Pisah Sambut Pengajar Muda Musi Banyuasin

Anna Mahsusoh 24 Juni 2015

Seolah baru kemarin kami merasa menjadi Pengajar Muda Musi Banyuasin yang disambut, namun hari ini 24 Juni 2015 kami telah menyerahkan estafet perjuangan Pengajar Muda Musi Banyuasin di Auditorium Pemkab Musi Banyuasin kepada Pengajar Muda angkatan X.  Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Musi Banyuasin, Dandim 0401, Kepala Dinas Pendidikan dan jajaran, Para SKPD, Kepala UPTD Dikbud Lalan dan Bayung Lencir atau yang mewakili dan Camat Lalan dan Bayung Lencir atau yang mewakili.

Acara dibuka dengan begitu khidmadnya, diawali dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Mars Muba. Kami para Pengajar Muda yang notabennya bukan orang asli Muba mencoba menghafalkan Mars Muba sebagai bentuk stok semangat untuk ikut membangun daerah Muba. Sambutan yang pertama dari Kepala Dinas Pendidikan Musi Banyuasin yaitu Drs. H. Yusuf Amilin. Beliau menyampaikan identitas dan tempat tugas Pengajar Muda sebagai bentuk memperkenalkan ke seluruh peserta acara dan juga memberikan apresiasi kepada Indonesia Mengajar yang telah menginjak tahun ke 4 di Musi Banyuasin.

Sambutan selanjutnya adalah dari perwakilan tim Pengajar Muda yaitu A. Rasyid Harman. Sambutan ini berupa laporan aktifitas Pengajar Muda selama setahun di penempatan dan cerita perubahan yang terjadi di 6 desa penempatan Pengajar Muda VIII. Kami berharap dengan adanya penyampaian cerita perubahan, Pemerintah Musi Banyuasin semakin optimis bahwa kemajuan pendidikan di Musi Banyuasin dapat terus ditingkatkan. Tidak lupa pada kesempatan ini, kami Pengajar Muda VIII memohon maaf kepada semua pihak apabila ada salah kata dan perbuatan selama kita berinteraksi dan mohon doanya agar kami dapat kembali ke orang tua masing-masing dengan selamat. Dan untuk Pengajar Muda X berharap bahwa dapat tercipta sinkronisasi kerja yang lebih kuat antara Indonesia Mengajar dan Dinas Pendidikan.

Sambutan yang terakhir adalah sambutan dari Wakil Bupati Musi Banyuasin Bapak Beni Hernedi. Beliau menyampaikan apresiasi kegigihan pengajar muda yang menanggalkan gemerlap kota,melepaskan peluang kerja dan memilih berangkat ke pelosok Indonesia selama satu tahun susah sinyal susah listrik untuk mengabdi menjadi guru. Pak Beni juga menyatakan terinspirasi dengan para Pengajar Muda sehingga beliau akan menyisihkan waktu sehari untuk mengajar. Ketika beliau sudah meluangkan waktu sehari untuk mengajar beliau berharap jajaran dinas pendidikan juga dapat turun untuk mengajar di lapangan. Semoga niat baik beliau bisa terlaksana suatu saat nanti.


Cerita Lainnya

Lihat Semua