info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

piala juara I untuk SDN 06 Teluk Aur

Belgis 25 Februari 2012

Derap langkah ceria anak-anak menyambut pagi yang cerah di hari Sabtu, 18 Februari 2012. Tidak ada raut wajah tegang, bingung, atau pun takut saat mereka memasuki lokasi festival Sains Anak (FSA). Ya, untuk pertama kalinya Festival Sains Anak (FSA) 2012 dilaksanakan di kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan menggunakan lokasi di SDN 02 Nanga Bunut, acara ini diselenggarakan melalui kerjasama antara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Indonesia Mengajar, Majalah Sains Kuark, dan WWF. Festival Sains Anak (FSA) 2012 berlangsung dalam serangkaian acara. Acara diawali pembukaan oleh Bapak Camat Bunut Hilir, Rustam Usman, melalui tanya jawab singkat tentang Sains, kemudian dilanjutkan dengan seleksi tahap penyisihan Olimpiade Sains Kuark (OSK). Secara tertib, siswa peserta OSK memasuki ruang kelas untuk mengerjakan soal. Pada tahap penyisihan OSK ini, siswa dibagi dalam 3 level, yaitu level 1 untuk kelas 1 dan 2 SD, level 2 untuk kelas 3 dan 4 SD, dan level 3 untuk kelas 5 dan 6 SD. Siswa mengerjakan soal selama kurang lebih 90 menit sementara peserta yang lain bersiap-siap memasang Majalah Dinding (Mading) yang dilombakan di ruang pameran. Peserta yang mengikuti lomba Mading ada 23 Kelompok dari seluruh SD – sederajat di Kecamatan Bunut Hilir. Siswa sangat antusias dengan acara FSA. Terlihat dari raut wajah mereka yang penasaran dan suka mengintip ruang acara yang belum dibuka. Beberapa di antaranya terlihat tegang karena mengikuti sesi lomba mading. Mading yang dilombakan bertema tentang Sains dan Lingkungan sementara dewan juri diambil dari guru mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP, perwakilan WWF, dan perwakilan Indonesia Mengajar. Ruang Audio dan pameran menjadi ramai saat acara hiburan dimulai. Acara ini diawali dengan foto tour yang dipandu oleh kakak-kakak dari SMAN 1 Bunut Hilir. Siswa SD yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil sangat bersemangat mendengarkan penjelasan kakak pemandu. Secara bergantian mereka bertanya ini itu dan berdiskusi kecil tentang foto yang mereka lihat bersama-sama. Adakalanya mereka terlihat menjadi tidak sabaran untuk segera menjelajahi seluruh ruang pameran. Acara dilanjutkan dengan sesi pemutaran film saat peserta OSK telah selesai mengerjakan soal. Berbondong-bondong peserta OSK datang dari ruang pengerjaan soal dan semakin memadati ruang audio. Sekitar 250 anak dari berbagai sekolah datang dan mengikuti acara ini. Hadir pula guru pendamping, masyarakat umum, dan tokoh masyarakat. Film yang diputar adalah film dokumenter tentang alam di hutan Kalimantan Barat yang merupakan dokumentasi dari WWF. Sekitar 20 menit film tersebut diputar, kemudian acara dilanjutkan dengan quiz ringan. Begitu antusiasnya anak-anak saat pertanyaan quiz sudah dilempar. Secara berebutan mereka mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan. Panitia membagikan doorprize untuk peserta yang menjawab pertanyaan dengan benar.   Setelah istirahat siang, acara dilanjutkan dengan eksperimen ringan. Gunung berapi merupakan tema eksperimen sains kami. Dengan bermodalkan miniatur gunung berapi, soda kue, cuka, dan pewarna makanan, maka gunung berapi tiruan siap beraksi. Beberapa anak bersedia mengulangi eksperimen sambil dipandu oleh panitia. Mereka takjub dengan proses yang terjadi, dan semakin terlihat minat mereka terhadap dunia Sains. Puncak acara berlangsung saat penutupan acara sekaligus pengumuman lomba mading. Acara ditutup oleh bapak Camat Bunut Hilir dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada juara mading tingkat SD. Juara 3 mading diraih oleh SDN 02 Bunut Hilir, juara 2 mading diperoleh dari SDN 03 Nanga Empangau, sedangkan juara 1 diraih oleh SDN 06 Teluk Aur. Masing-masing juara lomba mading mendapatkan trophy penghargaan, piagam, dan uang pembinaan.

ini adalah piala pertama kami. anak-anak sangat senang ketika nama sekolah mereka diumumkan bahkan ada yang menangis. Mereka tidak menyangka akan berhasil menjadi pemenang karena mading peserta yang lain bagus-bagus dan mereka tidak cukup waktu saat menyusun mading. ternyata berkah itu tidak hanya berhenti di situ saja. hari itu juga dua orang siswa dari SD kami dan 6 orang siswa dari SMP dinyatakan  lolos seleksi kecamatan dan siap dibawa ke putussibau saat olimpiade olahraga bulan maret nanti. ini adalah awal langkah kami untuk bangkit. kami yakin semangat ini tidak akan berhenti sampai di sini dan akan memberikan hasil yang terbaik saat kita telah berupaya semaksimal mungkin. Anak –anak pulang dengan senyum lebar. Walaupun sempat kehujanan di atas perahu, namun mereka tetap ceria sambil  membawa piala dan dengan bangga bercerita pada ayah ibunya. Banyak kisah yang mereka utarakan, banyak cerita yang siap ditampung oleh orang tua mereka. Kesan akan perlombaan tadi sangat melekat pada jiwa mereka dan tidak akan terhapus.


Cerita Lainnya

Lihat Semua