info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Nguping TBB

Daniel Naek Chrisendo 6 September 2012

Kehidupan saya sebagai guru di SDN 04 Indraloka II, Tulang Bawang Barat banyak tantangannya. Mood saya sering naik turun menghadapi masalah-masalah. Tapi di samping itu semua, ternyata masih ada juga hal-hal kecil yang bisa membuat saya bersyukur, tertawa, dan senyum-senyum sendiri, membuat saya merasa lebih baik dan bersemangat. Hal-hal kecil tersebut adalah percakapan-percakapan lucu yang menggelitik pipi saya untuk terus tertarik ke atas kalau mengingat-ingatnya.

Berikut adalah beberapa percakapan menarik antara saya dengan masyarakat sekolah.

1. Ketika murid kelas 4 sedang belajar mengenai panca indra di tengah hutan.

Saya: Indra kita yang terakhir adalah indra apa?

Murid-murid: Indra perabaaaa...

Saya: Iya benar. Apa alat indranya?

Murid-murid: Kuliiiiitttt...!!!!!!!

Saya: Fungsinya untuk apaaa?

Murid-murid: Untuk meraba yang kasar, yang halus, yang dingin, yang panas

Saya: Sekarang coba kita raba yang kasar-kasar... (Murid-murid berlarian menuju pohon dan memegang kulit kayu)

Murid-murid: Ini paaaakkk..ini paaakk...

Saya: Bagus.. sekarang coba kita raba yang halus-halus.. (Murid-murid berlarian menuju saya dan berebutan memegang tangan saya)

Saya: Loh??? Loh?? Kenapa ini?

Murid-murid: Iyaaa... tangan bapak kan halus putih dan lembut

Saya: -____-“

2. Perbincangan saya dengan guru kelas 5.

Saya: Pak, Kevin itu pinter dalam pelajaran Bahasa Inggris. Saya senang ngajarin dia. Cepet nangkep.

Guru kelas 5: Iya Pak, Kalo udah besar Kevin itu cocok jadi gay.

Saya: haaah? (Saya bengong)

Guru: Iya. Dia pantes jadi Gay.

Saya: Maksud Bapak? Jadi gay?

Guru: Jadi pemandu wisata gitu loh Pak. Kan bahasa Inggrisnya harus bagus. Saya: (Terdiam sejenak) Oooohhh, maksud Bapak guide...

3.Saya sedang memberikan pelajaran sains tambahan untuk murid kelas 6

Saya: Nah teman-teman, sekarang kita ke tumbuhan ya. Tumbuhan apa yang memiliki ciri-ciri khusus?

Murid-murid: KAKTEEEEEEESSSSSS....!!!!!

Saya: Hah? Apa? Murid-murid: (Berteriak) KAKTEEEEEEEEESSSSSSSSS....!!!!!

Saya: Apaa?? (Saya merasa salah dengar)

Murid-murid: (Berteriak lebih keras) KAKTEEEEEEEEEEESSSSSSS....!!!!!

Saya: Kaktes? Tumbuhan apa itu?

Murid-murid: Kaktus loh Paaakkk..!!!

Saya: Terus kenapa kalian bilangnya kaktes? Kenapa nggak kaktus?

Murid-murid: Soalnya kita nggak boleh bilang kaktus di depan Pak *** (wali kelas), bolehnya kaktes.

Saya: ????

4. Ketika sedang pelajaran Seni Budaya Keterampilan di kelas 5.

Saya: Teman-teman, sekarang kita menggambar ya.. mau gambar apa?

Murid 1: Rumaaaah

Murid 2: Gunuuuung

Murid 3: Pohoooonn

Saya: Ini nggak ada yang mau gambar orang?

Murid-murid: nggak boleh Paaakk...

Saya: Hah? nggak boleh sama siapa?

Murid-murid: Sama Pak ***

Saya: Kenapaaa? Boleh koookk..

Murid-murid: Soalnya kata Pak ***, kalau kita gambar orang, nanti pas di akhirat kita disuruh Allah untuk ngidupin orang itu. Kan kita nggak bisa.

Saya: hah? (terbengong-bengong)

Sungguh, percakapan-percakapan di atas bisa membuat saya tertawa. Hidup disini membuat saya banyak bersyukur akan hal-hal kecil, termasuk ketika melakukan kesalahan dalam berbicara.


Cerita Lainnya

Lihat Semua