Merah Putih di Sekolahku

Darul Syahdanul 27 Agustus 2012

Pagi ini, senin 6 Agustus 2012 anak-anak di SD Negeri Oenitas datang lebih awal dari biasanya. Mereka sangat bersemangat pagi ini, ya hari ini adalah waktunya mereka mengikuti upacara bendera untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Mereka berbaris rapi dengan baju seragam khas sekolah dasar di negeri ini, wajah-wajah ceria yang terkadang berebut barisan untuk berada pada posisi terdepan agar dapat menyaksikan urutan upacara. Mereka sepertinya penasaran dengan aksi tiga orang pengibar bendera yang telah berlatih dengan keras sejak hari sabtu.

Di bawah sinar mentari pagi yang menghangatkan udara dingin di desa ini, lagu Indonesia Raya berkumandang dengan hikdmat diikuti bendera merah putih yang sudah lusuh bergerak perlahan ke ujung tiang tertinggi. Guru dan siswa ikut menyanyikan lagu kebangsaan yang di ciptakan WR Supratman  hampir seabad yang lalu. Sesekali angin  bertiup dan mengangkat debu-debu dari lapangan berpasir yang dijadikan lapangan tempat berlangsungnya upacara, namun hal tersebut tidak menghalangi untuk menyanyi dengan suara lantang.

Beberapa siswa masih ada yang tertahan di luar pagar sekolah karena mereka tiba saat bendera akan berkibar, tak terkecuali beberapa kawan guru yang tetap hormat di luar pagar ketika bendera bergerak perlahan mencapai puncak tiang. Upacara hari ini juga sangat spesial bagi saya, karena sepengetahuanku terakhir mengikuti upacara bersama murid-murid berseragam sekitar tiga tahun yang lalu.

Bapak kepala sekolah sebagai pembina upacara mengingatkan dalam amanatnya, jika apa yang kita lakukan hari ini sebenarnya sesuatu yang wajib dilaksanakan setiap hari senin. Namun karena beberapa hal sekolah ini tidak melaksanakannya dalam beberapa tahun terakhir. Kepala sekolah sangat bangga melihat murid-muridnya bisa melakukan yang terbaik hari ini (sebagai petugas upacara), beliau berharap kedepannya upacara sudah bisa dilaksanakan secara rutin dengan petugas yang berbeda-beda setiap pekannya.

Setelah semua prosesi selesai, saat barisan dibubarkan para murid bertepuk tangan. Tanpa sadar aku juga ikut bertepuk tangan dengan sangat kencang. Puas rasanya melihat semangat mereka untuk menyukseskan upacara dengan berlatih sejak sabtu dan minggu sore. Ada seorang siswa yang menghampiriku dan mengatakan "pak nanti beta lagi yang jadi pengibar bendera", "iya, tenang saja semuanya nanti jadi petugas upacara" jawabku sambil melihat mereka semua dengan senyum bangga.

Sambil berjalan bersama beberapa anak aku mengingatkan mereka, "Jangan lupa ya benderanya sebelum pulang di turunkan, biar tidak kedinginan kalau malam :)". Mereka tertawa mendengar arahanku yang mungkin terdengar lucu. Aku kemudian sedikit bercerita jika bendera merah putih butuh waktu 350 tahun untuk bisa berkibar dengan gagah di Bumi Pertiwi, makanya dari itu kalian harus menjaga dan menghormatinya agar tidak rusak.  Di akhir cerita aku menanyakan "Apa kalian mau, bendera ini diturunkan kemudian diganti dengan bendera yang berbeda-beda di setiap daerah?. Tetapi kita di jajah lagi?". Dengan serentak mereka menjawab "Tidaaakkkkk.......", ok kalo begitu sekarang kalian masuk ke kelas masing-masing mulai belajar supaya kita tidak di jajah (dengan kebodohan)......


Cerita Lainnya

Lihat Semua