Ikan Puyau untuk Ibu Guru

Ahadyah Ayu Umaiya 3 Oktober 2016

Berbunga-bunga sekali rasanya aku menerima ikan puyau hasil pancingan muridku sore ini. Terharu. Bahagia. Campur aduk rasanya. Ridha nama siswa yang memberikan ikan lezat ini secara cuma-cuma.

Sore tadi aku melihat Ridha sedang asyik memancing di sungai Nagara menggunakan perahu ces kecil yang talinya diikatkan di salah satu kayu penyangga di rumah tetangga. Aku perhatikan lama juga anak kecil duduk menunggu umpannya dimakan ikan. Ketika bertemu dengan Ridha di darat, aku katakan kepadanya bahwa aku ingin membeli Ikan hasil pancingannya tersebut.

'Bu ai handak tukar lah iwak Ridha itu jar. Boleh kah?'

'Masih sedikit Bu ai. Tunggu banyak dulu nah,' jawab Ridha dengan gaya bicaranya yang singkat. Ia berlalu melewati ibu gurunya begitu saja masih dengan ember kecil dan alat pancingnya.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum memperhatikan gaya khas anak laki-laki itu. 'Baik, kaina ikam kabari bu ai lah.'

Tiba-tiba dua jam kemudian Ridha berteriak di depan rumah keluarga angkatku, 'Bu Ayuuuuu... Sini nah!' Ridha menodongkan bungkusan plastik warna putih kepadaku. Sikap anak kecil itu masih dingin. 'Ini untuk Bu Ayu. Kada perlu bayar nah.'  Kemudian anak itu langsung berlari dan menjauhi rumah. Masih tetap gaya Ridha yang khas.. Cool little boy.

Cukup tercengang juga dengan tingkah aneh muridku satu ini. Hehehe lucu ya?? Aku segera saja membuka bungkus plastik dari Ridha. Ikan puyau dengan jumlah lumayan banyak. Segera pula ikan-ikan tersebut saya siang dan goreng.  Alhamdulillah, terima kasih, Nak!

Hihihi akhirnya bisa menikmati ikan sungai Nagara kembali di minggu ini. Rezeki menjadi Pengajar Muda di penempatan selalu ada dari arah mana saja ya. 

 

Bajayau Tengah, 29 Agustus 2016

*Kamus kecil bahasa Banjar:

Handak: ingin

Tukar : beli

Iwak: ikan

Ikam: kamu (diucapkan untuk seumuran)

Kaina: nanti

Kada: tidak; bukan


Cerita Lainnya

Lihat Semua