info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

"Pemuda Tambora Pecinta Sastra itu adalah Ahlis Mulyansyah"

Doni Purnawi Hardiyanto 7 April 2015

Setiap orang terdidik mereka pantas menjadi pendidik untuk  mereka yang belum terdidik. Sama halnya dengan pesan yang dibawa oleh Indonesia Mengajar, setiap warga negara mempunyai janji kemerdekaannya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini juga ditujukan oleh salah satu pemuda sekarang berusia 23 tahun, dimana ketidaktuntasan menyelesaikan pendidikan di jenjang lebih tinggi karena beberapa faktor tidak membuat pemuda ini berhenti bergerak dan kehilangan semangat untuk memberikan insipirasi kepada para pemuda yang ada di desa dan berbagi ilmu pengetahuan. Pemuda itu adalah Ahlis Mulyansyah, dimana sebelumnya nama Ahlis memiliki nama yang cukup panjang lagi yaitu Ahlis Mulyansyah Pratama Adomora. Sebuah catatan kecil yang saya tuliskan dari catatan dan pengalaman bersama Ahlis saat pertama kali bertemu di aula desa dan aktifitas baru Ahlis saat setelah menjadi guru sukarela yang memiliki kisah dan cerita sendiri dan membuat saya semakin yakin bahwa banyak orang yang menunjukan keperdulian mereka untuk pendidikan melalui mereka sendiri.

Saat aku bukan Guru, bukan berarti aku tidak bisa dekat dengan anak-anak

Ahlis adalah guru muda baru di SDN Oi Marai Tambora yang baru diangkat dalam beberapa bulan ini. Keinginan Ahlis untuk menjadi pengajar di Oi Marai tidak hanya bermula dari beberapa bulan saja, namun dari beberapa  tahun sebelumnya dia mulai mencoba untuk melamar menjadi guru sukarela di tanah kelahirannya sendiri. Namun saat itu mungkin pihak sekolah belum melihat beberapa potensi dan semangat luar biasa untuk mengajar dari seorang Ahlis yang hanya tamatan SMA saat itu dan sekolah masih memerlukan guru yang tamatan sarjana. Namun karena geografis dan beberapa kondisi sangat jarang ada pemuda yang ingin mengabdikan diri di Sekolah ini. Beberapa bulan setelah pergantian kepala sekolah baru, disni sedikit ada perubahan. Pak Zainudin melihat potensi dan semangat Ahlis sebagai seorang pemuda yang memiliki modal kuat untuk mengajar dan cinta Ahlis dengan tanah tambora mampu menyakinkan Pak Zainudin sehingga Ahlis diangkat menjadi salah satu guru sukarela.

Lima belas bulan sebelumnya, lebih tepatnya satu tahun tiga bulan Ahlis sudah aktif dalam kegiatan kepemudaan di desa. Kebiasaan Ahlis saat pernah menjadi aktivis mahasiswa, membuat pemuda ini jarang bisa diam saja. Setelah Ahlis kembali ke desa, dia mulai mengaktifkan Himpunan Pemuda Islam (HMI), Ahlis mengajak pemuda-pemuda yang putus sekolah di desa untuk terlibat dari aktifitas yang dilakukan oleh Ahlis.  Ahlis juga aktif dalam kegiatan pelestarian alam,  Ahlis bersama teman-temanya membuka jalan baru menuju ke Gunung Tambora yang diharapkan ada turis atau pengujung yang suatu saat akan mengambil rute Oi Marai sebagiai jalur pendakian ke Gunung Tambora. Selain mendaki, Ahlis suka memberikan sebuah pendidikan tentang alam kepada teman-temannya, yaitu bagaimana bisa memanfaatkan alam dengan baik tanpa harus menyakiti alam.

Mengajarkan Puisi untuk memberi pesan Pendidikan kepada Semuanya

Kebiasaan yang merupakan hobi Ahlis dalam bidang sastra  terutama menulis puisi membuat keseharian Ahlis sebelum ia resmi menjadi pengajar di SDN Oi Marai  biasaya setiap hari pagi sampai sore berada di kebun atau di ladang. Bersama istri dan satu orang anaknya, Ahlis juga memiliki semangat untuk mengenal dan menjaga semangat anak-anak di dusun Oi Marai. Setelah pulang dari kebun, biasanya Ahlis mengajarkan anak-anak yang berada di sekitar rumahnya untuk belajar seni membaca puisi. Ahlis sangat gemar menulis puisi baik puisi tentang alam, cinta, gerakan, demokrasi kepada pemerintah, dimana ia terinspirasi oleh salah satu penyanyai legendaris Iwan Fals. Saat sebelum menjadi guru Ahlis hanya bisa menyimpan sajak dan syair indah di dalam buku harianya. Sehingga saat ada latihan seni yang saya lakukan bersama anak-anak, Ahlis menghampiriku dan langsung bercerita mengenai pengalaman dan harapanya untuk Tambora.

Keterampilan dan kemampuan Ahlis dalam sastra tidak diragukan lagi, beberapa karya dan murid didikannya sangat bagus dan ahli sesuai dengan nama gurunya dalam membaca puisi. Saat pertama saya melihat penampilan salah satu siswa kelas 5 untuk latihan persiapan Malam Simponi Bunda di dusun nanti. Ekpresi dan intonasi yang dikeluarkan sungguh puisi yang sederhana namun begitu dalam maknanya. Selain mengajari puisi, Ahlis juga terus mendorong anak-anak yang ada disekitar lingkungan rumahnya untuk terus akktif di sekolah. Ada pesan Ahlis saat bertemu dengan saya “ Jangan sia-siakan apa yang diajarkan oleh guru-guru Indonesia Mengajar, kalian harus semangat untuk mempelajari dan belajar bersama ibu-ibu guru”. Itu sebuah pesan Ahlis setiap waktu kepada anak-anak saat akan latihan atau belajar bersama guru Indonesia Mengajar.

Saat ini setelah Ahlis menjadi guru sukarela di SDN Oi Marai, beliau lebih mempunyai waktu bersama anak-anak untuk belajar sastra. Ahlis aktif mengajar membaca puisi dan drama. Satu karya indah terbesarnya saat ini adalah menciptakan puisi Ibu untuk penampilan di malam Simponi untuk Bunda dinanti dan melatih secara intensif tiga siswa yang akan membaca puisi. Selain itu Ahlis juga membantu dalam kegiatan latihan seni lainnya seperti tari dan drama.

Sajak-sajak Pendidikan untuk membangun Tambora

Saat sajak-sajak puisi yang indah telah diciptakan oleh pemuda tambora ini, ada hal yang sebenarnya menjadi impian Ahlis. Saat dia merasa pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi pemuda yang ada di desa. Dari sebuah kegagalan yang pernah Ahlis lakukan dimasa lalu, kali ini Ahlis mempunyai mimpi untuk mengadakan sekolah paket C di dusun nanti. Saat ditanyakan kenapa Ahlis mempunyai impian tersebut dia memberikan alasan yang cukup sederhana. Pemuda di dusun ini saat mereka putus sekolah, bukan sepenuhnya karena biaya dan jarak. Melainkan saat mereka akan ke sekolah, masih ada tanggung jawab lebih yang harus mereka lakukan. Salah satunya pemenuhan kehidupan, mencari kebutuhan pangan dan papan.

Pemuda disini memerlukan sekolah, salah satunya sekolah terbuka khususnya yang mennyediakan paket C dan pendidikan berbasis kearifan lokal. Ahlis percaya saat pemuda memiliki ruang lebih untuk ke sekolah maka mereka akan lebih senang dan semangat untuk menuntaskan sekoalahnya. Selain itu bentang alam Tambora yang memiliki keindahan laut dan gunungnya akan sangat diperlukan sebuah pendidikan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya yang sudah ada di masyarakatnya.

Saat ini Ahlis telah resmi menjadi pengajar dan bisa secara langsung mengawasi kegiatan sekolah dan anak-anak yang dahulunya hanya dilakukan saat di luar sekolah. Ahlis sekarang sudah menjadi sahabat baru bagi anak-anak SDN Oi Marai, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Ahlis telah menjadi guru sukarela. Saat ini Ahlis mulai mengejar impian lama yang sempat tertunda yaitu melanjutkan kuliah dengan benar sehingga bisa terus mengajar di sekolah.

Satu pesan yang pernah Ahlis tulis dalam sebuah catatan cerita yang pernah ia tunjukan padaku saat itu:

“Saya pulang kampung bukan sekedar ingin mendapatkan ketenangan, disini saya ingin mendapatkan tantangan. Oleh karena itu saya berjanji akan menjadi guru yang baik untuk anak-anak dan masyarakat".

NB: Tulisan ini adalah sebuah penuturan dan sharing  Pengajar Muda bersama Ahlis pemuda tambora yang saat ini telah menjadi pengajar sukarela. Saat ini jalan telah datang dan Ahlis terus memiliki semangat untuk mengajar dan menjadi penggerak di dusun Oi Marai.   Ahlis saat ini sedang menyiapkan malam Simponi untuk Bunda, sebuah pertunjukan dan karya anak-anak untuk sang Bunda.

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua