Jumat Bersih

Angga Oktra Pria Fambudi 26 Maret 2015

Hari jum’at tiba, seluruh siswa – siswi SDN Tarak sudah terlihat berbaris rapi di lapangan olahraga menggunakan pakaian olahraga mereka. Di depan mereka sudah terlihat guru olahraga mereka yakni aku sendiri. Pagi ini aku yang akan memimpin pemanasan untuk memulai kegiatan olahraga hari ini. Disini memang tak ada guru olahraga sehingga aku, kepala sekolah ataupun guru honor lainnya harus selalu bersiap menjadi guru olahraga ketika waktunya pelajaran olahraga.

                Setelah pemanasan usai akupun langsung menginstruksikan anak – anak untuk langsung melakukan olahraga dengan diawasi oleh guru yang lain. Ada dari mereka yang bermain voli, kasti dan tak lupa bermain sepak bola. Semua bersorak senang dan langsung berlari ke lapangan mareka masing – masing. Dilapangan terlihat sekali kebahagiaan mereka seolah memang hal inilah yang mereka inginkan. Anak – anak berolah raga sekitar dua jam sampai sekitar jam setengah sepuluh lewat. Setelah itu aku menginstruksikan mereka untuk istirahat sekitar setengah jam untuk kemudian berkumpul lagi disekolah setelah istirahat.

                Ketika istirahat, ada hal yang sangat kusukai dari mereka. Anak – anak ini tidak pernah lupa akan guru mereka. Begitu istirahat tiba, anak laki – laki langsung berlarian ke pantai dan mulai memanjat kelapa. Satu persatu kelapa jatuh dan akhirnya air kelapa muda pun siap untuk diminum bersama – sama untuk menemani waktu istirahat kami di tepi pantai depan sekolah. Setelah waktu istirahat habis akupun segera mengumpulkan anak – anak untuk kegiatan berikutnya. Selanjutnya adalah kerja bakti masjid. Kegiatan kerja bakti ini hampir rutin kami adakan setiap hari jum’at nya. Kami mengadakan kegiatan ini untuk mengajarkan kepada para siswa/i agar mereka selalu menjaga dan menghormati tempat ibadah dimanapun mereka berada.

                  Di masjid anak – anak sudah bersiap dengan alat mereka masing – masing seperti kain pel, sapu dan juga parang. Masjid dikampung kami bisa dibilang cukup besar karena terdiri dari dua lantai, sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk membersihkannya. Untuk membersihkan masjid, aku membagi anak – anak menjadi beberapa kelompok. Anak – anak kelas lima dan enam bertugas membersihkan bagian dalam masjid seperti menyapu dan mengepel sedangkan sisanya membersihkan bagian luar masjid yakni mencabuti rumput dan juga mengumpulkan sampah yang berserakan untuk kemudian membakarnya.

                   Semua kegiatan tersebut tentu saja tidak berlangsung lancar selancar jalan tol, selalu saja ada kehebohan yang terjadi. Ada yang seharusnya mencabuti rumput tapi malah jadi lempar – lemparan rumput, yang bertugas menyapu malah berganti menjadi adegan silat menggunakan sapu belum lagi anak – anak yang saling kejar di masjid. Cukup membuat pusing memang namun semua itu adalah bagian dari kesenangan yang ada disetiap kegiatan kami tiap harinya. Aku dan guru – guru disekolah sudah sangat hafal dangan tingkah mereka ini, sehingga kudiamkan saja karena mereka pasti akan berhenti sendiri ketika sudah mulai bosan.

                Setelah kegiatan bersih – bersih masjid selesai aku kemudian mengumpulkan anak – anak di depan masjid untuk mengajak mereka melihat masjid yang baru saja mereka bersihkan. Bersih dan rapi sekali. Mereka senang akupun juga senang melihat kesungguhan mereka untuk melakukan kerja bakti masjid ini. Setelah dirasa cukup akupun kemudian menyudahi kegiatan hari itu dan memulangkan mereka agar mereka bisa bersiap pergi ke masjid untuk sholat jum’at.  


Cerita Lainnya

Lihat Semua