Kalian Su Menang
Astriwana, SPi 5 Februari 2013
“ Offie! Offie! Offie! “ Teriak Mingky. “ Yes! Yes! Yes! “ Jawab anak-anak Offie lainnya di hari H, lomba gerak jalan tingkat SD se-Kabupaten Fakfak. Sebanyak 80 lebih peserta tingkat SD ikut serta termasuk sekolah tempat saya mengajar. Mingki Damiyana Temorubun menjadi komandan regu gerak jalan putri SD Inpres Offie. Dia siswi perwalianku, dibawah komandonyalah 21 siswi putri menyelaraskan gerak tubuhnya melangkah di sepanjang jalan besar kota Fakfak.
Sungguh bangga melihat mereka. Meski di rumah saat baru saja siap berangkat ke medan lomba tiba-tiba hampir seluruh siswa terlihat pucat pasih bukan karena dandanan bedak yang mereka pakai tapi jelas karena ketakutan melanda. Saya berinisiatif memberi perintah “ semua kumpul di depan! “ bicaraku lantang. Semua anak berkumpul tak karuan dengan cepat di muka rumah Itin, rumah salah satu siswa kami yang menjadi tempat tinggal selama di kota.
“ Hari ini kita tampil, pasang ko pu muka senang jangan tegang begituka. Anggap dorang ko pu teman-teman yang mo jalan-jalan “ ucapku tak berhasil meredam ketegangan di raut wajah mereka. Diam sejenak saya kembali berkata “ Kenapa kita mau lomba? Buat menangkah?” tanyaku. “ sejak awal kalian su menang “ saya mengambil napas dalam-dalam “ sejak kalian putuskan mo ikut lomba lawan ko pu teman-teman di kota, kita su menang. Lomba ini bukan soal menang atau kalah. Sejak sampe di kota kalian su menang melawan ketakutan. Ketakutan untuk tampil di muka umum, kalian semua pemberani, kalian hebat mo”. Saya mulai menatap mereka dengan tajam “ Hari ini kalian bintangnya (sesuai dengan topi bintang yang mereka pakai). Tarada anak kampung di Distrik Teluk Patipi seberani kalian. Jadi apapun hasilnya perlombaan ini, buat ibu kalian su menang. Kalianlah para pemberani dari kampung yang jauh di teluk sana. Kampung yang orang kota kenal dengan anak-anak pencari pala. Anak-anak yang jago panjat saja. Tapi hari ini kalian jadi pemenang karena berani membuktikan bahwa kalian juga berani bersaing bersama anak-anak di kota ” kali ini kata-kata saya menyulut semangat mereka.
“Jadi, hari ini lakukan saja seperti apa yang biasa kalian lakukan. Tara usah takut salah, Ibu su tara marah komorang lagi. Ibu bangga karena Ibu su lihat para pemenang itu ada di hadapan Ibu pagi ini. Kalian sudah, para pemenang itu”.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda