Piknik Sekolah

Angga Oktra Pria Fambudi 28 Februari 2015

Masih teringat akan janjiku pada anak – anak ketika ujian semester berlangsung kemarin. Piknik setelah ujian. Hal itu terus terngiang dikepalaku karena sampai beberapa minggu setelah ujian selesai karena aku belum bisa memenuhinya. Selalu saja ada saja halangan yang datang setiap kali aku merencanakannya dengan anak – anak, entah karena cuaca ataupun kesibukan lainnya. Namun  aku harus segera menepati janjiku ini karena aku tak ingin membuat mereka kecawa karena terlalu lama menunggu datangnya hari piknik ini.

                Bulan Februari pun tiba. Kulihat ada satu hari libur nasional keagamaan muncul disitu. Melihat kesempatan itu akupun segera memanfaatkannya dengan langsung mengabarkan hal itu kepada murid - muridku disekolah nanti. Esok harinya akupun memberi pengumuman kepada siswa kelas tiga sampai enam.

                “ Anak – anak, hari kamis besok kita piknik ya !”

                “ HORE......... siap Pak Guru!!, Katong piknik dimana nanti?”

                “ Di dekat – dekat saja, mengingat sekarang sedang musim barat sehingga ombak sedang besar terus cuaca juga mendadak bisa berubah hujan”

                “ Iya Pak Guruu..”

                “ Jangan lupa bawa kaca mata molo (selam) yah, nanti katorang tembak ikan juga buat dibakar”

                “ Siap Pak Guru..” Seru mereka histeris.

            Esok harinya akupun sudah menunggu disekolah jam delapan pagi seperti kesepakatan kami kemarin. Dari depan sekolah kulihat satu persatu dari mereka mulai datang membawa bekal mareka seperti ketupat, sambal dan juga air minum. Setelah sekitar 30 menit kami menunggu akhirnya kamipun pergi ke pantai yang terletak diujung kampung. Tak perlu berjalan jauh untuk mendapatkan tempat yang indah di pulau kami. Hampir seluruh ujung pantai bisa digunakan untuk piknik karena memang masih sangat alami sekali.

            Sesampainya ditempat piknik akupun kemudian bermain dengan anak – anak. Pertama bermain bola, kemudian voli dan terakhir kamipun mandi air garam (laut). Ketika sudah dilaut kami sudah bersiap dengan perlengkapan kami masing – masing. Aku menggunakan google dan snorkel ku untuk melihat karang- karang, ikan dan juga biota laut lainnya sedangkan anak – anakku berenang sambil molo ikan (menembak ikan menggunakan besi). Untuk urusan ini anak – anakku memang paling bisa diandalkan. Setelah puas molo dan melihat keindahan laut Kampung Tarak, kamipun berhenti dan kembali ke pantai untuk beristirahat sejenak sebelum membakar ikan hasil tangkapan kami hari itu.

            Setelah dirasa cukup untuk beristirahat kamipun segera menyalakan api di tepi pantai. Kali ini kami membagi tugas supaya semuanya cepat selesai karena perut kami sudah terasa lapar. Ada yang bertugas menyalakan api, menata bekal yang dibawa dan juga tak ketinggalan mengambil kelapa muda. Belum selesai kami membakar semua ikan yang kami dapat tiba – tiba ada seorang orang tua wali murid menghampiri kami dengan perahu ketinting kecilnya;

             “ Pak Guru, ini ada udang dari keramba. Mas keramba bilang udang ini buat pak guru dengan anak – anak”

             Mendengar hal itu akupun senang dan langsung berlari menghampiri orang tua salah satu muridku tersebut. Setelah aku sampai di perahu ketintingnya kulihat ada tiga buah lobster mutiara berwarna paduan hijau, hitam dan merah seberat hampir sekitar 1 Kg per ekor nya. Mamae, akupun tertawa senang dengan anak – anak karena kami dapat tambahan makanan untuk piknik kami. Setelah aku mengambilnya akupun berterimakasih kepada bapak tersebut dan langsung titip ucapan terimaksih ke Mas penjaga keramba atas lobster yang telah dihibahkan untuk kami.

               Makanan sudah lengkap semua dan akhirnya kamipun membakar semua hasil tangkapan yang kami dapat hari itu. Setelah selesai memasaknya kamipun makan bersama di pinggir pantai yang teduh dengan pohon – pohon kelapa ditemani lobster bakar, ikan bakar, pisang bakar, kelapa muda dan ditambah lagi bekal anak – anak. Sungguh menyenangkan piknik ini, ditambah lagi bisa bercanda dengan mereka di alam yang masih sangat indah dan alami ini. Kalau kubayangkan, kesenangan seperti ini pasti tak akan bisa aku dapatkan dengan mudah dan cuma – Cuma ketika aku berada dikota. Disini alam menyediakan segalanya, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya saja.  

                 Setelah selesai makan, tak lupa kami membersihkan sampah ditempat kami piknik tadi. Kami melakukan operasi semut dengan mengambil semua sampah yang tersisa untuk kemudian membakarnya sampai habis.  Tempat piknik sekarang telah bersih seperti semula, kamipun kemudian pulang bersama – sama karena langit tiba – tiba mulai menunjukkan tanda - tanda akan hujan dan air sudah mulai pasang yang artinya kami harus segera pulang atau terjebak di pantai karena jalan sudah mulai tergenang air laut. Kamipun pulang dengan senang, tak lupa kami bersyukur kepada tuhan YME karena masih memanjakan kami di sini dengan kekayaan alam yang masih luar biasa banyaknya.  


Cerita Lainnya

Lihat Semua