Sehari Lebih Dikenal
Bartolomeus Bagus Praba Kuncara 10 Februari 201231 Juli 2011
“Tak kenal maka tak sayang, tapi sepertinya membahagiakan bisa mengasihi. Mereka yang tak kita kenal” -Bartolomeus B-
Sehari Lebih Dikenal
Hari minggu, semua warga Adodo Molu bersiap-siap ke gereja. Sebelum pukul 9 pagi lonceng gereja berbunyi 3 kali. Bel pertama tanda pemberitahuan ada ibadah, bel kedua tanda warga harus bersiap ke gereja, bel ketiga, jemaat harus sudah ada di gereja.
Kemarin Matilda yang di Lamdesar menitip surat ke bapak Pendeta. Dan aku berkunjung kesana. Pendetanya masih muda, mungki 30an. Di sana kami ngobrol tentang Matilda yang menghadapi lingkungan yang “gatel”. Lalu aku meminta ijin untuk diberi waktu sejenak berkenalan dengan penduduk lewat gereja dan memperkenalkan IM. Setelah ibadah berakhir, aku maju dan memperkenalkan diri.
Hari itu semua melihatku dan tertawa. Potongan rambutku ini sepertinya membuat mukaku lebih lucu berkali lipat. Tapi, syukur melalui momen itu mewakili IM berterima kasih atas sambutan warga yang ramah, sambiutan perangkat desa, kecamatan, puskesmas, dan instansi lainnya yang sangat ramah. Bahkan lebih ramah daripada di desaku sendiri.
Senang sudah berkenalan dengan penduduk.
Setelah makan siang di rumah ibu kepsek lagi, aku dan Dedi mulai mendiskusikan materi KKG yang akan diadakan tanggal 5 Agustus nanti. Kami berdua dipercaya menyusun materi. Diskusi kami berlanjut hingga petang pukul 6. Hingga terhenti karena ada warga Wadankou yang akan pulang ke Wadankou. Dedi yang mendengar malam ini pesta perpisahan pendeta dilakukan, segera ingin kembali ke Wadankou dan aku menemani. Berjalan 8 km selama 1 jam. Awalnya aku menemani. Tapi ternyata tubuhku ini memang masih pemulihan. Aku akhirnya kembali dan menunggu Dedi untuk besok kembali. Padahal tadi sudah ijin kepsek dan titip pesan ijin ke ketua panitia Pesparawi.
Sebelumnya bapak piaraku sangat kuatir aku akan pergi. Beliau ingat saat aku pertama kali sakit. Karena setelah sampai di Adodo Molu, kami berkeliling Molu Maru. Walaupun memang mungkin bukan itu penyebab aku sakit tempo hari, tapi menurut bapak piaraku, aku sakit karena kelelahan. Jadi beliau sempat terlihat bermuka merah antara marah dan kuatir.
Ya...Tuhan belum mengijinkan, akhirnya aku kembali dan langsung segera tertidur, karena jantungku berdetak kencang sekali. Wahhh....padahal dulu bisa keliling lapangan bola 6 kali dalam 6 menit, pasti nanti aku pulih.
Malam ini ditutup dengan latihan pesparawi lagi...^_^
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda