Awal Baru Bagi Kami Semua

Angga Prasetyawan 30 Juli 2011
Selama tujuh minggu berada di dalam karantina “Pelatihan Intensif Pengajar Muda” membuat kami, para Pengajar Muda, saling dekat satu sama lain. Kami menjadi suatu kesatuan yang saling menguatkan. Kami pernah merasakan suka bersama dan kami pun pernah merasakan duka bersama. Namun, kami menyadari bahwa kebersamaan kami akan terhenti sejenak pada hari di mana kami semua akan diberangkatkan menuju daerah-daerah penempatan kami semua. Tanggal 14 Juni 2011 merupakan hari pertama pemberangkatan para Pengajar Muda ke daerah-daerah penempatan yang tersebar mulai dari Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Lebak, Kabupaten Gresik, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bima, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Fakfak. Pada hari pertama itu, Pengajar Muda Kabupaten Gresik berangkat diiringi peluk hangat dari para Pengajar Muda yang lain. Keesokan harinya, para Pengajar Muda Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Lebak pun berangkat ke daerah-daerah penempatan. Berangkat menuju tempat pengabdian mereka selama setahun. Dini hari, tanggal 16 Juni 2011, rombongan Pengajar Muda yang akan bertugas di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat pun bersiap di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sedangkan para Pengajar Muda Bima akan berangkat pada tanggal 16 Juni 2011 pagi.  Di bandara, aku belum bisa mendefinisikan perasaanku. Perasaanku dini hari itu benar-benar campur aduk, antara bahagia dan terharu. Mungkin perasaan ini sudah ada sejak aku melepas keberangkatan rombongan Pengajar Muda yang akan bertugas di daerah-daerah penempatan lain. Menurutku, hal ini merupakan hal wajar karena kedekatan satu sama lain yang terjalin selama masa karantina. Yang jelas aku akan merindukan para Pengajar Muda yang sudah menjadi sahabat-sahabat terbaik selama masa karantina. Sebelum aku terbang, aku sempat mendengarkan lagu dari hanphone-ku. Judul lagunya adalah “Terang” dengan vokalis Glend Fredly. Begini kutipan lagunya, “Jadilah terang jangan di tempat terang/ Jadilah terang di tempat gelap/ Jadilah jawaban jangan hanya kau diam/ Jadilah jawaban di luar rumahmu”. Aku tahu lagu ini dari salah satu teman Pengajar Muda. Selepas mendengar lagu ini, aku sangat dikuatkan sekali dan semakin dimantabkan lagi bahwa apa yang akan aku dan para Pengajar Muda lain lakukan adalah sebuah awal baru yang pastinya tidak akan terlupakan seumur hidup kita. Kita harus bergerak sebagai terang yang menjadi jawaban untuk Indonesia kita, teman-teman! Kami meyakini bahwa jalan yang kita pilih sebagai Pengajar Muda bukanlah jalan yang sia-sia saja atau salah. Suatu saat nanti, jalan yang kita pilih ini akan menunjukkan tempat perhentian terbaiknya bagi kita semua. Jangan lelah untuk menabur benih di ladang Tuhan yang sangat luas ini. Mari menginspirasi bagi Indonesia kita!

Cerita Lainnya

Lihat Semua