info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Perang Melawan Kalelawar

Asril Alifi 1 Agustus 2011
Kalelawar adalah salah satu hewan yang paling menyebalkan di sekolah kami. Bahkan kami seisi sekolah sudah menganggapnya sebagai musuh bersama. Dan seperti sebelum-sebelumnya, ketika libur panjang semester, pupulasi hewan yang suka begadang di malam hari ini bertambah di sekolah kami. Saya sendiri kurang begitu tahu sejarah mereka memulai transmigrasi di atap kelas-kelas di sekolah kami. Namun yang jelas setiap memulai tahun ajaran baru kami tidak hanya disibukkan dengan kerja bakti menyapu halaman atau membabat rerumputan yang tumbuh tinggi di halaman sekolah – tapi juga ada agenda tambahan mengatur strategi mengusir kalelawar yang berkoloni  di sekolah kami dengan suaranya dan kotorannya yang sangat menganggu. Banyak sudah usaha memerangi hewan malam ini, mulai dari memburunya sampai mengumpulkan sabut kelapa untuk dibakar dengan harapan asapnya mampu membuat  hewan-hewan malam itu terganggu dan pergi tak kembali. Namun semua itu nihil. Malah makin bertambah jumlahnya.dan saat ini kami memutuskan untuk membongkar atap yang menjadi tempat berkoloni mereka. Dan otomatis kelas-kelas itu berubah menjelma lautan kotoran kalelawar. Dan jangan ditanya baunya.... busuk minta ampun. Beberapa guru dan siswa yang postur tubuhnya bisa dipastikan aman untuk naik ke atap dan tidak beresiko jatuh korban dan ambrolnya rangka atap mulai beraksi untuk memburu kalelawar dan menyemprotnya dengan obat  rumput . Ini adalah cara ternekad yang pernah dilakukan.  Efeknya, beberapa hari berikutnya mereka harus naik lagi untuk mengevakuasi para kalelawar yang telah gugur karena semprotan obat rumput. Belum selesai di situ. Kalelawar-kalelawar yang  masih eksis, yang jumlahnya masih bejibun itu transmigrasi ke ruang guru. Otomatis tim densus kalelawar itu harus naik lagi ke atap ruang  guru dan mengevakuasi makhluk malam korban semprot itu keesokan harinya. Dalam aksi ini salah seorang siswa sempat khilaf menginjak atap yang notabene berbahan triplek. Kontan sepersekian detik atap jebol dan ia bergelantungan berpegangan pada rangka atap. Untungnya tidak sampai terjatuh korban dan ia dengan cepat terselamatkan. Kurang lebih lima hari pertama di tahun ajaran ini kami isi dengan perang melawan kalelawar. Membersihkan kotoran-kotoran yang baunya masih bertahan lama di kelas-kelas kami. Berikutnya, atap-atap yang telah dibongkar dan telah jebol akibat aksi Perang Melawan Kalelawar dalam sekejap diperbaruhi dan kami siap untuk belajar. Namun tidak sampai tiga hari kalelawar yang lain datang. Bau kotoran pun kembali menyengat.... huft... adakah tips lain untuk membasmi mereka???

Cerita Lainnya

Lihat Semua