info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Bertiupnya Angin Perubahan di Tanjung

Ayu Na'imma Shinta Pradaning 1 Juni 2014

Bulan ini adalah purnama kesebelas aku bertugas di SDN 4 Tanjungori. Tepat satu purnama lagi aku akan menyelesaikan tugasku dan memberikan tongkat estafet ke pengajar muda berikutnya. Sudah genap tiga generasi pengajar muda yang bertugas di sekolah ini. Tulisan ini khusus aku dedikasikan kepada pendahuluku yaitu Mbak Lasthi dan Mbak Della.

Mei 2014, angin perubahan sudah mulai terasa menyambangi seluruh pemangku kepentingan. Mulai terasa ada perubahan di siswa dan guru yang merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan sekolah. Perubahan paling menonjol terlihat di siswa. Sekolah ini dikaruniai siswa-siswa yang luar biasa. Siswa memiliki bermacam kecerdasan dan mudah diajarkan kebiasaan baru. Dengan sedikit usaha dan kesabaran anak-anak luar biasa ini dapat bersinar dengan terang. Sedikit-demi sedikit, siswa mulai sadar kebersihan, memiliki semangat bersaing, memiliki kedisiplinan,  dan rajin membaca. Soal kegemaran siswa rajin membaca dapat dilihat dari kebiasaaan siswa setiap harinya. Siswa-siswa selalu rajin mengunjungi perpustakaan setiap jam istirahat, pulang sekolah, maupun sebelum jam masuk. Bisa dikatakan perpustakaan sekolah tidak pernah sepi pengunjung. Jika ada hal yang tidak mereka ketahui, mereka langsung menanyakkan kepada guru. Tidak jarang pula, aku sekedar duduk-duduk di perpustakaan untuk melihat ekspressi mereka saat membaca. Ada kesenangan sendiri saat mendengarkan “spelling bee” mereka. Suara-suara mereka saat membaca pasti akan sangat aku rindukan.

Keberanian untuk bersaing juga sudah terlihat. Siswa selalu tertarik dan tertantang jika ada pengumuman lomba. Mereka berebutan mengikuti kompetisi tersebut. Menjadi juara bukanlah tujuan utama dari mengikutsertakan siswa dalam kompetisi. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah melatih mental mereka untuk berani bersaing. Guru-guru juga patut berbangga karena mereka telah berhasil mendidik siswa-siswa sehingga memiliki kejujuran yang tinggi. Dalam ujian nasional, siswa-siswa tidak pernah melakukan kecurangan, mereka selalu mengerjakannya sendiri.  Mental dan kejujuran adalah target utama dalam membentuk karakter anak dan sekolah ini telah memilikinya. Beberapa orangtua juga sudah mulai terlibat aktif dalam membimbing belajar anak di rumah.

Guru-guru mulai memiliki semangat untuk meningkatkan kualitasnya. Mereka mulai gemar belajar computer dan mencari-cari pengetahuan baru. Guru-guru juga mulai disiplin dalam mengajar. Mereka sudah mulai menaati jam mengajar dengan datang dan pulang tepat waktu. Dahulu, beberapa guru baru datang jika jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB atau lebih bahkan ada beberapa guru yang sering absen. Sekarang mereka datang pukul 07.00 atau 07.15 WIB dan pulang pukul 12.00 WIB. Kedisiplinan guru tersebut juga dipengaruhi oleh figure kepala sekolah yang baru.  Setelah beberapa tahun menantikan figure pemimpin yang kuat, akhirnya sekarang penantian berakhir. Tepat tanggal 16 Mei 2014, sekolah ini memiliki kepala sekolah yang baru. Meskipun baru mengenal beliau, aku yakin beliau akan memberikan perubahan yang besar ke sekolah ini. Sekolah membutuhkan pemimpin yang bukan hanya memimpin, tetapi yang mampu menciptakan dan menggerakkan pemimpin-pemimpin lainnya.

“Meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Akan tetapi, dengan kepercayaan, kepedulian, keterbukaan, dan kerja sama, saya percaya satu atau dua tahun lagi sekolah ini akan terbang tinggi.”

Tanpa mengurangi rasa terimakasihku kepada mitra lain yang terlibat, dengan setulus hati aku ingin mengucapkan selamat kepada Mbak Lasthi, Mbak Della, setiap siswa, guru, dan orangtua murid yang telah bergerak untuk membawa perubahan di sekolah ini.


Cerita Lainnya

Lihat Semua