Saling Menjadi Berkat bagi Saudara Yang lain

Angga Prasetyawan 30 Juli 2011
Pertengahan bulan Juni, aku bersama ketujuh Pengajar Muda Kabupaten Fakfak, Papua Barat mengawali petualangan kami dengan skenario petualangan yang memang sudah kami rencanakan di tanah Papua Barat ini. Kami semua belum tahu medan yang sesungguhnya ketika merencanakan skenario petualangan itu. Dan sekarang kami sudah dapat merasakan medan yang sesungguhnya itu di sini. Merasakan sambil membaur bersama masyarakat yang ada. Bulan ini, aku memasuki pertengahan bulan Juli di mana masa tugasku sebagai Pengajar Muda tepat sebulan lamanya di Kabupaten Fakfak. Ada beberapa hal yang ingin aku ceritakan kepada teman-teman sekalian. Aku ingin bercerita tentang apa yang aku rasakan selama menjadi Pengajar Muda di Kabupaten Fakfak. Kabupaten Fakfak ini, menurutku, sangat unik. Salah satu moto kabupaten yang sering didengungkan adalah satu tungku tiga batu. Secara komposisi, Kabupaten Fakfak terdiri atas tiga komunitas besar, yaitu komunitas Islam, komunitas Kristen Protestan, dan komunitas Katolik. Keunikannya terletak dari sikap toleransi dan saling menghormati yang sangat kental sekali. Setiap aku terlibat dalam suatu pembicaraan dengan masyarakat, mereka selalu menyinggung bahwa mereka di Kabupaten Fakfak selalu hidup rukun dan damai karena ketiga komunitas yang ada itu bersaudara. Mengenai satu tungku tiga batu itu, ketiga komunitas yang ada itu harus bisa menghormati komunitas yang lain karena mereka semua adalah saudara. Ketika ada salah satu saudaranya yang kelaparan atau kekurangan, sudah menjadi kewajiban bagi saudara-saudaranya yang lain untuk membantu. Sikap toleransi beragama di Kabupaten Fakfak memang bukan sekadar ucapan belaka. Aku benar-benar merasakannya dan melihatnya secara nyata. Sebagai contoh, ketika umat Islam akan mendirikan masjid, umat Kristen Protestan dan Katolik ikut turut berpartisipasi menjadi bagian dari panitia pembangunan masjid. Begitu juga sebaliknya, ketika umat Kristen Protestan dan Katolik akan merayakan Natal, umat Islam pun turut ambil bagian sebagai pengaman jalannya ibadah perayaan Natal. Kebersamaan itu begitu indah bukan.

Cerita Lainnya

Lihat Semua