Si Mungil yang Mempesona

Astriwana, SPi 13 Februari 2013

 

 

            Percakapan seusai lomba gerak jalan HUT FAKFAK ke 112 antara Ibu Wanya (PM di SD Inpres Offie) dengan murid-muridnya; Nurifa (kelas IV), Sitria (Kelas V), Itin (Kelas IV) .

Nurifa : “ Ibu kita menangkah tidak? “

Ibu Wanya : “ Pengumumannya dua minggu lagi, kita tunggu e ”.

Sitria    : “ Ih kita su juara mo “ ucapnya yakin.

Itin     : “ Ibu, baru kita juara berapa ? “, oh God, menanyakan juara lagi.

Nurifa dan Sitria : “ Waaa! Dua minggu lagi! “ teriak mereka di telinga Itin.

Munira : “ Ibu, kita bisa menang ka tidak? “.

Ibu Wanya : “ Pasti. Kenapa tidak, Kalian pantas juara “. Ups kenapa saya bisa seyakin itu, yeah setidaknya anak-anak tersenyum senang.

          Satu minggu kemudian, pengumuman resmi itu keluar. “ Juara III lomba gerak jalan putri...., SD Inpres Offie “ panitia kabupaten mengumumkan melalui radiogram terlebih dahulu untuk kemudian diambil pada upacara penutupan HUT Fakfak pada tanggal 30 November 2012.

      Hadiah pun diterima, masih teringat jelas teriakan anak-anak kampung Offie yang menggema setelah mendengar radiogram di kampung. Hari ini di hadapan semua murid SD Inpres Offie, hadiah itu akan diserahkan oleh kepala sekolah kepada para peserta meski hanya hadiah seharga 750 ribu rupiah. Hadiah lomba sebenarnya berupa uang tunai namun sepertinya kurang lengkap jika hanya berupa uang. Oleh karena hadiah itu untuk anak-anak, saya pun berinisiatif membeli piala dari uang tersebut serta alat tulis dan beberapa makanan ringan. Tentunya atas persetujuan semua guru.

         Saat piala diusung ke ruang kelas di hari yang sama dengan penerimaan rapot, semua mata anak-anak hanya tertuju padanya. Pada piala mungil berwarna keemasan berpadu corak hijau metalik bertuliskan “ SD Inpres Offie, Juara III Putri, Lomba Gerak Jalan Tk. SD/MI Dalam Rangka Memperingati HUT Fakfak ke 112 Tahun 2012 “. 

              Acara serah terima rapot dan hadiah lomba pun selesai, percakapan beberapa anak kembali terdengar.

Sitria : “ Memang e kita lagi tara kosong “. (Benar ya, kita juga hebat)

Munira : “ Kita benar juarakah ? Kemarin kayak mimpi “.

Rijal : “ Asliiiiiiiiii “. (Keren)

Rusma : “ Ibu boleh pegang kah ? “

Munira, Sitria, Rijal : “ Tara boleh! Lihat saja mo, nanti rusak “.

Ibu Wanya : “Iya semua juga boleh pegang, tapi setelah kita foto bersama dulu sama piala”. Hahaha... tertawa ngakak dalam hati sambil memperlihatkan senyuman ringan saja di depan para siswa yang sedang terdiam sambil takjub menatap si mungil.

          Sejak hari itu, si mungil yang mempesona menjadi piala pertama yang bertengger di kantor SD Inpres Offie. Piala pertama yang diangkat oleh murid-murid SD Inpres Offie. Hadiah pertama yang membuat mereka segan menyentuhnya karena takut rusak. Hadiah pertama yang membuat mata mereka tak henti-hentinya menatap. Hadiah yang menarik kepercayaan diri anak-anakku untuk berani berkompetisi.

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua