Memenuhi Hak Minggu Pagi Anak Indonesia
De Rizky Kurniawan 15 Oktober 2016Semasa saya kecil, minggu pagi adalah waktu yang paling saya tunggu selama satu minggu, bukan karena libur sekolah yang memberikan saya kesempatan untuk bangun lebih siang, bahkan di minggu pagi saya bangun lebih awal. Yap, hal yang paling saya tunggu di minggu pagi adalah marathon serial kartun yang di siarkan oleh berbagai saluran televisi nasional, dari mulai serial kartun mengenai kehidupan seorang gadis SD yang canggung di kehidupan sosialnya, Chibi Maruko Chan, hingga petualangan mahluk terkuat di alam semesta, Dragon Ball Z. Diantara semua kartun itu yang paling saya sekai adalah Digimon, apalagi ketika melihat bagaimana WarGreymon bersatu dengan MetalGarurumon dan menjadi Omnimon, masa kecil saya terasa lengkap ketika menonton episode tersebut.
Anak-anak Ampimoi sendiri tidak banyak yang mengetahui serial atau film kartun yang sedang tayang saat ini, hal tersebut disebabkan karena keterbatasan jaringan listrik dan jaringan Televisi tentunya. Kebanyakan anak-anak Ampimoi baru mendapatkan kesempatan untuk menonton Televisi ketika mreka berkunjung ke Ibu Kota Kabupaten, Serui. Kesempatan menonton televisi bukan berarti kesempatan menonton film kartun, acara yang sering anak-anak tonton adalah serial drama mengenai para remaja yang mendedikasikan hidupnya untuk mendekatkan diri kepada lawan jenis. Untuk memenuhi hak minggu pagi anak-anak Ampimoi, setiap mereka selesai sekolah minggu, saya rutin mengajak anak-anak untuk menonton film-film kartun yang ada di laptop saya, saya bersyukur karena perbendaharaan film kartun saya cukup baik.
Kelucuan bukan hanyak terjadi di film yang mereka tonton, tetapi juga timbul dari celetukan-celetukan mereka saat menonton, misalnya bagaimana anak-anak memanggil Wasabi, salah satu karakter African-American di film Big Hero 6, sebagai Pace Papua. Dari menonton mereka juga belajar banyak hal baru, seperti ketika menonton Jungle Book, mereka baru mengetahui terdapat hewan macan kumbang setelah melihat karakter Bagheera di film tersebut, sebelumnya mereka menyebut macan kumbang sebagai Anjing, “Uuuh dong pu anjing besar” itu reaksi Joshua saat pertama kali melihat sosok Bagheera. Foto di atas di ambil ketika kegiatan-kegiatan menonton baru dimulai, sekarang karena kabar mengenai ‘nonton di laptop Pak Guru’ sudah tersebar lewat mulut ke mulut, jumlah penontonnya sudah jauh lebih banyak dari foto di atas.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda