Orang Tua Mengajar

Casim 29 Juni 2015

Pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab para guru, kepala sekolah dan pemerintah, melainkan tanggung jawab semua orang dan siapapun berhak turun tangan untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Inilah yang dilakukan oleh para orang tua siswa di sebuah SD di pedalaman Muara Enim – Sumatera Selatan yaitu SDN 31 Lubai tempat saya belajar bersama mereka (warga dan para siswa). Lokasi  kami yang berada di tengah-tengah hutan karet membuat kami tersadar bahwa begitu banyak keterbatasan yang harus kami hadapi, terutama terkait pendidikan anak-anak di sebuah pemukiman bernama Talang Lugur. Berawal dari keinginan dan semangat para guru untuk bergandengan tangan bergerak bersama-sama para orang tua siswa dalam meningkatkan pendidikan di sekolah kami, kami mengadakan kegiatan “Orang Tua Mengajar”.

Para orang tua pun tak kalah semangat untuk turun tangan terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, mereka bersedia menyumbangkan waktunya sehari untuk mengajar di kelas, menyiapkan materi yang akan diajarkan kepada murid-murid sekaligus putra-putri mereka. Orang Tua mengajari anaknya di rumah mungkin sudah jadi hal biasa, tapi ketika mereka mengajari anak-anaknya di dalam ruang bernama “kelas” mungkin akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, begitupun bagi para siswa, suasana belajar mengajar yang dibimbing oleh seseorang bernama “Guru” menjadi hal biasa, tapi ketika orang tua mereka datang ke sekolah menjadi guru mereka di kelas, akan menjadi suasana yang terkenang seumur hidupnya. Walaupun mayoritas orang tua yang terlibat dalam kegiatan “Orang Tua Mengajar” hanya lulusan SD, namun mereka tetap semangat mengajari anak-anak mereka dan suasana kelas tak kalah serunya dengan suasana KBM biasanya.

Para orang tua yang mengajar di kelas rendah mengajarkan membaca, menulis dan berhitung dengan menggunakan alat peraga, bahkan ada yang menggunakan metode mendongeng untuk menarik perhatian para murid. Semua orang tua di talang lugur berprofesi sebagai petani karet dan mereka pun membagi ilmu cara menanam dan merawat pohon karet yang baik di kelas tinggi, selain itu juga para orang tua mengajarkan tentang etika dalam pergaulan, dan aqidah-akhlaq.

Hari itu adalah hari dimana sekolah kami menjadi saksi bahwa masih ada semangat para orang tua untuk terlibat langsung turun tangan, sama-sama belajar dan belajar sama-sama demi pendidikan dan cita-cita anak bangsa. Karena kami sadar bahwa setiap orang berhak untuk bermimpi dan mempunyai cita-cita walaupun ditengah keterbatasan yang ada.

“Keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih cita-cita dan asa di masa depan”


Cerita Lainnya

Lihat Semua