Trilogi Perjuangan Anak – Anak Karibia Part I # Bekal Makanan
Angga Oktra Pria Fambudi 25 Desember 2014Tanggal 13 november anak – anak SD ku, SD Negeri Tarak akan ada siaran di radio RRI (Radia Republik Indonesia ) dalam acara Anak Fakfak Mengudara dan juga tampil untuk memeriahkan ulang tahun kabupaten tanggal 16 November. Keseluruhan rangkaian acara tersebut akan dilaksanakan dikabupaten yang letaknya lumayan jauh dari kampung tempat tinggal kami. Setelah kuhitung – hitung dengan detail, dibutuhkan waktu paling tidak 1 minggu untuk kami tinggal dikota. Cukup lama juga, belum lagi biaya hidup untuk dikota nanti jika kami membawa 11 orang anak dan juga beberapa warga untuk membantu kami menyiapkan kegiatan.
Mengetahui akan hal itu, aku dan kepala sekolah cukup pusing juga memikirkan cara untuk menutupi semua kebutuhan hidup anak –anak ketika dikota selama seminggu nanti. Makanan, itulah hal vital yang tak bisa dikompromikan lagi. Tak etis jika hanya ingin menghemat biaya, kami sampai menjatah makanan anak – anak hingga mereka harus menahan lapar ketika dikota nanti. Yang kami inginkan hanyalah mereka juga menikmati perjalanan singkat yang mungkin akan memotivasi mereka untuk belajar lebih giat lagi jika kembali kekampung nanti.
Kuberfikir tiap menitnya sampai kemudian kepala sekolah mengajakku untuk pergi ke kebunnya yang berada di ujung kampung. Sepertinya aku mengerti maksud tujuan tersebut, tanpa pikir lebih lama lagi akupun mengajak beberapa anak – anak kelas 5 dan 6 untuk ikut bersamaku dan juga kepala sekolah kekebunnya. Tanpa dikomando pasukanku yang kuajak tadisudah mengerti tugasnya masing masing. Sejenak setelah sampai dikebun yang berada di kemiringan bukit tersebut mereka langsung memetikhasil hasil kebun yang beliau tanam. Pasukan perempuan dan laki – laki saling bantu memetik sayur seperti seperti rica (lombok), sayur pare, daun melinjo, buah pepaya muda dan juga bunga pepaya. Sedangkan tugas tambahan khusus untuk pasukan laki-laki adalah memetik buah pisang satu tandan besar dan juga memanjat pohon kelapa untuk mencari kelapa muda dan juga kering.
Pencarian makanan dikebun pun usai. Setelah itu kamipun pulang dan segera merapikan hasil kebun yang telah kami bawa tadi. Dari kebun yang cukup luas tadi kami mendapat hasil yang lumayan banyak juga. Ada sekitar satu karung kecil buah pepaya muda dan juga sayuran lengkap dengan bumbu dapur nya di satu karung yang lebih besar lagi. Sepertinya sayuran ini akan cukup untuk bekal satu minggu dikota nanti, tinggal membeli beras saja sebagai teman makan sayuran yang kami petik ini.
Sepertinya sayuran saja masih kurang cukup, kami memutuskan untuk mencari ikan sebagai tambahan nya. Sore hari setelah kami memetik sayuran, aku , kepala sekolah dan juga 2 orang anak lainnya pergi memancing dilaut depan kampung kami. Cukup lama kami memancing sampai hari mendekati maghrib, namun masih sedikit sekali ikan yang kami dapat. Akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang dan kembali lagi kelaut pada malam hari untuk molo ikan (menyelam sambil menembak ikan).
Sekarang sudah Jam 21.00, aku sudah bersiap dikapal untuk pergi molo ikan. Aku memutuskan ikut molo dilaut untuk menemani mereka yang molo ikan. Aku memang belum lihai molo namun paling tidak aku ikut untuk menemati mereka agar keadaan tidak terlalu sunyi dilautan. Setelah semua anggota lengkap kamipun pergi kelaut sekitar kampung untuk molo. Tak perlu jauh – jauh untuk mencarinya karena di dekat – dekat kampung saja masih banyak ikan yang bisa diburu.
Byurrrr.... byuuurrr..... merekapun mulai beraksi. Satu persatu masuk ke dalam air dan menyalakan senter mereka. Didalam air kulihat mereka berenang dengan lihai nya hampir seperti ikan saja. Setelah beberapa menit mereka masuk kedalam air, mereka sudah terlihat muncul ke permukaan lagi dengan membawa ikan yang sudah tertikam dengan besi yang mereka pakai untuk menembak ikan. Satu ikan lumayan besar masuk kedalam perahu. Akupun hanya bisa membantu mereka merapikan ikan didalam perahu sambil menunggu ikan – ikan lainnya berhasil ditangkap. Tak perlu begitu lama menunggu, beberapa menit kemudian tiba – tiba mereka sudah naik membawa ikan lagi ke perahu. Harus kuakui kalau alam disini masih sangat kaya dan memanjakan siapa saja yang tinggal disini.
Sekitar satu setengah jam kami molo ikan, tangkapan kami sudah terlihat cukup banyak. Kami dapat berbagai macam jenis ikan segar sekitar dua baskom besar lebih. Kami sangat puas dengan hasil ini dan akhirnya kamipun memutuskan pulang kerumah untuk membuat ikan ini menjadi ikan asap agar bisa awet ketika dibawa kekota nanti.
Akhirnya kegelisahanku dan kepala sekolah mengenai makanan anak – anak yang akan pergi kekota pun terjawab. Saking paniknya aku sampai melupakan suatu hal yang sangat penting, yakni alam sekitarku dan lautan masih menyediakan sumber makanan yang sangat melimpah bagi kami. Hutan, lautan terimakasih telah memanjakan kami sampai saat ini, sekarang waktunya aku dan anak – anak SD Negeri tarak ini berusaha menampilkan usaha terbaik kami.
Lets rock......
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda