info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Ada Hermione Granger di Kelasku

Asri Diana Kamilin 7 November 2016

Setiap melihat tingkah anak ini, mengingatkanku pada Hermione Granger. Tahu kan? Tokoh perempuan cerdas, rajin, ‘gila’ belajar di film Harry Potter. Hermione menjadi satu-satunya murid yang kecewa ketika OWL dibatalkan (OWL: Ordinary Wizarding Levels merupakan ujian akhir sihir). Menjadi murid yang ‘serius’ untuk belajar di sekolah. Ya, ada murid yang mirip Hermione di kelasku.

 

Murid ini kecewa ketika latihan UTS dibatalkan beberapa waktu lalu. Iya berseru, “yaah Ibu..kenapa kada jadi” disertai wajah merengut dan bibir monyong ke depan. Di antara anak-anak yang bersorak riang, perempuan usia tujuh tahun ini menjadi satu-satunya anak yang kecewa. Kecewa karena batal latihan UTS!

 

Selang beberapa waktu istirahat, anak berkulit hitam manis ini bertanya lagi, “bu, kapan masukan?”. Ia ingin segera masuk kelas dan belajar. Makna belajar bagi gadis kecil ini yaitu mengerjakan soal matematika (penjumlahan-pengurangan) dan sederet aktivitas berkaitan dengan akademik (serius) lainnya. Kalau anak lain mengerjakan maksimal sepuluh soal matematika, anak ini menyelesaikan hingga 20 soal. Karena melihat kemampuannya, aku sengaja menambahkan soal pada anak ini. Dan, jawabannya benar semua!

 

Namanya Rahmi. Kelas 1 SDN Baru. Tulisannya paling rapi. Ia paling cepat mengangkat tangan jika aku bertanya. Dia akan bersorak jika diperkenankan mengerjakan soal di papan tulis. Ia yang pertama kali minta PR matematika. Hari gini ada anak minta PR? Wah, aku pun tidak habis pikir.

 

Selain semangatnya dalam belajar, Rahmi juga salah satu siswa rajin di kelasku. Menurut cerita Ibunya ketika kunjungan orang tua, Rahmi sudah mandi ketika matahari belum sempurna memperlihatkan dirinya. Ia sudah tiba di sekolah pukul 07.00 WITA (pukul 06.00 WIB). Anak ini seringkali membersihkan kelas tanpa aku minta.

 

Melihat rahmi juga mengingatkanku pada pesan yang disampaikan Ibu Septi Peni Wulandari dari Institut Ibu Profesional. Konon, ada empat fitrah utama pada anak, yakni intellectual curiosity, creative imagination, art of discovery dan noble attitude. Intellectual curiosity merujuk pada fitrah keingintahuan anak yang tinggi. Anak dilahirkan dengan keingintahuan akan hal-hal di sekitarnya. Tandanya, ia akan bertanya tentang ini itu. Menyukai hal-hal yang bagi dirinya menarik. Pada kesempatan inilah, aku bersyukur memiliki murid Rahmi yang selalu ingin tahu tentang pelajaran. Menjadi tugas kita bersama agar fitrah ini berkembang optimal.

 

Miss Hermione Granger barangkali tidak hanya ada di kelasku, namun juga di banyak kawasan Indonesia lainnya. Bisa merawat keingintahuan dan semangat mereka menjadi tanggung jawab kita bersama.

 

#desabaru #hulusungaiselatan #ceritapm #beritakawan #indonesiamengajar


Cerita Lainnya

Lihat Semua