Selalu Ada Alasan Untuk Bersyukur

Billy David Nerotumilena 16 Juli 2012

Saat berat hati meninggalkan semua kenyamanan, keberadaan dan kenikmatan, ENGKAU pertemukanku pada tujuh puluh orang hebat, bertalenta, yang tidak hanya mengecam, tapi berani melakukan sesuatu untuk negeri, tangguh dan berdedikasi .

Dan tak lama setelah itu....

Saat kuinginkan kenyamanan, ENGKAU berikan padaku rumah mungil di sebuah pulau kecil, namun yang selalu melindungi tubuhku dari terik dan hujan.

Saat aku merasakan sakitnya punggungku tidur di kasur yang keras, ENGKAU memperlihatkan padaku anak-anak yang tidur beralaskan sepatu dan buku tulisnya.

Saat aku mengeluh dengan singkong dan ikan laut kecil yang selalu tersaji di piringku, ENGKAU datangkan padaku seorang tetangga tua yang tetap tertawa dengan kelapa dan garam yang menjadi sajian makan malamnya berwindu-windu lamanya.

Saat aku mulai berusaha meninggikan diri di antara sesamaku, ENGKAU hempaskan aku di gulungan ombak ganas, perahu kayu yang patah, dan terpaan angin timurMu, tenyata aku hanya sosok kecil di tengah alam ciptaanMu.

Saat aku lupa diri, ENGKAU perlihatkan padaku anak didikku menangis, mengerang kesakitan dan merapatkan jari di lingkar dada dan perutnya, ternyata tanpa sadar, Engkau anugerahkan selalu padaku nafas hidup dan kesehatan untuk menjalankan amanahku.

Saat aku menyombongkan ilmu dan pengetahuanku, ENGKAU menyadarkanku, dengan semangat anak pantai, berusang baju sepatu dan berbuku satu, yang melompat memelukku ketika aku ajarkan sebuah lagu baru.

Saat jenuh menghampiri dalam kewajibanku, ENGKAU hadirkan padaku anak-anak yang di pagi hari menungguku di depan pintu, menggandeng tanganku memasuki kelasku, dan yang di malam hari, belajar mengeja kata di antara pijar pelita.

Saat rindu pada keluarga dan seseorang di Muara Enim menghampiriku, ENGKAU limpahkan padaku suasana hangat keluarga piara, ramahnya tetanggaku dan sempurna dengan putih pasir dan biru laut yang senantiasa menemaniku.

Ini semua tentang mereka....

Anak-anak yang berteriak bahagia melihat gemerlap kota kecil, meloncat girang melihat kendaraan bermotor, tidak bisa membuka gagang pintu, baru pertama kali menggunakan kloset duduk, selalu duduk manis di depan televisi serta menangis ketika menyanyikan lagu Indonesia Pusaka di depan pejabat. Mereka yang, selalu membuatku mengerti, apa itu arti bersyukur.

Tuhan....Aku selalu menginginkan kesempurnaan hidup, tapi ENGKAU selalu ajarkan kesederhanaan dan keterbatasan, namun itu mencukupkan.

TUHAN tak pernah lupa menyadarkan hambaNya, bahwa selalu ada alasan untuk bersyukur kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Catatan sebulan  “kepulanganku” ke desa Adodo Molu, Kecamatan Molumaru, Maluku Tenggara Barat.


Cerita Lainnya

Lihat Semua