proses. Meskipun dalam kondisi dilapangan ada dari mereka terlihat ingin mencoba mencuri-curi makanan yang sudah masak untuk sekedar mencicipi apa yang sudah mereka buat. Namun karena ingin merasakan makan bersama di atas meja makan ala Restoran yang sudah disiapkan oleh guru-guru di sekolah, mereka dengan sabar menunggu dan menyiapkan sajian makanan yang sudah dibuat ke atas meja makan.
Disini aku belajar dari mereka hal-hal kecil yang sebenarnya menyenangkan, meniup api saat memasak itu adalah hal yang paling sederhana untuk kita bisa bersahabat dengan api. Anak-anak bisa mengenal api dari sudut pandang kebermanfaatan, bukan dari sudut pandang bahaya yang biasanya sering diucapkan kepada anak-anak zaman sekarang saat anak-anak bermain di dapur. Hal penting agar mereka bisa bersahabat dengan api adalah dengan memberikan kebebasan namun disertai tanggung jawab pada mereka untuk bisa memanfaatkan api tanpa harus menyakiti diri mereka.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda