semangat menyala di hari pertama
ArdiRifai 31 Juli 2015
Suasana idul fitri masih terasa kental menyapa dipagi hari, meski sudah lewat seminggu lebih. Ayunan sepeda dari beberapa orang murid sambil meneriaki saya dari luar rumah untuk berangkat sekolah bersama. Nampak aura wajah dari senyuman mereka yang berbeda, seolah menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tahun ajaran baru di sekolah kebanggan mereka di SDN 25 Bantan Air-Bengkalis. Pagi hari yang berbeda dengan pagi sebelumnya, kayuhan sepeda disertai seragam baru mengiringi perjalanan kami untuk berangkat ke sekolah. Beberapa orang tua pun tidak lepas semangatnya mengantarkan anak-anak mereka yang baru memasuki kelas satu sekolah dasar.
Seperti tradisi yang rutin di sekolah dikala senin menjelang, tanpa adanya instruksi dari bapak-ibu guru, mereka dengan sigapnya menyiapkan diri sesuai tugasnya masing-masing untuk melakukan kegiatan upacara bendera. Beberapa ada yang menyiapkan alat musik sebagai pengiring lagu kebangsaan, ada pula yang melipat bendera merah putih, ada juga yang membantu merapikan temannya untuk memasang dasi dengan benar. Nampak dari kejauhan lapangan tempat diadakan upacara, para orang tua sedang mengamati dan terkadang berbicara kepada anak-anak mereka untuk merapikan seragam. Hal tersebut tak kalah semangatnya juga dengan bapak-ibu guru, mereka datang pagi dengan busana terbaik mereka yakni baju kurung (baju khas bengkalis). Mereka sengaja tidak memakai baju seragam, supaya suasana idul fitri tetap terpancarkan di sekolah tersebut untuk bisa menularkan semangat murid-murid dalam menghadapi tahun ajaran baru. Begitupun dengan kepala sekolah yang nampak siap dengan pidatonya sembari mengamati kesiapan murid-murid dilapangan. Tepat pukul 07.00 WIB lonceng bel berbunyi menandakan kegiatan upacara akan segera dimulai. Barisan rapi berseragam merah-putih dan dilengkapi oleh topi dan dasi dari murid-murid mengindikasikan bahwasanya upacara ini tidak akan terlewatkan dengan sia-sia belaka.
Diiringi suasana awan yang mendung tidak menyurutkan semangat dalam melaksanakan kegiatan upcara di hari pertama sekolah. Murid-murid yang berbaris rapi, bapak-ibu guru menempati posisinya masing-masing, dan kepala sekolah selaku pembina upacara sudah berada di belakang panggung kayu kecil sebagai tempat penyampaian sambutan pidato, bahkan nampak dari kejauhan para orang tua sudah siap mengikuti berlangsungnya upacara.
“Kepada sang bendera merah-putih hormat grakkkkkkk” ujar pemimpin upacara. Sontak seluruh peserta upacara, termasuk para orang tua untuk mengangkat tangan demi menghormati bendera.
Suasana pengibaran bendera merah-putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya nampak berlangsung khidmat, terpancar di mata mereka menunjukkan betapa bersyukurnya menikmati bangsa ini di perbatasan Indonesia. Saya terharu dan banyak belajar disini, bagaimana masyarakat bengkalis yang tinggal diperbatasan dalam mencintai negeri mereka ditengah godaan bangsa asing. Salah satu diantaranya masyarakat disini rela membeli antena TV parabola supaya bisa tahu akan informasi berita terbaru di negeri ini, kalau menggunakan antena TV biasa hanya saluran dari Malaysia saja yang didapatkan. Bagi mereka, mencintai negeri ini bisa dilakukan secara sederhana. Sesederhana hati mereka dalammengembangkan jiwa nasionalisme kebangsaan yang bisa ditularkan dan menularkan kepada sekitar.
Ditengah berlangsungnya upacara, hujan pun mulai turun. Pembina upacara memerintahkan untuk mempersingkat kegiatan, supaya murid-murid tidak kehujanan. Akhirnya pembina upacara memutuskan untuk menyampaikan sambutan ditengah guyuran hujan. “di tahun ajaran baru ini, mari anak-anak ku semua perbarui semangat kalian dalam belajar demi meraih cita-cita dimasa depan. Bapak-ibu guru mari kita juga perbarui semangat dalam mendidik anak-anak kita, karena melalui sekolah inilah kita bisa mengenalkan mereka tentang masa depan.” salah satu petikan sambutan pembina upacara.
Kegiatan upacara bagi bapak-ibu guru maupun murid-murid disini merupakan sesuatu hal yang sangat sakral, sehingga perlu dipersiapkan sebaik mungkin, baik dalam seragam yang dipakai, kesiapan petugas upacara maupun pesan-pesan yang disampaikan dalam sambutan upacara. Kegiatan upacara merupakan salah satu bagian pondasi penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan khususnya dikalangan siswa. Bukti bahwa aktor daerah memiliki peran penting dalam mengembangkan nasionalisme, jati diri bangsa akan terus tumbuh dan berkembang kalau benih-benih cinta tanah air terus disemai untuk membentuk suatu jejaring yang kuat.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda