info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Trilogi Perjuangan Anak – Anak Karibia Part II # Anak Tarak Mengudara

Angga Oktra Pria Fambudi 26 Desember 2014

Bercuap – cuap didepan mikrofon memang bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh semua orang bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Banyak dari mereka yang masih malu – malau dan bahkan sampai keringat dingin ketika harus berbicara didepan khalayak umum. Kalau orang dewasa saja terkadang masih malu bagaimana dengan anak – anak. Anggapan itulah yang kami coba hilangkan disini. Anak – anak yang biasanya malu – malu itu akan kami coba hadirkan ke muka publik melalui acara AFM ( Anak Fakfak Mengudara ) dalam siaran singkat satu jam yeng bertujuan untuk mengenali bakat mereka tersebut.

         Dalam acara yang digagas oleh Pengajar Muda ke VI di Fakfak tersebut kami membawa anak – anak dari SD di kabupaten yang siap untuk tampil. Kebetulan pada tanggal 13 november kami mendapat giliran untuk tampil di RRI ( Radio Republik Indonesia) kabupaten Fakfak.

        Sebelum tampil dalam acara tersebut,tentunya diperlukan persiapan yang matang agar anak – anak bisa tampil maksimal. Banyak persiapan dan kendala yang sempat menghadang kami namun kami berhasil menyelesaikan nya seperti persoalan bekal makanan yang sempat membuat kami pusing. Namun jauh sebelum itu, ada hal yang lebih penting yang telah anak – anakku lakukan agarmereka bisa tampil maksimal dan tidak gugup ketika siaran radio.

        Sekitar dua minggu sebelum siaran diradio mereka sudah mulai bersiap – siap untuk latihan siaran. Persiapan awal dimulai dengan pembagian kesenian yang akan ditampilkan oleh tiap anak nanti. Kemampuan seni anak – anakku cukup beragam, ada dari mereka yang bisa bermain pianika, seruling, berpantun, baca puisi, berpidato dan juga bermain angklung. Agar tidak berebut, akupun membagi mereka berdasarkan kemampuan yang paling mereka kuasai. Setelah menyelesaikan pembagian tersebut akupun segera membicarakan tema pembicaraan yang akan kami bicarakan diradio nanti. Beberapa lama aku membahas tema ini dengan anak – anak akhirnya diputuskan tema yang akan kami usung adalah “Mimpi Kami”. Tema ini kami usung karena ternyata anak – anakku ingin memberitahukan mimpi mereka kepada semua orang di Fakfak ini yang nanti mendengar siaran mereka, termasuk orang tua mereka sendiri.

        Persiapan awalpun selesai, segera setelah itu aku langsung menjadwal waktu latihan mereka. Setiap jam satu siang sepulang sekolah aku mengumpulkan anak – anakku untuk berlatih siaran disekolah. Disitu aku berpura – pira menjadi penyiar seperti penyiar di RRI nanti. Latihan pertama kurang begitu mulus namun hal itu semakin membaik dihari – hari latihan berikutnya. Hal yang sempat membuatku kagum dengan mereka adalah semangat mereka untuk bisa itu tinggi sekali. Sempat suatu hari ketika jam latihan datang, hujan turun cukup deras sekali namun mereka tetap datang menjemputku dirumah untuk mengajakku latihan disekolah. Senang sekali mengetahui hal itu.

        Kami berangkat ke kabupaten 1 hari sebelum penampilan anak – anak. Keberangkatan awal ini kami lakukan karena kondisi laut yang memang susah untuk diprediksi di musim angin barat ini. Sesampainya dikota, kamipun langsung beristirahat dirumah kepala sekolah kami. Disitu kami akan menginap untuk persiapan tampil di RRI tanggal 13 dan juga tampil di HUT Kabupaten kami pada tanggal 15 November. Karena tanggal penampilan nya berdekatan, kamipun memutuskan untuk menginap dikota daripada berangkat PP karena mengingat jauhnya kampung dengan kabupaten.

        Tanggal 13 Novemberpun tiba, anak – anak menyiapkan dirinya dengan berganti baju seragam batik khas sekolah kami untuk pergi ke kantor RRI. Mereka mulai terlihat sibuk sejak jam 09.00 pagi WITkarena kami akan siaran di radio ON AIR jam 13.30 nya. Ketika sampai di RRI terlihat wajah gugup mereka,aku bisa maklum karena ini adalah kali pertama mereka ada siaran radio. Aku hanya bisa menenangkan mereka dengan membuat candaan lucu agar mereka sedikit lupa dengan rasa gugup mereka itu.

        Waktu siaran pun tiba, anak –anak memasuki ruangan siaran. Disana mereka akan menunjukkan hasil usaha keras latihan mereka selama dua minggu ini. Jam menunjukkan pukul 13.30 tepat, siaran pun dimulai. Dalam siaran itu kami dipandu dengan seorang penyiar dari RRI dan juga saya sendiri yang membantu sang penyiar untuk mengarahkan acara. Ketika siaran sudah berlangsung, perlahan rasa gugup diwajah mereka mulai perlahan pudar. Mereka mulai terbiasa dengan suasana siaran yang hangat ramah. Di siaran ON AIR ini anak – anak mulai menunjukkan kebolehan mereka dalam bercerita. Mereka bertuju orang bercerita satu persatu akan mimpi mereka, kemudian tak lupa mereka menyanyikan lagu yang senada dengan usaha mereka untuk menggapai mimpi, yakni “ I Have a Dream” yang di perkenalkan leh Westlife.

        Acara Anak Fakfak Mengudara tak hanya berhenti sampai disitu. Setelah mereka mereka menceritakan mimpi masing – masing, sekarang giliran mereka menampilkan kesenian yang mereka kuasai. Disini anak – anak menunjukkan bakatnya dalam bermain angklung, seruling, pianika, membaca puisi dan juga berbalas pantun. Anak – anak ini piawai sekali memainkan alat musik yang mereka kuasai, ditambah lagi kemampuan berbahasa mereka juga sudah bagus. Sungguh meriah siaran yang mereka bawakan, dan pastinya orang – orang yeng mendengarnya juga bisa merasakan keceriaan mereka yang sedang siaran.

Siaran diradio pun usai, akupun bertanya pada mereka ;

        “Bagaimana perasaan anak – anak hari ini?..”

        “ Senang Pak Guru!”

        “ Masih malu – malu lagi untuk berbicara dengan orang banyak”

        “ Tidaaak Pak Guru”

        “ Bagus sudah, kalu begitu nanti jangan malu – malu lagi yah kalo bertemu dengan orang yang anak – anak baru kenal!”

        “ Iya Pak Guru..”

        Ternyata, anak – anak pun bisa berbicara di depan banyak orang meskipun masih sebatas lewat radio. Paling tidak mereka telah berani mencoba hal baru yang selama ini belum pernah mereka coba.

        Ternyata, anak – anak pun bisa mencoba hal – hal yang baru yang sebelumnya menjadi momok bagi mereka asal ada yang selalu membimbingnya dan memberikan mereka semangat.

        Ternyata, kita harus sadar bahwa anak – anak itu mempunyai potensi luar biasa yang sangat bisa sekali untuk dikembangkan.

        Dan ternyata, semua pengembangan potensi anak – anak itu tergantung dari para Bapak / Ibu guru disekolah, karena mereka mempunyai andil besar dalam membentuk karakter dan ketertarikan anak tersebut selain orang tua mereka dirumah.

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua