info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Mereka Anak "Nakal"? Part 2

Andrio 17 November 2011

Kelanjutan dari cerita sebelumnya…

Setelah menyelesaikan semua tugas yang saya berikan, saya pun berinisiatif menghentikan seluruh proses pembelajaran di depan kelas dan menggunakan sisa waktu selama satu jam untuk memahami karakter mereka satu per satu dan menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan perbaikan karakter. Berikut ini merupakan sedikit cerita yang tersisa dari suasana kelas kami hari ini:

Bapak Andrio

Kemarin, kalian sudah berjanji untuk menjadi anak yang lebih baik dan mau belajar untuk mencapai cita-cita. Tapi Bapak sama sekali tidak melihatnya hari ini, sangat jauh dari apa yang Bapak harapkan.

Ketika Bapak bercerita pada masyarakat sekitar tentang perubahan kalian di hari kemarin, hampir tidak ada diantara mereka yang percaya dengan apa yang Bapak katakan, “Tidak mungkin lah itu Pak, paling besok sudah jadi nakal lagi karena pada dasarnya mereka memang begitu, susah dibentuk,” ungkap mereka pada Bapak. Bapak hanya bilang, “Mari kita lihat mereka esok di kelas”.

Dan hal ini (“kenakalan”) yang Bapak temui, selalu dan selalu berbeda setiap harinya. Padahal, ketika Bapak melangkahkan kaki dari rumah hingga duduk di meja guru, Bapak menganggap kalian semua sebagai bintang, sebagai juara yang nantinya akan mampu memajukan desa ini. Bapak bingung harus berbuat apa, namun Bapak memang tidak akan marah pada kalian karena memang karakter kalian sudah terbentuk seperti ini dari dulunya.

Tidak mungkin rasanya bagi seorang guru yang datang nun jauh dari Jakarta mengubah tingkah laku yang sudah terbentuk sejak lama dalam beberapa tahun tanpa adanya keinginan dari diri kalian sendiri untuk berubah.

Tetapi, Bapak akan selalu mencoba dan mencoba untuk membantu kalian sekuat tenaga dalam hal apa pun dan dimana pun, baik di kelas maupun di rumah karena kami percaya bahwa tidak ada anak yang nakal. Semua anak pada dasarnya baik. Lingkungan lah yang kemudian membentuknya menjadi anak yang hiperaktif. Kenapa Bapak bilang hiperaktif? Karena mereka adalah anak-anak yang selalu berusaha untuk menarik perhatian dari gurunya dengan cara apa pun, bahkan dengan melakukan hal-hal yang kita anggap tidak sesuai dengan norma dan ketentuan umum yang berlaku di masyarakat.

Nah, kalau ingin mendapatkan perhatian dari Bapak, jadilah anak yang baik karena setiap orang menyukai hal-hal yang baik, termasuk Bapak. Bapak tidak akan pernah memberikan perhatian pada mereka yang berusaha mendapatkan perhatian Bapak dengan cara-cara yang tidak baik, ingat itu.

Mari kita ubah kebiasaan itu bersama-sama. Bapak dan kalian pun sudah tahu jika beberapa teman berusaha menarik perhatian Bapak dengan berteriak, naik ke atas bangku dan sebagainya. Namun, Bapak sama sekali mengacuhkannya dan akhirnya mereka pun duduk diam dengan tenang. Benar bukan? Nah, carilah perhatian dari guru dengan cara-cara yang positif agar guru senang dan sayang pada muridnya. Bisa itu?

 

Mirani dan Nurdiana

Tapi Bapak kenapa tidak memberikan Nurdiana kertas origami untuk buat surat? (Dapat ditemukan di catatan: Dan akhirnya mereka semua menangis, alhamdulillah).

 

Bapak Andrio

Bapak ingin melihat respon yang kalian berikan (Mirani dan Nur) terhadap tindakan Bapak. Dan Bapak kagum terhadap Nurdiana yang telah menerapkan materi pelajaran PKn, menempatkan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi, dengan memberikan kertasnya kepada Mirani walau Nur sama sekali tidak berbuat kesalahan.

Nah, Mirani pun ternyata mengembalikan kertas tersebut pada Nurdiana karena tahu bahwa dia lah yang harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dia lakukan. Itu nilai-nilai penting yang ingin Bapak tanamkan pada kalian, bukan hanya untuk dipelajari dan diketahui.

Dan Bapak kagum dengan kalian termasuk didalamnya Nurdiana dan Mirani yang menangis karena tidak dapat mengikuti pelajaran Bahasa di hari itu, kesadaran untuk belajar telah muncul dalam diri mereka; merasa rugi ketika tidak hadir di kelas atau tidak diikutsertakan dalam proses pembelajaran.

Bapak semakin yakin bahwa sifat dan karakter kalian semua masih bisa diubah asal ada kemauan dari dalam diri dan semangat untuk itu. Bapak yakin bahwa kalian semua adalah juara, kalian semua anak baik dan Ayo tunjukkan itu. Dan kalian tahu, pada teman-teman Bapak, Bapak semakin bangga untuk berucap : Bapak adalah guru dari siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 002 Tanjung Harapan, Desa Bengkallo, Kab. Paser, Prov. Kalimantan Timur karena mendapat kesempatan untuk mengajar dan belajar dari kalian semua dan berkesempatan untuk melihat proses perubahan dalam diri kalian untuk menjadi lebih baik.

Di akhir KBM hari ini, Mirani memimpin teman-temannya untuk berjanji merubah sifat dan menjadi anak yang lebih tenang. Bahkan dia pun meminta izin saya untuk mengikuti les Olimpiade Sains Kuark. Hah, betapa leganya ketika mereka paham akan apa yang saya sampaikan. Mereka pun hari ini mengikrarkan diri secara resmi sebagai Laskar Bengkallo, Laskar yang selalu bersemangat mengejar mimpi di tengah keterbatasan tapi diperkaya dengan kemauan dan semangat perjuangan.

Salam dari kami

 

eLBeKo

LASKAR BENGKALLO

"Kumpulan para murid yang selalu tertantang untuk menjadi pemenang."

 PS: Sbelumnya yang hadir pada les OSK hanya berkisar 6 atau 7 siswa. Namun hari ini ada 14 siswa yang datang dengan semangat baru, semangat untuk menunjukkan pada dunia bahwa Kami Bisa.


Cerita Lainnya

Lihat Semua