Tikar Pandan dari Mamah Tua

Angga Prasetyawan 30 Juli 2011
Semakin hari, aku merasa bahwa perjalananku sebagai Pengajar Muda semakin menyenangkan dan luar biasa. Dalam tulisan ini, aku mau bercerita tentang ketulusan dan kasih. Dua hal yang saling melengkapi. Keduanya itu yang aku temukan dalam tikar pandan yang ada di dalam kamarku. Tikar pandan ini, menurutku, merefleksikan ketulusan dan kasih. Tikar pandan itu adalah buatan Mamah Tua, kakak dari bapak asuhku di Kampung Pikpik. Mamah Tua ini sangat baik dan perhatian sekali padaku. Dia sengaja membuat tikar itu untukku. Katanya kepadaku, “Ini kalau sudah jadi, buat anak guru (aku) baring-baring di kamar”. Ketika mendengar hal itu, aku langsung diam. Diam karena tak bisa berkata-kata lagi. Inilah ketulusan itu, teman-teman. Aku menemukan ketulusan itu di balik tikar pandan buatan Mamah Tua.

Cerita Lainnya

Lihat Semua