info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

KEMAH BUDAYA #3

Desi Yani Harahap 10 Maret 2015

Kemah Budaya Anak Lebak adalah sebuah kegiatan yang awalnya diinisiasi oleh Pengajar Muda pada tahun 2012, dimana kegiatan tersebut lahir karena adanya fenomena yang terjadi pada kalangan anak – anak khususnya Sekolah Dasar yang lebih akrab dengan tarian modern, lagu – lagu dangdut mix, kata – kata gaul dan kebudayaan asing lainnya ketimbang kebudayaan Lebak, tempat dimana mereka dilahirkan dan tinggal. Dari hal tersebut muncul kekhawatiran jika hal tersebut berlanjut tanpa adanya usaha pencegahan, kebudayaan asli Lebak akan hanya tinggal kenangan. Generasai  penerus tidak mengenal, tidak mengetahui dan bahkan tidak melestarikan Kebuyaan Lebak.

            Pada tanggal 24 – 26 Desember 2012, Kemah Budaya anak Lebak untuk pertama kali terselenggara dengan tema “Lebak Tanahku, Budayaku, Inspirasiku” dimana terdapat 5 kampung yakni kampung musik, kampung tari, kampung peran, kampung silat dan kampung sastra. Dari setiap kampung dibimbing para pemateri yang profesional dibidangnya dan didampingi para kakak pendamping. Para peserta Kemah Budaya Anak Lebak yang berasal dari 28 UPT Pendidikan Kabupaten Lebak, peserta akan  mendalami masing – masing bidang sesuai kampungnya, dan akan menampilkan pertunjukan dimalam inagurasi. Selain malam inagurasi, buku kumpulan karya sastra anak yang berjudul “Lebak Kelahiranku” pun menjadi output kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak.

            Kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak 2 pun kembali terlaksana ditahun berikutnya yakni tanggal 27 – 29 Desember 2013. Adapun tema pada kegiatan kali ini adalah “Lestarikan Kebudayaan melalui Persahabatan”. Kegiatan kali kedua ini pun tidak jauh berbeda dari kegiatan sebelumnya, dimana para panitia pelaksana adalah para siswa/i SMA dan SMK Negeri se – Rangkasbitung, berlokasi di Dodiklatpur Ciuyah dan memiliki 5 kampung. Namun kegiatan kedua ini menggunakan kata malam pentas seni (sebelumnya malam inagurasi) untuk menampilkan pertunjukan masing – masing kampung dengan kemasan yang semakin lebih baik, dan selain itu outpun  kegiatan berupa CD dokumentasi kegiatan sebagai kenang – kenangan yang diberikan kepada peserta, sekolah dan UPT. 

            Pada tahun selanjutnya yakni 2014 lalu, kembali Kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak terselenggara untuk kali ketiga, dengan dukungan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak serta pihak – pihak lain  yang memiliki antusias yang tinggi untuk terselenggaranya kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak, kegiatan ini dipandang kegiatan positif yang dapat diselenggarakan setiap tahunnya. Pada tahun ke – 3 ini Kemah Budaya Anak Lebak terselenggara pada tanggal 28 – 30 Desember 2014 (pertimbangan tanggal pelaksanaan tersebut adalah pada saat liburan semester  yang bersamaan dengan libur natal dan tahun baru), kegiatan yang bertema “Lestarikan Kebudayaan Wujudkan Lebak Cerdas yang Berkarakter” dibuka langsung oleh Bapak Wakil Bupati Hj. Ade Sumardi S.E., M.Si, dimana terdapat satu kampung baru yakni kampung Hasta Karya sebagai salah satu yang berbeda (dimana peserta akan membuat produk dari bahan daur ulang dan menggunakan bahan hasil di Kabupaten Lebak misalnya bambu), Selain itu juga para guru pendamping mendapatkan beberapa materi terkait pembelajaran, penggalian potensi anak dan sebagai responden dalam analisis SWOT pelaksanaan Kemah Budaya Anak Lebak. Hasil analisis Swot tersebut menjadi rekomendasi kepada pihak Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak terkait pentingnya pelaksanaan Kemah Budaya Anak Lebak untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya,  kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan di Kabupaten Lebak.

            Pada saat malam Kebudayaan (senada dengan malam Inagurasi dan Malam Pentas Seni) dimana para peserta tiap kampung yang telah berlatih kurang dari 10 jam menampilkan pertunjukan yang sangat luar biasa (jadwal pelaksanaan kegiatan yang sangat padat). Hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan yang ekstra dari para pemateri, yakni untuk kampung Tari dibimbing oleh Ibu Ike Srie Darnika (Guru SMAN 3 Rangkas Bitung) , Kampung Hasta Karya dibimbing oleh Pak Jamad (guru di SSN 3 Ciuyah), kampung Silat dibimbing oleh Pak Hasan Sadikin (Pelatih Silat), kampung Peran dibimbing oleh               Pak Dhanny Iskandhar (Bekerja di BPMPD Kabupaten Lebak), kampung musik dibimbing oleh Pak Hendro Witjaksono S.Pd., M.Si (Kepala SMPN 3 Maja) dan kampung sastra dibimbing oleh bunda Trisula Handayani S.Pd (Guru di SDN 2 Warunggunung / Penulis). Selain para pemateri yang luar biasa dalam membimbing para peserta mendalami kebudayaan dalam kampungnya masing – masing, pemateri juga dibantu oleh para kakak pendamping yang merupakan bagian dari struktur panitia yang berasal dari SMA dan SMK se – Rangkasbitung dengan jumlah total panitia sebanyak 46 orang. Pada Kemah Budaya Anak Lebak 3 ini jumlah peserta sebanyak 163 orang dan 28 Pendamping dari 28 UPT Pendidikan Kabupaten Lebak.

            Pada malam tersebut peserta masing – masing kampung menampilkan pertunjukan yang luar biasa. Dengan waktu kurang dari 10 jam berlatih meski tak sedikit peserta yang baru kali pertama mempelajari hal tersebut namun hal tersebut tak menjadi kendala yang besar. Semangat peserta membuat semua terkagum dengan tepuk tangan para undangan yang hadir. Sebagai pendatang, Pengajar Muda merasa haru dan bangga menjadi saksi betapa para peserta yang merupakan generasi penerus mulai mengenal kebudayaan di Kabupaten Lebak, orang tua yang melihat anak – anakknya menampilkan bakatnya, selain itu para panitia juga belajar dari setiap kekurangan yang ada dan seluruh pihak yang terkait saling bersilaturahmi. Pada malam tersebut melihat para peserta tersenyum penuh bangga pada dirinya sendiri,  dan menunjukkan kekaguman pada kebudayaan Kabupaten Lebak memberi makna tersendiri bagi diri Pengajar Muda, bahwa sesungguhnya sudah menjadi tanggungjawab semua pihak untuk menjadi agent pelestari kebudayaan dimanapun ia berada.

            Sebagai Steering commiitte Pengajar Muda Angkatan 8 Indonesia Mengajar yang telah sejak Juni 2014 lalu berada di Kabupaten Lebak, menyetujui fenomena yang menjadi alasan terselenggaranya kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak tahun 2012 lalu. Banyak  hal yang mempengaruhi para generasi penerus lebih akrab dengan kebudayaan asing dari pada  kebudayaan asli dimana mereka adalah  pewaris syah kebudayaan tersebut, Kebudayaan Lebak. Oleh karena itu butuh adanya upaya dalam pelestarian kebudayaan khususnya di Kabupaten Lebak, salah satunya dengan terselenggaranya kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak. Dimana kegiatan ini tidak hanya sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman bagi para peserta namun juga praktik nyata kepemimpinan bagi para panitia yang notabene sebagai agen perubahan penerus bangsa dan pewaris syah kebudayaan di Kabupaten Lebak. Besar harapan dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam usaha pelestarian kebudayaan, kebudayaan di Kabupaten Lebak dapat tetap lestari.

            Pada saat Pembukaan Kemah Budya Anak Lebak 3 dalam sambutannya Bapak Wakil Bupati  menyampaikan  “... prilaku baik adalah merupakan budaya yang harus juga dilestarikan ...”. Senada dengan tema yang diusung pada Kemah Budaya Anak Lebak 3 ini, peserta tidak hanya mendalami kebudayaan dari  ke -6 kampung yang ada, namun prilaku baikpun dilestarikan dalam Kemah Budaya, sebagai contoh nyata, dalam peraturan setiap kampung di wajibkan siswa mengucapkan salam, berdoa sebelum melakukan kegiatan, memberi senyuman, menjaga kebersihan dan lain – lain yang merupakan salah satu usaha dalam melestarikan budaya wujudkan lebak cerdas  yang berkarakter.

            Adapun tujuan dari kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak secara umum yakni :

1.    Mengenalkan kekayaan budaya tradisonal Lebak.

2.    Membentuk jiwa-jiwa generasi muda yang berperspektif lokal, namun berkapasitas global.

3.    Melahirkan generasi muda yang mampu mempertahankan kearifan lokal berupa: tata nilai, estetika, norma, aturan, serta keterampilan khas dari daerahnya.

4.    Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk membuat keputusan yang baik-buruk serta memelihara dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari – hari

5.    Menjalin persahabatan diantara para generasi muda untuk bahu membahu bersatu mempertahankan kebudayaan di daerahnya.

Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat memberi sumbangsih nyata dalam mewujudkan Lebak Cerdas 2019, khususnya pilar keempat yakni Lebak Cerdas yang Berkarakter sekaligus memperkenalkan kebudayaan kepada generasi penerus sebagai usaha nyata dalam melestarikan kebudayaan di Kabupaten Lebak.

            Adapun hasil dalam kegiatan Kemah budaya Anak Lebak 3 yakni  kegiatan positif dalam pelestarian kebudayaan dan upaya mewujudkan Lebak Cerdas yang Berkarakter. Selain itu kegiatan tersebut berpeluang untuk dijadikan kegiatan tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak yang tak hanya menjadi kegiatan positif melainkan sebagai daya tarik lokal maupun internasional dan sebagai ajang silaturahmi antar banyak pihak. Kegiatan Kemah Budaya yang telah 3 kali terselenggara masihlah memiliki kekurangan khususnya dalam teknis pelaksanaan kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak, oleh karena itu perlu dimaksimalkan.

      Adapun saran untuk pelaksanaan Kemah Budaya Anak Lebak selanjutnya yakni dibutuhkan peningkatan  dukungan dan peran dari berbagai pihak tidak hanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah, UPT Pendidikan, melainkan masyarakat umum, para profesional, dan pihak lain yang berada di Kabupaten Lebak agar dapat memaksimalkan koordinasi dan komunikasi untuk bersama menjadikan Kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak lebih baik kedepannya. Selain itu perlu melakukan perbaikan teknis pelaksanaan kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak yang mengacu pada kelemahan pada kegiatan sebelumnya.

           Dalam sambutan Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pengajar Muda , “Terimakasih kepada Pengajar Muda yang sudah meluangkan waktu, memberi bantuan tenaga dan pikiran untuk mensukseskan Kemah Budaya Anak Lebak 3 ini ...”. Mendengar ucapan Pak Asep Komar Hidayat M.Pd yang juga sudah dianggap selayaknya orang tua sendiri bagi para Pengajar Muda penempatan Lebak – Banten ini, membuat pengajar muda merefleksikan ucapan terimakasih sebagai ucapan yang kembali diucapkan untuk Kabupaten Lebak. Dimana  Pengajar Muda yang notabene bukanlah pewaris syah kebudayaan Lebak, dapat menjadi saksi bahwa betapa kayanya Indonesia dengan keberagaman kebudayaan khususnya di Kabupaten Lebak. Pengajar Muda hanyalah sebagai seorang pendatang yang ingin memanfaatkan waktunya dengan tak hanya mengajar namun belajar. Belajar bahwa sesungguhnya kebudayaan tak hanya sebuah kebiasaan yang telah berakar dan terkait dengan adat istiadat melainkan sebuah kebiasaan positif yang di lestarikan agar menjadi kebudayaan bagi selulruh masyarakat. Dengan kebudayaan tesebut, besar harapan dapat mewujudkan Lebak Cerdas yang Berkarakter dan mendukung Lebak Cerdas 2019. Selain itu Pengajar Muda berharap kegiatan Kemah Budaya Anak Lebak dapat berlanjut ditahun – tahun selanjutnya.

            Pengajar Muda mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak baik Pemerintah Kabupaten lebak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, UPT Pendidikan, guru pendamping, panitia, dan para peserta yang menjadikan Pengajar Muda menjadi saksi dimana telah terjalin kerjasama yang  maksimal dalam pelaksanaan Kemah Budaya Anak Lebak dan memberi kesempatan kepada Pengajar Muda turut serta untuk saling berbagi. Semoga apa yang sudah terlaksana bersama dapat memberi manfaat tak hanya untuk diri sendiri melainkan pihak lainnya dan dapat mewujudkan Lebak Cerdas yang Berkarakter. “Lestarikan Kebudayaan Wujudkan Lebak Cerdas yang Berkarakter”.

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua