Moving Test

Anna Mahsusoh 2 Desember 2014

Hari itu hari minggu, hari dimana PM baru masuk desa setelah melaksanakan tugas di kota kabupaten. Sepengetahuan PM,  jadwal ujian adalah senin di minggu depan tetapi PM mendapatkan informasi dari SD penempatan PM lainnya bahwa ujiannya adalah senin besok. PM mengkonfirmasi pada salah satu guru dan beliau menyatakan ujian masih minggu depan. Tetapi entah kenapa PM masih saja khawatir kalau ujiannya besok. Butir-butir soal sudah siap untuk dicetak, tetapi waktu sudah malam dan sebentar lagi listrik mati, dapat dipastikan tak sempat jika mau mencetak soal.

                PM menyediakan HVS warna-warni untuk ke sekolah dan menyediakan alternatif jika hari ini benar ujian.  Ternyata begitu masuk di ruang kantor guru, tertulislah dipapanpengumuman bahwa UTS dilaksanakan hari ini. Antara geram dan bersyukur. Geram karena salah informasi dan bersyukur karena sudah punya alternatif. Alternatif itu dilanjutkan sebagai model ujian di kelas besar. Alternatif tersebut PM sebut dengan “Moving Test”.

1.       Guru membuat soal dan petunjuk mengerjakan soal lalu menuliskannya di HVS berwarna. Jumlah soal cukup 3-5 di setiap lembar HVS. Soal dalam 1 HVS merupakan soal yang senada.

Contoh:  kertas HVS 1 adalah soal 1-5, kertas HVS 2 adalah soal 6-10, kertas HVS 3 adalah soal 11-15, kertas HVS 4 adalah soal 16-20, kertas HVS 5 adalah soal 21-25.

2.       Guru mempersiapkan ruangan dan menempel soal di 5 pos (Menyesuaikan jumlah soal dan kertas HVS)

3.       Guru membagi siswa menjadi berkelompok. Jika kertas HVS ada 5 maka ada 5 kelompok dan ada 5 pos soal (pos A, B, C, D dan E)

4.       Guru menjelaskan tata cara ujian hari ini di luar tempat ujian.

a.       Jelaskan pada siswa bahwa walaupun mereka berkelompok tetapi dalam mengerjakan soal tetap individu

b.      Persilahkan siswa membawa alat tulis dan lembar jawaban

c.       Perjelas rute perjalanan siswa (jika perlu tulis di bawah soal, “selanjutnya silahkan pindah ke Pos ........”

d.      Perjelas waktu perpindahan siswa dari pos satu ke pos yang lainnya ( misalnya : setiap 5 menit  berpindah pos atau jila lonceng berbunyi maka siswa harus pindah pos, waktu perpindahan disesuaikan dengan bobot soal)

e.      Ingatkan siswa untuk menuliskan nomor soal dengan benar

5.       Setelah siswa mendatangi semua pos berarti siswa telah mengerjakan semua soal maka persilahkan siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban

6.       Berikan perayaan karena mereka telah mengerjakan ujian hari ini. Misalnya dengan menyanyi bersama.

Refleksi  PM setelah melakukan ujian seperti ini adalah hemat kertas dan waktu. Selain itu tujuan utamanya adalah siswa lebih senang. Pernyataan ini didapatkan dari jawaban siswa ketika ditanya bagaimana kesan ujian hari ini? Hampir semua siswa menjawab “Senang”. Yang kedua ada beberapa siswa yang kebingungan. Hal ini karena waktu penjelasan mereka tidak mendengarkan dan mungkin karena perintah di lembar soal kurang jelas. Jadi memastikan perintah didengar dengan baik dan menuliskan perintah di lembar soal dengan jelas sangat mempengaruhi hasil “moving test”.


Cerita Lainnya

Lihat Semua