Buku, Jembatan dan Air Terbongkar!
Corry Yanti Manullang 22 April 2014Salah satu tempat favorit kami belajar di luar kelas adalah jembatan di sudut kampung kami. Ini tempat terindah untuk belajar membaca. Sebelum ke jembatan, anak-anak terlebih dulu ke perpustakaan mengambil satu buku yang akan kami baca bersama. Sasaran rak buku yang paling suka diserbu anak-anak adalah buku cerita bergambar. Mereka sangat antusias tentang profil penemuan-penemuan yang dikemas dalam buku cerita bergambar yang menarik bahkan legenda-legenda nusantara. Mulai cerita dari Aceh sampai Papua semua jadi favorit anak-anak. Setiap anak telah memetakan dengan sangat rapi dalam memorinya masing-masing mengenai cerita-cerita yang sudah atau belum dibacanya.
Kegiatan membaca di jembatan juga menjadi kesempatan untuk melatih anak-anak yang masih kurang lancar membaca. Setiap kali ke jembatan biasanya selalu ada satu target untuk dituntun membaca satu buku sampai habis. Cara ini ternyata cukup efektif, sudah terbukti beberapa anak kian lancar membaca setelah dituntun satu persatu membaca buku yang mereka pilih sendiri di tempat yang pastinya mereka sangat suka. Selain membaca, anak-anak juga bisa mendengarkan cerita dongeng. Sasaran utamanya sih untuk anak-anak kecil yang belum bisa membaca, tetapi forum dongeng selalu jadi favorit. Sehingga anak-anak kelas enam pun masih suka diceritakan dongeng-dongeng menarik dari berbagai nusantara.
Nah, jika sudah selesai membaca satu buku, tidak lengkap rasanya jika tidak ditutup dengan ritual air tabongkar! Gaya yang mempersatukan permukaan air laut dan hentakan tubuh anak-anak pesisir ini akan membuat air terbongkar ke atas. Dan semakin besar gaya yang kamu berikan, semakin tinggi bongkaran air yang kamu ciptakan. Ritual ini paling asyik jika dilakukan saat air ponuh (pasang tinggi). Ada juga yang mencoba memberikan gaya bersalto. Semua anak-anak sangat lihai membolak-balikkan badannya di air. Saya sendiri pun tidak mau kalah asyik dengan anak-anak. Meskipun pelajaran bersalto yang sudah diajarkan anak-anak sejak setahun lalu belum mampu aku eksekusi dengan baik.
Melompat ke air garam memang mempunyai kenikmatan tersendiri. Ada orang bilang : jika kamu mau melupakan masalahmu bermainlah dengan air. Dan bagi anak-anak pesisir, air tabongkar adalah olahraga wajib yang super menyenangkan. Sebegitu menyenangkannya, sampai tidak pernah bosan mengulanginya lagi dan lagi. Dan ini menjadi umpan yang sangat bagus untuk mengajak anak-anak membaca, mengenal luasnya benua dan samudera melalui buku. Dan jika beruntung, kami akan berteriak girang kala melihat atraksi lumba-lumba secara gratis. Walaupun pemandangan ini sudah lazim kami lihat di kampung kami, tetapi tak pernah melewatkan momen bahagia ini dengan cara yang biasa. Inilah ungkapan syukur kami atas nikmat Tuhan yang luar biasa. Bagaimana tidak kami bersyukur, berkampung halaman yang indah dan kaya?
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda