Semangat Menyambut Hari Luar Biasa Lainnya, Nak!

AnggiPresti Adina 28 Juli 2015

(Ceritanya, saking banyaknya stakeholder ditambah program kabupaten, saya selaku pengajar muda angkatan IX Kabupaten Paser baru sempat pulang ke rumah pagi-pagi sekali sehabis subuhan dan mandi yang singkat. Untungnya, jarak penginapan kami di kabupaten dengan rumah saya di desa cukup dekat, hanya sekitar 30 menit saja).

Melihat mereka (alumni SDN 032 Tanah Grogot tahun kelulusan 2015) naik sepeda beriring-iringan sungguh bahagia rasanya. Pasalnya, kali ini mereka masih tetap dengan seragam SD membawa sejumlah peralatan kebersihan dan menuju gedung SMP. SMP satu-satunya di desa kami. Mereka siap melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Tak lupa, mereka tetap menyapa saya dengan riang ketika saya mengendarai motor melewati rombongan mereka.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat kami belajar dan bermain bersama. Celoteh riang anak kelas 6, terutama kaum perempuan di kelas, selalu berhasil menguapkan kekhawatiran para guru akan ujian akhir yang ternyata dapat mereka lalui dengan baik beberapa bulan yang lalu. Secara administratif (tsah) saya memang tidak kebagian jadwal mengajar di kelas 6  semester lalu. Hal ini disebabkan wali kelas 6 yang kece (Ibu Siti Badariah) mempunyai tekad kuat untuk selalu mengikuti perkembangan setiap siswa hingga kelulusan menjelang.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat mereka dengan antusiasnya menuliskan cita-cita dan harapan tanpa ragu, sepanjang yang mereka bisa, sebanyak yang mereka mampu. Saya telah khatam membaca tulisan mereka semua. Ternyata, sudah banyak dari mereka yang mulai memimpikan sesuatu yang spektakuler baik untuk keluarga maupun nusa bangsa.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat beberapa dari mereka menyatroni ruang guru sehabis jam pelajaran, hanya untuk konsultasi seputar kegiatan tulis-menulis. Mereka punya segudang cerita seru yang sudah mereka tulis. Hebatnya, mereka tetap bersikeras membenahi tulisannya yang kadang masih ditemui kekurangan huruf di beberapa kata.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat mereka tetap setia mengajari adik-adik mereka membaca buku cerita di perpustakaan. Mereka yang senantiasa ikhlas ketika saya pinta tenaga dan waktunya untuk menjadi asisten saya ketika mengadakan jam belajar tambahan untuk membaca dan mengunjungi perpustakaan sepulang sekolah.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat mereka gembira menjadi petugas upacara hampir setiap minggu. Hebatnya, mereka juga tak pernah bosan menulari kebisaan mereka sebagai petugas upacara kepada adik-adik kelasnya.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat pesan singkat dari mereka nyangkut di tab saya. Sejak awal, siswi-siswi kelas VI bertukar nomor ponsel dengan saya. Sejak itulah, ada saja pesan singkat dari mereka yang selalu berhasil membuat saya ketawa sendiri.

Masih lekat diingatan rasanya saat-saat kami mengadakan jalan-jalan ke pemancingan sehabis mereka melaksanakan ujian akhir. Saya tidak ingin menamai kejadian itu dengan ‘perpisahan’. Saya menamainya, liburan bersama siswa, guru, dan orang tua.

Kurang lebih memang hanya satu semester saya sempat mengenal siswa-siswi kelas VI. Masih lekat diingatan hal-hal tentang mereka. Terutama pagi ini mereka menyapa saya dengan riang, kenangan itu penuh bersarang kembali. Hari pertama masuk sekolah ini, saya sudah tidak dapat menemui mereka di ruang kelas VI. Sekarang mereka sudah menjadi siswa SMP. Sempat saya ledek memang beberapa waktu lalu bertemu dengan mereka di hari yang fitri “Cieeee, udah jadi anak SMP”. Mereka menjawabnya dengan senyum ringan.

Hari luar biasa lainnya siap menyambut mereka. Hari luar biasa lainnya siap mengisi hari-hari mereka. Semangat menyambut hari luar biasa lainnya, Nak. Kami, para guru senantiasa berdoa untuk kebaikan kalian. Selamat atas status barunya menjadi siswa SMP. 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua