Selamat Datang Jagoan Rote

Anies Wahyu Nurmayanti 20 November 2012

Selamat Datang kawan... Selamat datang kawan

Selamat datang kami ucapkan

Selamat datang Deri... Selamat datang Deri

Selamat datang di Batulai

Itu adalah lantunan lagu yang dinyanyikan anak-anak saat menyambut kedatangan Deri di sekolah. Kurang lebih 10 hari Deri tidak masuk sekolah karena mengikuti konferensi  anak. Anak-anakku di kelas VI sangat merindukan Deri. Hari kamis yang lalu, anak-anak meminta membuka foto-foto Deri di laptopku. Mereka sudah rindu dengan teman yang sedang ada di Jakarta. Hampir setiap hari menanyakan, Ibu, kapan Deri pulang? Anak-anak hari Sabtu Deri berangkat dari Jakarta menuju Kupang. Betapa senangnya anak-anak mendengarnya sambil bersorak gembira dan ingin menjemput Deri .

Hari Senin Deri baru pulang ke Rote naik kapal cepat dengan bapa Buan. Sekitar  jam 10.30 wita aku izin dari sekolah untuk pergi ke Pelabuhan Baa. Ibu, katong mau ikut  jemput Deri, begitu suara anak-anak sambil membuntutiku merengek-rengek ingin ikut. Anak-anak, besuk saja ya kita sambut Deri di sekolah sekarang kalian lanjutkan belajar dulu. Ibu, nanti beli balon ya untuk menghias kelas, seru Le dan Seli. Ibu, nanti sore katong kumpul di sekolah menghias kelas untuk menyambut Deri ya? Sambil tersenyum, aku mengiakan ajakan mereka. Jam setengah 4 kita ke sekolah lagi ya, bawa bahan-bahan yang bisa kalian gunakan untuk menghias kelas.

Tak lama kemudian, aku pun izin ke Bapak Ibu Guru di sekolah. Aku segera naik motor menuju pelabuhan Baa. Di pelabuhan keluarga Deri sudah berkumpul menunggu Deri. Aku segera bergabung dengan mereka. Tak kubayangkan ternyata yang menjemput Deri kurang lebih ada 8 orang. Deri pun keluar dari kapal cepat, bapanya segera memeluk Deri. Terlihat senyum kecil Deri rindu dengan keluarganya di Rote. Kami pun segera menuju ruang tunggu. Selamat Datang Deri, selamat datang kembali di Pulau Rote.

Deri segera pulang menuju desa dikawal empat motor ala konfoi. Dialah salah satu mutiara yang kelak akan menjadi orang sukses di tanah kelahirannya di bumi Ti'ilangga.

****

Senin sore jam 4 wita aku ke sekolah, anak-anak masih menungguku. Aku sudah telat 30 menit karena masih singgah di rumah bapa Buan. Setelah memarkir motor, Rovi, Seli, Le, Beti menghampiriku. Ibu, su beli balon ko? Kujawab dengan senyuman saja. Anak-anak ayo kita masuk kelas. Mereka segera masuk kelas, aku mengeluarkan balon dan membagi satu per satu untuk mereka tiup. Balon yang mereka tiup  ada yang diisi gula-gula (permen), surat, dan balon kosong. Beberapa yang lain mewarnai tulisan, memotong kertas, dan menempel. Mereka ingin menyambut Deri. Apa yang aku pikirkan selama ini salah, aku pikir teman-teman Deri akan iri Deri pulang dan mereka akan bersikap biasa-biasa saja. Disini, kompetisi tinggi, anak-anak pun sudah ada jiwa kompetisi apalagi dengan keberhasilan orang lain bisa menimbulkan iri. Tetapi... Di sekolahku TIDAK. Anak-anak antusias menyambut Deri dan mereka ingin mendengarkan cerita Deri selama di Jakarta. Sungguh, kebahagiaan yang luar biasa melihat murid-muridku bisa menghargai temannya dan ingin berbagi cerita.

Keesokan harinya, Selasa 13 November 2012 Deri pergi ke sekolah dengan Debi. Beberapa siswa kelas VI sudah standby di sekolah pagi-pagi. Mereka membawa papan  dari kertas yang bertuliskan "Selamat Datang Jagoan Rote, Deri Yanto Zacharias. Selamat Datang Duta Keselamatan Jalan di SDI Batulai". Anak-anak berdiri di depan kelas VI bersama siswa kelas bawah sambil bernyanyi. Deri datang dengan senyum manisnya membaca tulisan yang dipegang teman-temannya. Deri bersalaman dan berpelukan dengan semua teman laki-laki. Kemudian masuk ke kelas sudah ada balon-balon yang ada di pojok ruang kelas. Deri, ini ada jarum. Deri bisa menusuk balon yang Deri pilih dan buka apa isinya. Deeerrrrr, satu balon pecah ada secarik kertas bertuliskan, "selamat datang kakak, kami mau mendengar cerita kakak selama di Jakarta". Balon selanjutnya berisi gula-gula sampai balon terakhir sebelum ditusuk sudah pecah. Sekejab suasana kelas menjadi ramai dengan suara teriakan anak-anak karena kaget.

Kini muridku sudah lengkap di kelas, kedatangan Deri telah memberi warna di sekolah. Bapak Ibu Guru sudah mulai termotivasi memberikan pengarahan kepada muridnya untuk mencontoh Deri dan memberikan apresiasi kepada Deri. Di sekolah, akan dibuat rambu lalu lintas dan pengarahan mengenai keselamatan di jalan. Deri sebagai Duta Keselamatan di Jalan akan membagikan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Konferensi anak kepada siswa SDI Batulai dan juga sekolah lainnya. Bapa Buan pun bertugas menjadi  Duta Keselamatan di Jalan seumur hidup. Dengan adanya kegiatan Konfa, sekolah kami dinobatkan sebagai Pelopor Keselamatan di Jalan.


Cerita Lainnya

Lihat Semua