Tentang Diriku
Angga Prasetyawan 30 Juli 2011
Setiap orang pasti memiliki cerita dalam hidupnya yang menggambarkan berbagai hal yang telah dialami dan dilaluinya. Cerita-cerita itu merajut tenun kehidupan setiap orang. Tidak perlu dipusingkan apakah cerita-cerita yang telah dilalui setiap orang itu baik maupun buruk, yang patut kita renungkan adalah makna apa yang dapat kita ambil dari setiap cerita-cerita yang mewarnai kehidupan kita semua. Bukankah setiap manusia itu dilahirkan dengan beragam warna yang berbeda untuk dapat saling melengkapi satu sama lain.
Melalui tulisan sederhana ini, aku pun mau bercerita tentang diriku tentu. Papah dan mamahku memberiku nama Angga Prasetyawan. Menurutku, nama yang hanya terdiri atas dua kata itu cukup singkat dan mudah diingat. Aku mempunyai satu orang saudara kandung laki-laki. Dia bernama Anky Kharismawan. Meskipun kami berdua kadang-kadang berbeda pandangan dan sering berdebat, aku sangat menyayanginya. Dia adalah anak yang sangat kreatif dan sangat berjiwa seni. Kata orang, kadang-kadang, kami berdua bagaikan Tom & Jerry yang tak pernah akur. Namun, sekarang, ketika kami berdua sudah sama-sama dewasa, kami berdua sangatlah akur dan saling menguatkan.
Aku merupakan alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Aku mengambil jurusan Sastra Indonesia dengan bidang peminatan Linguistik. Aku merupakan angkatan tahun 2006 dan lulus kuliah pada tahun 2010. Puji Tuhan, aku lulus dengan predikat cum laude dan menjadi salah satu lulusan terbaik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Karena aku senang berkompetisi, semasa kuliah, aku juga senang mengikuti berbagai kompetisi. Ada beberapa prestasi yang dapat aku raih semasa kuliah, yaitu Pemenang Penulisan Esai Tingkat Nasional di Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Asisten Peneliti Melbourne University Australia, 3 Besar Mahasiswa Berprestasi FIB UI, Finalis 5 Besar Nasional Pemilihan Peneliti Remaja Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial, Finalis Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta, dan ada beberapa yang lainnya.
Selepas wisuda, aku diberi amanah untuk menjadi asisten dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Selain itu, aku juga menjadi pengajar mata kuliah dasar untuk mahasiswa tahun pertama. Berbagai pengalaman yang pernah aku lewati itu menjadikan diriku semakin peka terhadap kehidupan. Kehidupan yang kita jalani ini harus kita warnai dengan warna-warna yang bermakna karena semuanya itu akan menjadi bekal kita di masa tua yang akan datang. Apa yang kita tanam sekarang pasti akan kita unduh buahnya di masa yang akan datang karena itu akan menjadi bagian dari tenunan kehidupan kita semua.
Aku hidup di tengah-tengah keluarga yang sangat demokratis. Kami sekeluarga sangat menghormati satu sama lain meskipun kita berbeda keyakinan. Bukankah adanya perbedaan mampu menjadikan suatu kehidupan yang lebih indah. Papahku bernama Suroso Arie Darmawan dan mamahku bernama Hening Sri Sesanti. Belum lama ini, tepatnya pada saat aku mengikuti Pelatihan Pengajar Muda Indonesia Mengajar, ayahku meninggal dunia pada tanggal 13 Mei 2011. Kejadian itu begitu mendadak dan membuat kami sekeluarga kaget. Namun, semua yang terjadi adalah sebuah rencana Tuhan yang memang sudah harus terjadi seturut kehendak-Nya. Kepergian beliau sangat menguji sudah sejauh manakah kedewasaan diriku ini. Aku sekarang menjadi pemimpin dalam keluargaku karena kebetulan aku memang anak pertama di keluarga. Sampai sekarang, aku masih sangat merindukan Papahku. Aku yakin beliau di surga akan selalu tersenyum melihat mamahku, aku, dan adikku yang masih ada di dunia ini.
Aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki yang memiliki berjuta mimpi di otak yang mungkin sama dengan anak-anak lainnya. Hal itu membuat aku memiliki banyak keinginan yang harus aku raih. Alasannya sangat sederhana, yaitu pada dasarnya aku ingin menjadi orang yang bermanfaat seperti sebuah pelita yang mampu menjadi terang bagi yang ada di sekelilingnya. Selain itu, aku sangat senang membuat orang lain bahagia dan tersenyum. Banyak temanku yang selalu mengatakan bahwa aku itu orang yang lucu dan humoris karena seringkali mereka tertawa ketika mendengarku bercerita atau melihat tingkahku. Menurutku, aku juga memiliki daya imajinasi dan seni yang tinggi. Mungkin, hal inilah yang ditularkan oleh almarhum Papahku kepadaku dan adikku. Dia adalah orang yang sangat senang dengan dunia seni, khususnya seni rupa dan seni musik. Adikku sendiri saat ini sedang mengambil kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ).
Nah, dulu, sewaktu kecil, salah satunya, aku mempunyai mimpi menjadi seorang guru sekolah dasar. Aku berpikir bahwa dengan menjadi seorang guru sekolah dasar maka aku akan banyak bermain dengan anak-anak dan tentunya akan bermanfaat bagi mereka. Aku memang sangat senang bermain dengan anak-anak kecil karena masa kecil adalah masa di mana mereka memiliki dunia yang unik. Anak-anak itu senantiasa memiliki daya imajinasi yang tinggi dan kreativitas yang tinggi. Aku sangat senang akan hal itu.
Betapa senangnya aku ketika salah satu mimpi masa kecil itu terwujud. Aku diberi amanah untuk menjadi Pengajar Muda oleh Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Wah, yang menjadi luar biasa lagi, aku ditempatkan di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kabupaten Fakfak menjadi salah satu daerah penempatan yang aku harapkan selama masa pelatihan Pengajar Muda. Dulu, selama masa pelatihan, ada tiga daerah penempatan yang aku harapkan, yaitu Kabupaten Fakfak, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Rote Ndao. Tidak ada alasan khusus mengapa aku sangat ingin ditempatkan di antara tiga kabupaten tersebut. Namun, pada dasarnya, di mana pun daerah penempatannya, aku akan siap sedia.
Aku sangat bersyukur sekali dapat menjadi salah satu Pengajar Muda. Bertemu dengan teman-teman terbaik yang sudah terpilih menjadi Pengajar Muda yang berasal dari daerah yang berbeda-beda adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Kita dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki masing-masing apalagi kita semua berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Dari 72 Pengajar Muda yang ada, masing-masing memiliki keunikan dan karakter yang berbeda-beda. Hal itulah yang menjadikan masa-masa pelatihan begitu berwarna. Dan kami semua pasti sangat menikmati masa-masa yang indah itu dan pasti sangat merindukan satu sama lain ketika kita sudah ada di daerah penempatan masing-masing.
Demikianlah, cerita singkat tentang diriku. Semoga melalui tulisan ini teman-teman pembaca blog-ku mulai mengenal Angga Prasetyawan yang sekarang sedang bertugas sebagai Pengajar Muda di Kabupaten Fakfak. Teman-teman, marilah bersama-sama menjadi terang bagi sesama kita!
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda