Dijenguk Anak-Anak

Amalia Fitri Ghaniem 19 Februari 2014

Suatu hari di bulan Januari, saya sedang merasa tidak sehat. Karena jam pelajaran pertama adalah olah raga, maka saya berniat untuk istirahat sebentar di rumah dan pergi ke sekolah setelah jam olah raga. Namun karena badan tidak kunjung enak juga, akhirnya saya memutuskan untuk izin kepada kepala sekolah saya.

Sore harinya, ketika saya hendak bikin teh, tiba-tiba saya mendengar suara orang di ruang tamu. Ternyata, beberapa murid saya datang untuk melihat keadaan saya. Mereka datang dengan berpakaian rapi, sudah mandi dan wangi. Ada yang karena harus jaga adik, maka dia membawa serta adiknya yang juga berpakaian rapi. Lalu mereka menanyakan keadaan saya, kenapa saya tidak masuk sekolah. “ini hari, ketong tunggu ibu, tapi Ibu tidak datang-datang. Anak laki-laki ju naik kursi, ngintip di jendela,dong liat ibu su datang ko belum, tapi Ibu ju tidak datang.” Ya allah, saya benar-benar kaget dan terharu dengan murid-murid saya ini. Akhirnya saya jelaskan kalau saya lagi tidak enak badan, tapi karena sudah istirahat, besok bisa masuk. Saya bertanya tentang sekolah, lalu mereka pun menceritakan kegiatan mereka hari ini di sekolah.

“Ketong su liat ibu, jadi ketong pamit pulang bu’e” , lalu Desri murid saya yang sifatnya paling dewasa mengajak teman-temannya untuk menyanyikan lagu buat saya. “Gimana kalau ketong kasih ibu lagu, biar ibu cepat sembuh?” . Akhirnya mereka menyanyikan satu lagu sekolah minggu untuk saya. Seketika itu juga saya tidak sabar untuk mengajar besok dan berdoa semoga sakit kepala saya cepat reda. Akhirnya setelah selesai menyanyi mereka pamit pulang dan saya pun merasa sangat senang diperhatikan oleh murid-murid saya.

Lucunya, tingkahnya mereka kadang bikin saya sakit kepala, tapi kadang juga menyembuhkan sakit kepala saya.

Murid-murid ibu guru ini ko pinter-pinter yaaa, siapa sih yang ngajariin :P


Cerita Lainnya

Lihat Semua